Atlet putri Inggris ini nyaris jadi penari balet
A
A
A
Sindonews.com - Atlet putri Inggris, Katarina Johnson-Thompson, hampir saja menjadi seorang penari balet, seandainya dia melanjutkan dorongan ibunya untuk menjadi pebalet. Namun, gadis berusia 20 tahun itu pada akhirnya lebih memilih berkarir di dunia atletik.
Atlet kelahiran Liverpool itu tampil sangat mengesankan dalam acara heptathlon di Olimpiade London 2012. Sayangnya rekan senegaranya, Jessica Ennis-Hill, yang menjadi pemenang.
Johnson-Thompson mengakui bahwa karirnya bisa saja mengarah ke dunia yang berbeda. "Ibuku adalah gadis panggung," tandas Johnson-Thompson kepada Daily Mail.
"Dia menggunakan tarian untuk berkeliling dunia. Itu membuatnya bertemu dengan ayah saya. Dia benar-benar ingin saya menjadi penari, sehingga dia mendorong saya, secara harfiah ketika saya masih memakai popok, saya sudah dididik untuk menari."
"Saya terlihat seperti tomboi, kendati saya benci itu. Saya Billy Elliot kecil, karena saya seperti anak laki-laki. Rasanya seperti memiliki dua identitas rahasia - Saya seperti seorang anak laki-laki dengan perlengkapan sepakbolanya dan kemudian saya menggunakannya untuk pergi dan melakukan balet."
Saat berusia delapan tahun, Johnson-Thompson berhasil mendapatkan audisi di Royal Ballet School di London.
Atlet kelahiran Liverpool itu tampil sangat mengesankan dalam acara heptathlon di Olimpiade London 2012. Sayangnya rekan senegaranya, Jessica Ennis-Hill, yang menjadi pemenang.
Johnson-Thompson mengakui bahwa karirnya bisa saja mengarah ke dunia yang berbeda. "Ibuku adalah gadis panggung," tandas Johnson-Thompson kepada Daily Mail.
"Dia menggunakan tarian untuk berkeliling dunia. Itu membuatnya bertemu dengan ayah saya. Dia benar-benar ingin saya menjadi penari, sehingga dia mendorong saya, secara harfiah ketika saya masih memakai popok, saya sudah dididik untuk menari."
"Saya terlihat seperti tomboi, kendati saya benci itu. Saya Billy Elliot kecil, karena saya seperti anak laki-laki. Rasanya seperti memiliki dua identitas rahasia - Saya seperti seorang anak laki-laki dengan perlengkapan sepakbolanya dan kemudian saya menggunakannya untuk pergi dan melakukan balet."
Saat berusia delapan tahun, Johnson-Thompson berhasil mendapatkan audisi di Royal Ballet School di London.
(nug)