Tergantung polisi
A
A
A
Sindonews.com - Kendati telah mendapat kabar tidak adanya izin pertandingan jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, klub-klub Indonesia Super League (ISL) belum menyerah. Mereka berharap kepolisian setempat memberikan toleransi sehingga tetap bisa menggelar pertandingan home di kandangnya masing-masing.
Sebenarnya klub-klub ISL cukup menyadari kabar tidak adanya izin pertandingan karena berdekatan dengan kampanye dan pencoblosan Pilgub Jawa Timur. Namun mengingat pentingnya pertandingan yang dihadapi, mereka tetap menginginkan pertandingan digelar sesuai jadwal semula.
"Dua pertandingan home lawan Persiba Balikpapan dan Barito Putra sangat penting bagi Persegres. Saya ingin pertandingan ini tetap bisa digelar di Gresik. Tapi semuanya tetap tergantung pihak kepolisian dan saya menyerahkan upaya yang dilakukan manajemen," ucap Pelatih Persegres Gresik United Widodo C Putro, Kamis (15/8).
Manajemen Persegres masih melakukan berbagai langkah agar pertarungan lawan Persiba dan Barito Putra tetap digelar di Gresik. Selain berkomunikasi dengan PT Liga Indonesia (LI), manajemen Laskar Joko Samudro juga melakukan lobi ke pihak kepolisian terkait izin tersebut.
Bagi Widodo sendiri, secara teknis dirinya siap menghadapi kemungkinan, termasuk jika timnya harus mengungsi ke luar wilayah Jawa Timur karena tak mengantongi izin. "Kalau memang pilihannya begitu, mau bagaimana lagi. Kami tak bisa cukup dengan mengeluh dan harus tetap menghadapi pertandingan dengan serius," tukasnya.
Manajemen tim kebanggaan Ultrasmania masih memiliki waktu sekitar lima hari untuk mengupayakan turunnya izin pertandingan di Stadion Petrokimia. Biasanya, dalam kondisi normal, manajemen sudah mengantongi izin pertandingan lima hari sebelum pertandingan. Persegres pun masih menunggu perkembangan hingga awal pekan depan.
Hal sama juga dilakukan Arema Cronous yang tetap berharap pertandingan bisa digelar di Stadion Kanjuruhan dan disaksikan langsung puluhan ribu Aremania. Selain pertimbangan teknis, yakni krusialnya laga kontra dua tim asal Kalimantan, manajemen juga memikirkan Aremania yang tentunya ingin menyaksikan laga penutup timnya di Malang.
Maklum, pertarungan versus Barito Putra dan Persiba Balikpapan merupakan laga terakhir di Stadion Kanjuruhan musim ini. Sebab dua pertandingan terakhir pada September nanti bakal digelar di luar Malang, yakni di sarang Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat. Tak berlebihan jika Singo Edan berkeinginan memberikan suguhan terakhir bagi supporternya.
Malah Arema optimistis masih ada kemungkinan pertandingan bisa digelar di Malang. "Jika melihat pengalaman sebelumnya, kami optimistis pertandingan tetap bisa digelar di Kanjuruhan. Beberapa waktu lalu Arema tetap diperbolehkan bertanding di Malang walau ada gelaran Pilkada. Semuanya tergantung Kapolres Malang," kata Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema Cronous Abdul Haris.
Dia sekaligus kasihan kepada Aremania yang sudah lama tidak menyaksikan timnya bermain di kandang. Pertandingan terakhir Arema di Malang sudah berlalu lebih sebulan yakni awal Juli silam. Jika laga lawan Barito dan Persija tak mendapat izin, maka Aremania bakal lebih lama menunggu timnya bermain di Kanjuruhan dalam kompetisi resmi.
Sebenarnya klub-klub ISL cukup menyadari kabar tidak adanya izin pertandingan karena berdekatan dengan kampanye dan pencoblosan Pilgub Jawa Timur. Namun mengingat pentingnya pertandingan yang dihadapi, mereka tetap menginginkan pertandingan digelar sesuai jadwal semula.
"Dua pertandingan home lawan Persiba Balikpapan dan Barito Putra sangat penting bagi Persegres. Saya ingin pertandingan ini tetap bisa digelar di Gresik. Tapi semuanya tetap tergantung pihak kepolisian dan saya menyerahkan upaya yang dilakukan manajemen," ucap Pelatih Persegres Gresik United Widodo C Putro, Kamis (15/8).
Manajemen Persegres masih melakukan berbagai langkah agar pertarungan lawan Persiba dan Barito Putra tetap digelar di Gresik. Selain berkomunikasi dengan PT Liga Indonesia (LI), manajemen Laskar Joko Samudro juga melakukan lobi ke pihak kepolisian terkait izin tersebut.
Bagi Widodo sendiri, secara teknis dirinya siap menghadapi kemungkinan, termasuk jika timnya harus mengungsi ke luar wilayah Jawa Timur karena tak mengantongi izin. "Kalau memang pilihannya begitu, mau bagaimana lagi. Kami tak bisa cukup dengan mengeluh dan harus tetap menghadapi pertandingan dengan serius," tukasnya.
Manajemen tim kebanggaan Ultrasmania masih memiliki waktu sekitar lima hari untuk mengupayakan turunnya izin pertandingan di Stadion Petrokimia. Biasanya, dalam kondisi normal, manajemen sudah mengantongi izin pertandingan lima hari sebelum pertandingan. Persegres pun masih menunggu perkembangan hingga awal pekan depan.
Hal sama juga dilakukan Arema Cronous yang tetap berharap pertandingan bisa digelar di Stadion Kanjuruhan dan disaksikan langsung puluhan ribu Aremania. Selain pertimbangan teknis, yakni krusialnya laga kontra dua tim asal Kalimantan, manajemen juga memikirkan Aremania yang tentunya ingin menyaksikan laga penutup timnya di Malang.
Maklum, pertarungan versus Barito Putra dan Persiba Balikpapan merupakan laga terakhir di Stadion Kanjuruhan musim ini. Sebab dua pertandingan terakhir pada September nanti bakal digelar di luar Malang, yakni di sarang Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat. Tak berlebihan jika Singo Edan berkeinginan memberikan suguhan terakhir bagi supporternya.
Malah Arema optimistis masih ada kemungkinan pertandingan bisa digelar di Malang. "Jika melihat pengalaman sebelumnya, kami optimistis pertandingan tetap bisa digelar di Kanjuruhan. Beberapa waktu lalu Arema tetap diperbolehkan bertanding di Malang walau ada gelaran Pilkada. Semuanya tergantung Kapolres Malang," kata Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema Cronous Abdul Haris.
Dia sekaligus kasihan kepada Aremania yang sudah lama tidak menyaksikan timnya bermain di kandang. Pertandingan terakhir Arema di Malang sudah berlalu lebih sebulan yakni awal Juli silam. Jika laga lawan Barito dan Persija tak mendapat izin, maka Aremania bakal lebih lama menunggu timnya bermain di Kanjuruhan dalam kompetisi resmi.
(wbs)