Kebangkitan Persibo terancam berantakan
A
A
A
Sindonews.com - Gelora kebangkitan Persibo Bojonegoro di putaran dua Indonesian Premier League (IPL) terancam berantakan. Sebab sampai saat ini pelatih Suharno yang telah ditunjuk mengawal Persibo pada Juli silam, belum menunjukkan dirinya di antara pemain yang berlatih.
Sejak ditunjuk sebagai arsitek anyar menggantikan Gusnul Yakin, Suharno belum sekali pun terjun langsung ke lapangan menangani Wahyu Teguh dkk. Semula manajemen Laskar Angling Dharma mengatakan Suharno masih ada urusan keluarga dan belum bisa menangani tim.
Tapi belakangan diketahui ada masalah lain yang membuat mantan pemain Persegres Gresik United tersebut tidak kunjung datang ke Bojonegoro. Manajemen mengakui masih akan berbicara dengan Suharno, walau tidak menguak secara gamblang persoalan apa yang dihadapi kedua belah pihak.
"Kami akan berbicara lagi dengan Suharno pekan depan terkait kelanjutan kinerjanya di Persibo. Tidak ada masalah serius, manajemen hanya perlu bicara dengan Suharno. Tapi kalau memang dia tidak bersedia melatih di Bojonegoro, kami akan mencari solusi lain," tutur Manajer Persibo Yanuar Amni.
Perekrutan Suharno sebagai juru taktik Persibo memang terlihat janggal. Walau sudah mencapai kata sepakat dari kedua pihak, nyatanya Suharno belum sekali pun turun ke lapangan untuk mempersiapkan tim oranye di putaran dua IPL. Suharno malah dikabarkan sudah tak berada di Bojonegoro setelah kesepakatan terjadi.
Suharno pun belum bisa dihubungi terkait kelanjutan statusnya sebagai pelatih anyar Bojonegoro. Kabar yang beredar menyebut pelatih asal Klaten, Jawa Tengah, ini kurang sepakat dengan langkah manajemen Persibo dalam pengelolaan tim, terutama soal fasilitas serta perekrutan pemain untuk putaran dua yang dinilai tak sejalan dengan keinginannya.
Namun manajemen menampik spekulasi itu. "Saya rasa hanya masalah komunikasi saja. Persibo dan Suharno sudah sepakat menjalin kerjasama dan itu belum berubah sampai sekarang. Kami masih berharap Suharno menangani tim ini," cetus CEO Persibo Lukman Wafi.
Situasi ini jelas berbanding terbalik dengan semangat Persibo untuk bangkit di putaran dua, karena sosok pelatih sangat dibutuhkan setelah mundurnya Gusnul Yakin. Sedangkan satu-satunya staf pelatih yang masih bekerja di Laskar Angling Dharma adalah asisten pelatih Bambang Pramudji.
Jika persoalan pelatih tak juga terselesaikan hingga putaran dua, maka kebangkitan yang digembar-gemborkan manajemen hanyalah pepesan kosong. Sedangkan hingga saat ini Persibo juga belum mengontrak pemain baru sebagai tambahan kekuatan di lanjutan IPL. Perekrutan pemain secara resmi hanya sebatas rencana.
Pada Juli lalu, Persibo bergerak cepat dengan menggaet Suharno yang kebetulan tidak memiliki klub setelah didepak dari Persegres. Suharno pun kala itu menyatakan tertarik dan menyetujui kontrak setengah musim atau hingga IPL tuntas. Sayang setelah kesepakatan terjadi, tak ada tindak lanjut soal kinerjanya di Kota Ledre.
Sejak ditunjuk sebagai arsitek anyar menggantikan Gusnul Yakin, Suharno belum sekali pun terjun langsung ke lapangan menangani Wahyu Teguh dkk. Semula manajemen Laskar Angling Dharma mengatakan Suharno masih ada urusan keluarga dan belum bisa menangani tim.
Tapi belakangan diketahui ada masalah lain yang membuat mantan pemain Persegres Gresik United tersebut tidak kunjung datang ke Bojonegoro. Manajemen mengakui masih akan berbicara dengan Suharno, walau tidak menguak secara gamblang persoalan apa yang dihadapi kedua belah pihak.
"Kami akan berbicara lagi dengan Suharno pekan depan terkait kelanjutan kinerjanya di Persibo. Tidak ada masalah serius, manajemen hanya perlu bicara dengan Suharno. Tapi kalau memang dia tidak bersedia melatih di Bojonegoro, kami akan mencari solusi lain," tutur Manajer Persibo Yanuar Amni.
Perekrutan Suharno sebagai juru taktik Persibo memang terlihat janggal. Walau sudah mencapai kata sepakat dari kedua pihak, nyatanya Suharno belum sekali pun turun ke lapangan untuk mempersiapkan tim oranye di putaran dua IPL. Suharno malah dikabarkan sudah tak berada di Bojonegoro setelah kesepakatan terjadi.
Suharno pun belum bisa dihubungi terkait kelanjutan statusnya sebagai pelatih anyar Bojonegoro. Kabar yang beredar menyebut pelatih asal Klaten, Jawa Tengah, ini kurang sepakat dengan langkah manajemen Persibo dalam pengelolaan tim, terutama soal fasilitas serta perekrutan pemain untuk putaran dua yang dinilai tak sejalan dengan keinginannya.
Namun manajemen menampik spekulasi itu. "Saya rasa hanya masalah komunikasi saja. Persibo dan Suharno sudah sepakat menjalin kerjasama dan itu belum berubah sampai sekarang. Kami masih berharap Suharno menangani tim ini," cetus CEO Persibo Lukman Wafi.
Situasi ini jelas berbanding terbalik dengan semangat Persibo untuk bangkit di putaran dua, karena sosok pelatih sangat dibutuhkan setelah mundurnya Gusnul Yakin. Sedangkan satu-satunya staf pelatih yang masih bekerja di Laskar Angling Dharma adalah asisten pelatih Bambang Pramudji.
Jika persoalan pelatih tak juga terselesaikan hingga putaran dua, maka kebangkitan yang digembar-gemborkan manajemen hanyalah pepesan kosong. Sedangkan hingga saat ini Persibo juga belum mengontrak pemain baru sebagai tambahan kekuatan di lanjutan IPL. Perekrutan pemain secara resmi hanya sebatas rencana.
Pada Juli lalu, Persibo bergerak cepat dengan menggaet Suharno yang kebetulan tidak memiliki klub setelah didepak dari Persegres. Suharno pun kala itu menyatakan tertarik dan menyetujui kontrak setengah musim atau hingga IPL tuntas. Sayang setelah kesepakatan terjadi, tak ada tindak lanjut soal kinerjanya di Kota Ledre.
(wbs)