Promosi, veteran punya ambisi

Minggu, 14 Juli 2013 - 16:53 WIB
Promosi, veteran punya ambisi
Promosi, veteran punya ambisi
A A A
Sindonews.com -- Persik Kediri memiliki kesempatan terbaik naik kasta ke kompetisi tertinggi musim ini. Menapaki separuh jalan babak 12 besar, tim pemilik Stadion Brawijaya tersebut berada dalam posisi bagu sebagai penguasa klasemen dengan dua kali menang dan sekali kalah.

Keberhasilan Persik tampil konsisten dan baru menelan kekalahan pertama musim ini tidak bisa dipinggirkan dari sosok pemain veteran yang bercokol di tim. Setidaknya ada tiga pemain veteran yang sudah mendekati usia pensiun, yakni Harianto, Khusnul Yuli, serta pemain asal Liberia Oliver Makor.

Oliver Makor menjadi pemain paling tua yang menghuni skuat Macan Putih karena usianya hampir menyentuh 40 tahun. Kendati usianya dua kali lipat usia rata-rata pemain Persik, Makor justru menjadi kekuatan vital tim asuhan Arid Budi Sulistyo. Dalam dua musim, pemain dengan cap 33 pertandingan bersama timnas Liberia ini menjadi top scorer di timnya.

Setelah musim lalu gagal membawa Persik promosi ke kompetisi level teratas, kini Makor berambisi mengangkat derajat timnya. Dengan start yang cukup bagus, Makor sangat optimistis musim inilah saatnya tim kebanggaan Persikmania kembali ke habitat idealnya. "Saya sangat yakin bisa (promosi)," kata Makor.

Makor melihat perjalanan hingga babak 12 besar sangat menjanjikan dan target terdekat adalah lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. "Kami telah melakukan pekerjaan dengan baik sejauh ini. Kami tidak boleh membuang kesempatan bagus dan harus fokus membawa Persik promosi," lanjutnya.

Ambisi tersebut mungkin saja bermakna ganda bagi karirnya di Kota Tahu. Sebab, jika Makor mampu mengangkat Persik ke kompetisi level tertinggi, mungkin saja dia tidak akan lagi dipakai karena usianya terlalu tua untuk pemain di ISL. Tapi itu sama sekali tidak dirisaukannya karena keinginan kuat membawa Persik naik kasta.

Situasi yang sama juga dihadapi Harianto, gelandang bertahan yang juga bisa diposisikan sebagai bek. Legenda Persik Kediri ini kemungkinan juga tidak akan menjadi pemain jika promosi ke ISL. Mantan legiun Arema Malang tersebut sudah merencanakan pensiun di akhir musim ini.

Dia usia yang hampir 36, Harianto memang menjadi pemain lokal paling senior di Stadion Brawijaya. Keberadaannya sangat dibutuhkan Macan Putih untuk menjaga keseimbangan mental. Apalagi dia pemain dengan mental juara karena pernah mempersembahkan dua gelar Divisi Utama 2003 dan 2006 untuk Persik (sebelum era ISL).

Membawa pulang Harianto, juga Khusnul Yuli, memberikan imbas yang cukup bagus kepada tim Persik yang didominasi pemain minim pengalaman di ISL. Walau jam bermain mungkin harus sering dirotasi, mereka dianggap memberikan pengaruh positif kepada ketenangan tim menghadapi tekanan.

"Target terdekat adalah membantu Persik promosi. Saya rasa sekarang sudah sepantasnya Persik naik level. Kekuatan sudah memadai dan tampaknya sudah terlalu lama di Divisi Utama. Saya belum memikirkan karir selanjutnya secara pasti, yang terpenting sekarang adalah Persik promosi," tutur pemain yang akrab disapa 'Sapari' ini.

Pemain tertua di urutan ketiga adalah Khusnul Yuli yang kini berusia 34 tahun. Pemain berposisi wing back ini juga pernah menjadi bagian Persik Kediri di era kejayaan. Dia memutuskan pulang ke Kediri setelah sempat berkelana ke Persebaya, Arema ISL dan Persepam Madura United
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5796 seconds (0.1#10.140)