Selain pelatih, Ritham Madubun guru ngaji

Selain pelatih, Ritham Madubun guru ngaji
A
A
A
Sindonews.com - Klub Persemalra dan masyarakat Maluku Tenggara tengah berduka. Pelatih Persemalra Ritham Madubun meninggal dunia akibat sakit. Sekretaris Tim Persemalra Fahry Rahayaan mengisahkan, Ritham memang sebagai pelatih yang mendahulukan kepentingan orang lain, termasuk pemain. Di sisi lain, pelatih ini juga sangat konsen dan peduli pada timnya meski menghadapi kesulitan finansial.
Bahkan, tidak ada pekerjaan lain yang dilakoni Ritham selain melatih bola. Yang membuat Fahry hormat dengan sosok pelatih ini adalah keteguhannya pada profesi. “Beliau kalau nggak melatih ya mengajar mengaji anak-anak di masjid dekat rumahnya,” tuturnya.
Ritham Madubun mengawali karirnya di Persipura Jayapura. Kemudian pernah berseragam Persija, PSM Makassar, Persikota Tangerang, Pelita Jaya, PSPS Pekanbaru, Persma Manado, dan Persitara. Sementara itu di Timnas Indonesia, ia pernah tampil di ajang Piala Asia 1996 dan Pra-Piala Dunia tahun 1997.
Penyakit stroke Ritham sendiri kali pertama terjadi saat ia masih bermain untuk Persitara tahun 2007-2008. Saat itu ia terkena stroke di tubuh bagian kiri. Ketika itu Ritham masih tinggal di Tangerang sehingga sakitnya bisa segera disembuhkan. Namun beberapa tahun kemudian strokenya kambuh lagi beberapa kali, hingga akhirnya puncaknya pada kematian.Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya Kamis (1/8) dini hari sekitar pukul 02.00 Wit. Pemain yang memulai karier di Persipura Jayapura itu wafat setelah cukup lama menderita sakit.
Ritham meninggalkan seorang istri bernama Endang Setiawati Arief dan empat anak, yakni Fariz Ritham Madubun, Tisa’a Aprilla Ritham Madubun, Ning Rienda Ritham Madubun, dan Resha Chiero Maldini Ritham Madubun. Rencananya, almarhum akan dikebumikan di Desa Elaar Let, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara hari ini, sekitar pukul 13.00 WIT. Selamat jalan Bang Ritham Madubun
Bahkan, tidak ada pekerjaan lain yang dilakoni Ritham selain melatih bola. Yang membuat Fahry hormat dengan sosok pelatih ini adalah keteguhannya pada profesi. “Beliau kalau nggak melatih ya mengajar mengaji anak-anak di masjid dekat rumahnya,” tuturnya.
Ritham Madubun mengawali karirnya di Persipura Jayapura. Kemudian pernah berseragam Persija, PSM Makassar, Persikota Tangerang, Pelita Jaya, PSPS Pekanbaru, Persma Manado, dan Persitara. Sementara itu di Timnas Indonesia, ia pernah tampil di ajang Piala Asia 1996 dan Pra-Piala Dunia tahun 1997.
Penyakit stroke Ritham sendiri kali pertama terjadi saat ia masih bermain untuk Persitara tahun 2007-2008. Saat itu ia terkena stroke di tubuh bagian kiri. Ketika itu Ritham masih tinggal di Tangerang sehingga sakitnya bisa segera disembuhkan. Namun beberapa tahun kemudian strokenya kambuh lagi beberapa kali, hingga akhirnya puncaknya pada kematian.Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya Kamis (1/8) dini hari sekitar pukul 02.00 Wit. Pemain yang memulai karier di Persipura Jayapura itu wafat setelah cukup lama menderita sakit.
Ritham meninggalkan seorang istri bernama Endang Setiawati Arief dan empat anak, yakni Fariz Ritham Madubun, Tisa’a Aprilla Ritham Madubun, Ning Rienda Ritham Madubun, dan Resha Chiero Maldini Ritham Madubun. Rencananya, almarhum akan dikebumikan di Desa Elaar Let, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara hari ini, sekitar pukul 13.00 WIT. Selamat jalan Bang Ritham Madubun
(wbs)