Mematikan peran Ponaryo
A
A
A
Sindonews.com - Ponaryo Astaman berpotensi menjadi sosok vital saat Sriwijaya FC menjamu Persela Lamongan, Kamis malam (11/7). Pada laga di Stadion Jakabaring, Palembang, Ponaryo kemungkinan tidak mendapatkan lawan sepadan di lini tengah dengan absennya kapten Persela Gustavo Lopez.
Pada pertemuan di putaran pertama lalu, perseteruan Gustavo dan Ponaryo sangat menarik karena keduanya sama-sama memiliki kualitas tersendiri. Sayang, adu teknik itu tak bisa terulang di Jakabaring karena Gustavo terkena skorsing akumulasi kartu kuning. Praktis, Ponaryo nyaris tanpa pesaing.
Persela tidak memiliki sumber daya memadai hanya untuk sekadar mengimbangi Ponaryo yang menjadi jantung permainan Sriwijaya FC. Kehilangan Gustavo membuat pelatih caretaker Persela Didik Ludiyanto harus berpikir keras siapa yang bakal diposisikan sebagai pengganti.
Gelandang bertahan Dhanu Rosade pernah dipasangkan dengan Inkyun Oh di tur Kalimantan lalu ketika Gustavo absen. Tapi Inkyun Oh ternyata tidak bagus ditugaskan sebagai playmaker. Tapi pilihan memainkan Inkyun waktu itu juga pilihan realistis karena tidak ada pemain lain yang memadai.
Di Palembang, Didik patut mencoba memainkan Catur Pamungkas yang sudah lama menghilang dari tim utama. Paling tidak dua pemain dengan posisi gelandang bertahan akan bisa memberi tekanan kepada Ponaryo Astaman. ''Saya belum menentukan dengan pasti siapa yang akan mengganti tugas Gustavo,” kata Didik Ludiyanto.
''Yang jelas ada beberapa pemain yang bisa bermain di tengah. Pastinya Ponaryo Astaman tidak boleh dibiarkan bergerak leluasa. Dia pemain yang sangat berkualitas dan menurut saya menjadi kekuatan terpenting Sriwijaya FC,” imbuh Didik.
Sedangkan untuk posisi centre back mudah ditebak. Absennya Han Sang Min yang cedera, membuka jalan bagi Djayusman Triasdi untuk kembali ke tim utama. Sedangkan striker Samsul Arif dan Fandi Eko Utomo yang sebelumnya sempat cedera, berangsur pulih walau mungkin kondisinya belum 100% saat pertandingan.
Selain Ponaryo, kubu Persela juga mengawasi permainan Tantan. Striker gempal ini menjadi petaka kala Laskar Wong Kito mengalahkan Persela di Lamongan pada putaran pertama lalu. Apalagi Pelatih Sriwijaya FC Kashartadi memberi isyarat bakal memainkan pemain ini setelah absennya Herman Dzumafo.
''Tantan pemain yang cepat, ngotot dan berani beradu fisik. Dulu dia mencetak gol di Lamongan dan sampai sekarang saya masih melihat dia pemain yang menjadi ancaman,” tutur Didik.
Dia sekaligus mengatakan tim Laskar Joko Tingkir tidak menghadapi kendala walau bermain lebih larut karena bertepatan dengan bulan puasa.
Sementara, bagi Sriwijaya FC sendiri, problem terbesar sebenarnya di posisi kiper setelah dua kiper tumbang secara bersamaan, yakni Ferry Rotinsulu dan Rivky Mokodompit. Alhasil, Kashartadi harus memainkan kiper ketiga yang belum sarat pengalaman, Andi Irawan.
Selain itu sebenarnya Sriwijaya juga kehilangan Dzumafo dan Ahmad Jufrianto, namun bisa diganjal Tantan dan Dodok Anang. Pelatih Kas Hartadi sendiri melihat absennya sosok Gustavo Lopez bukan sebagai jaminan kualitas Persela bakal melemah di Jakabaring.
''Masih ada Mario Costas dan Samsul Arif yang bisa menjadi bahaya bagi gawang Sriwijaya. Jadi kami tidak terpengaruh siapa pemain Persela yang absen di pertandingan nanti. Kami fokus pada permainan sendiri dan berusaha mendapatkan kemenangan,”ujar Kas Hartadi.
Kas Hartadi bertekad tidak akan memberikan kesempatan kepada Persela untuk bermain leluasa di Palembang. Selain memeragakan strategi ofensif, dirinya juga akan mengajak Persela bermain cepat dan taktis sepanjang pertandingan.
Sriwijaya FC (4-5-1):
Andi Irawan (gk); Mahyadi Panggabean, Abdul Rahman, Dong-Won Lee, Fandi Mochtar; Erick Weeks, Ponaryo Astaman, Dodok Anang, Foday Boakay, Ramdani Lestaluhu; Tantan.
Persela Lamongan (4-4-2):
Khoirul Huda (gk); Taufik Kasrun, Djayusman Triasdi, Roman Golian, Syaiful Lewenusa; Jimmy Suparno, Dhanu Rosade, Catur Pamungkas, Zaenal Arifin; Samsul Arif, Mario Costas.
Pada pertemuan di putaran pertama lalu, perseteruan Gustavo dan Ponaryo sangat menarik karena keduanya sama-sama memiliki kualitas tersendiri. Sayang, adu teknik itu tak bisa terulang di Jakabaring karena Gustavo terkena skorsing akumulasi kartu kuning. Praktis, Ponaryo nyaris tanpa pesaing.
Persela tidak memiliki sumber daya memadai hanya untuk sekadar mengimbangi Ponaryo yang menjadi jantung permainan Sriwijaya FC. Kehilangan Gustavo membuat pelatih caretaker Persela Didik Ludiyanto harus berpikir keras siapa yang bakal diposisikan sebagai pengganti.
Gelandang bertahan Dhanu Rosade pernah dipasangkan dengan Inkyun Oh di tur Kalimantan lalu ketika Gustavo absen. Tapi Inkyun Oh ternyata tidak bagus ditugaskan sebagai playmaker. Tapi pilihan memainkan Inkyun waktu itu juga pilihan realistis karena tidak ada pemain lain yang memadai.
Di Palembang, Didik patut mencoba memainkan Catur Pamungkas yang sudah lama menghilang dari tim utama. Paling tidak dua pemain dengan posisi gelandang bertahan akan bisa memberi tekanan kepada Ponaryo Astaman. ''Saya belum menentukan dengan pasti siapa yang akan mengganti tugas Gustavo,” kata Didik Ludiyanto.
''Yang jelas ada beberapa pemain yang bisa bermain di tengah. Pastinya Ponaryo Astaman tidak boleh dibiarkan bergerak leluasa. Dia pemain yang sangat berkualitas dan menurut saya menjadi kekuatan terpenting Sriwijaya FC,” imbuh Didik.
Sedangkan untuk posisi centre back mudah ditebak. Absennya Han Sang Min yang cedera, membuka jalan bagi Djayusman Triasdi untuk kembali ke tim utama. Sedangkan striker Samsul Arif dan Fandi Eko Utomo yang sebelumnya sempat cedera, berangsur pulih walau mungkin kondisinya belum 100% saat pertandingan.
Selain Ponaryo, kubu Persela juga mengawasi permainan Tantan. Striker gempal ini menjadi petaka kala Laskar Wong Kito mengalahkan Persela di Lamongan pada putaran pertama lalu. Apalagi Pelatih Sriwijaya FC Kashartadi memberi isyarat bakal memainkan pemain ini setelah absennya Herman Dzumafo.
''Tantan pemain yang cepat, ngotot dan berani beradu fisik. Dulu dia mencetak gol di Lamongan dan sampai sekarang saya masih melihat dia pemain yang menjadi ancaman,” tutur Didik.
Dia sekaligus mengatakan tim Laskar Joko Tingkir tidak menghadapi kendala walau bermain lebih larut karena bertepatan dengan bulan puasa.
Sementara, bagi Sriwijaya FC sendiri, problem terbesar sebenarnya di posisi kiper setelah dua kiper tumbang secara bersamaan, yakni Ferry Rotinsulu dan Rivky Mokodompit. Alhasil, Kashartadi harus memainkan kiper ketiga yang belum sarat pengalaman, Andi Irawan.
Selain itu sebenarnya Sriwijaya juga kehilangan Dzumafo dan Ahmad Jufrianto, namun bisa diganjal Tantan dan Dodok Anang. Pelatih Kas Hartadi sendiri melihat absennya sosok Gustavo Lopez bukan sebagai jaminan kualitas Persela bakal melemah di Jakabaring.
''Masih ada Mario Costas dan Samsul Arif yang bisa menjadi bahaya bagi gawang Sriwijaya. Jadi kami tidak terpengaruh siapa pemain Persela yang absen di pertandingan nanti. Kami fokus pada permainan sendiri dan berusaha mendapatkan kemenangan,”ujar Kas Hartadi.
Kas Hartadi bertekad tidak akan memberikan kesempatan kepada Persela untuk bermain leluasa di Palembang. Selain memeragakan strategi ofensif, dirinya juga akan mengajak Persela bermain cepat dan taktis sepanjang pertandingan.
Sriwijaya FC (4-5-1):
Andi Irawan (gk); Mahyadi Panggabean, Abdul Rahman, Dong-Won Lee, Fandi Mochtar; Erick Weeks, Ponaryo Astaman, Dodok Anang, Foday Boakay, Ramdani Lestaluhu; Tantan.
Persela Lamongan (4-4-2):
Khoirul Huda (gk); Taufik Kasrun, Djayusman Triasdi, Roman Golian, Syaiful Lewenusa; Jimmy Suparno, Dhanu Rosade, Catur Pamungkas, Zaenal Arifin; Samsul Arif, Mario Costas.
(aww)