Meriahnya lomba dayung di Kali Banger
A
A
A
Sindonews.com - Meski peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-68 telah usai, namun kemeriahan lomba masih saja terlihat. Kemarin, ratusan warga RW 11 Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang tumpah ruah di Kali Banger untuk menyaksikan berbagai perlombaan.
Keceriaan tampak diwajah para penonton. Gelak tawa bergemuruh melihat aksi para peserta lomba yang lucu, terutama lomba dayung menggunakan ban dan lomba menangkap bebek.
Tepuktangan serta tawa penonton pecah saat peserta lomba dayung dimulai. Sulitnya mengendalikan ban yang mereka tunggangi, membuat sesekali mereka terjatuh ke dalam air dan menjadi bahan tertawaan para penonton.
"Sulit sekali mengendalikan bannya, soalnya tidak seimbang," ujar Ferry setiawan,13, salah satu peserta kepada SINDO.
Meski begitu, Ferry dan kawan-kawan tidak menyerah, mereka terus mengayuh ban yang mereka tunggangi memutari batas berupa bendera Merah Putih yang diletakkan di tengah sungai. Setelah berjuang cukup keras, akhirnya Ferry menjadi juara pertama dalam perlombaan tersebut dan berhak mendapatkan hadiah berupa Dispenser dari pihak panitia.
Suasana di Kali Banger tepatnya di jembatan Jl Sedompyong Raya Rt 05/11 Kelurahan Kemijen Kota Semarang tersebut, saat panitia menggelar lomba menangkap bebek. Puluhan peserta berlomba dari anak-anak hingga dewasa berusaha menangkap bebek yang dilepaskan di Kali Banger dengan tangan kosong.
Sorak sorai penonton terus bergema memberikan semangat kepada peserta. Mereka juga tak henti-hentinya tertawa menyaksikan peserta lomba yang saling adu ketangkasan menangkap bebek yang pandai berenang tersebut.
"Bagus sekali ya acaranya, meriah dan sangat menghibur. Dulu pernah ada lomba dayung, tapi pakai Kano, sekarang pakai ban lebih seru soalnya pesertanya ada yang tercebur karena tidak seimbang," ujar Yudha,43, warga Kemijen RT 07/11 sambil tersenyum.
Yudha mengaku senang dengan kegiatan perlombaan itu. Selain menghibur, kegiatan lomba juga dapat menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar warga.
Sementara itu, Agus Dwijayono selaku Ketua RW 11 Kelurahan Kemijen mengatakan, kegiatan lomba ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT RI ke-68. Lomba tersebut merupakan rangkaian lomba yang telah dilaksanakan seperti tarik tambang, paduan suara, baca puisi, catur, memancing, lomba karaoke dan lomba futsal mengenakan sarung.
“Ini dalam rangka memperingati HUT RI, beberapa waktu lalu juga telah kami lakukan, karena masyarakat antusias, akhirnya kami gelar kembali lomba ini,” kata dia.
Dipilihnya Kali Banger sebagai lokasi lomba imbuh Agus, sebagai ajang promosi kepada warga. Ia ingin menegaskan bahwa sebenarnya Kali Banger dapat menjadi tempat masyarakat untuk berkumpul dan menggelar berbagai macam kegiatan.
“Sebetulnya Kali Banger dapat menjadi ikon wisata jika dikelola dengan baik seperti Banjir Kanal Barat (BKB), kami berharap pemkot Semarang juga melakukan normalisasi di kawasan ini,” pungkasnya
Keceriaan tampak diwajah para penonton. Gelak tawa bergemuruh melihat aksi para peserta lomba yang lucu, terutama lomba dayung menggunakan ban dan lomba menangkap bebek.
Tepuktangan serta tawa penonton pecah saat peserta lomba dayung dimulai. Sulitnya mengendalikan ban yang mereka tunggangi, membuat sesekali mereka terjatuh ke dalam air dan menjadi bahan tertawaan para penonton.
"Sulit sekali mengendalikan bannya, soalnya tidak seimbang," ujar Ferry setiawan,13, salah satu peserta kepada SINDO.
Meski begitu, Ferry dan kawan-kawan tidak menyerah, mereka terus mengayuh ban yang mereka tunggangi memutari batas berupa bendera Merah Putih yang diletakkan di tengah sungai. Setelah berjuang cukup keras, akhirnya Ferry menjadi juara pertama dalam perlombaan tersebut dan berhak mendapatkan hadiah berupa Dispenser dari pihak panitia.
Suasana di Kali Banger tepatnya di jembatan Jl Sedompyong Raya Rt 05/11 Kelurahan Kemijen Kota Semarang tersebut, saat panitia menggelar lomba menangkap bebek. Puluhan peserta berlomba dari anak-anak hingga dewasa berusaha menangkap bebek yang dilepaskan di Kali Banger dengan tangan kosong.
Sorak sorai penonton terus bergema memberikan semangat kepada peserta. Mereka juga tak henti-hentinya tertawa menyaksikan peserta lomba yang saling adu ketangkasan menangkap bebek yang pandai berenang tersebut.
"Bagus sekali ya acaranya, meriah dan sangat menghibur. Dulu pernah ada lomba dayung, tapi pakai Kano, sekarang pakai ban lebih seru soalnya pesertanya ada yang tercebur karena tidak seimbang," ujar Yudha,43, warga Kemijen RT 07/11 sambil tersenyum.
Yudha mengaku senang dengan kegiatan perlombaan itu. Selain menghibur, kegiatan lomba juga dapat menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar warga.
Sementara itu, Agus Dwijayono selaku Ketua RW 11 Kelurahan Kemijen mengatakan, kegiatan lomba ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT RI ke-68. Lomba tersebut merupakan rangkaian lomba yang telah dilaksanakan seperti tarik tambang, paduan suara, baca puisi, catur, memancing, lomba karaoke dan lomba futsal mengenakan sarung.
“Ini dalam rangka memperingati HUT RI, beberapa waktu lalu juga telah kami lakukan, karena masyarakat antusias, akhirnya kami gelar kembali lomba ini,” kata dia.
Dipilihnya Kali Banger sebagai lokasi lomba imbuh Agus, sebagai ajang promosi kepada warga. Ia ingin menegaskan bahwa sebenarnya Kali Banger dapat menjadi tempat masyarakat untuk berkumpul dan menggelar berbagai macam kegiatan.
“Sebetulnya Kali Banger dapat menjadi ikon wisata jika dikelola dengan baik seperti Banjir Kanal Barat (BKB), kami berharap pemkot Semarang juga melakukan normalisasi di kawasan ini,” pungkasnya
(wbs)