Diprediksi panas, Jakmania warning polisi tegas
A
A
A
Sindonews.com - Laga ulangan Persija Jakarta kontra Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu lusa (28/8), dikabarkan akan dihadiri suporter fanatik kedua klub. Melihat adanya kabar tersebut, The Jakmania, julukan suporter Persija, meminta ketegasan pihak kepolisian.
Seperti yang diketahui bersama, jika laga klasik antara Macan Kemayoran, julukan Persija, kontra Persib, di putaran pertama Indonesia Super League (ISL), gagal digelar, 22 Juni lalu. Setelah bus yang ditumpangi para pemain Persib, dicegat dan dilempari oleh oknum yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya.
Namun, laga ulangan Persija kontra Persib, kembali diprediksi akan kembali rusuh. Setelah adanya kabar, jika Viking dan Bobotoh, dua julukan suporter fanatik Persib, akan juga hadir menyaksikan langsung pertandingan tersebut. Jika kedua pendukung kedua klub tersebut benar-benar hadir, bukan tidak mungkin potensi anarkistis bisa kembali muncul.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persija, Hanifditya, mengaku baru mendengar adanya kabar tersebut. Akan tetapi, Panpel tim Macan Kemayoran tersebut, tetap pada keputusan awal tidak memberikan izin pendukung Persib untuk hadir di Sleman. Panpel Persija menjelaskan jika keputusan pendukung Persib tidak boleh hadir, telah ditetapkan oleh pihak kepolisian setempat.
"Dengan keputusan otorisasi keamanan di daerah, maka dari itu kami mohon sebagai warga negara yang baik untuk menghormati semua keputusan panitia dan pihak keamanan setempat," ungkap Hanif.
Tidak hanya Panpel Persija yang berharap Viking dan Bobotoh tidak datang ke Sleman, suara tentangan juga keluar dari Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Larico Ranggamone. Pria yang sudah dua periode menjabat sebagai Ketum The Jakmania, berharap pihak kepolisian setempat untuk segera melayangkan surat tidak diizinkannya suporter tamu hadir di Stadion Maguwoharjo.
"Koordinasi sudah dilakukan di pihak-pihak kepolisian setempat. Semua setuju bawah suporter tamu untuk tidak hadir. Karena itu, mari sama-sama kita sukseskan pertandingan menarik tersebut. Laga tersebut sudah sempat tertunda sebelumnya," jelas Larico.
Persija sendiri sebelumnya telah dijatuhi tiga sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, terkait batalnya laga tersebut. Beberapa sanksi diantaranya, Panpel Persija dijatuhi denda uang sebesar Rp. 50 juta.
Sanksi kedua, Panpel Persija menjalani masa percobaan sebanyak lima kali laga kandang. Jika dimasa lima kali percobaan laga kandang tersebut kembali ada masalah, Persija akan dihukum satu kali pertandingan kandang tanpa penonton.
Adapun sanksi ketiga yang diterima Persija adalah, Komdis yang diketuai Hinca Padjaitan, meminta PT Liga Indonesia (Liga), mendesak Persija membayarkan semua biaya yang sudah dikeluarkan pihak Persib. Dimana Persija, harus membayarkan semua biaya yang dikeluarkan Persib terkait batal digelarnya pertandingan tersebut sebelumnya.
Seperti yang diketahui bersama, jika laga klasik antara Macan Kemayoran, julukan Persija, kontra Persib, di putaran pertama Indonesia Super League (ISL), gagal digelar, 22 Juni lalu. Setelah bus yang ditumpangi para pemain Persib, dicegat dan dilempari oleh oknum yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya.
Namun, laga ulangan Persija kontra Persib, kembali diprediksi akan kembali rusuh. Setelah adanya kabar, jika Viking dan Bobotoh, dua julukan suporter fanatik Persib, akan juga hadir menyaksikan langsung pertandingan tersebut. Jika kedua pendukung kedua klub tersebut benar-benar hadir, bukan tidak mungkin potensi anarkistis bisa kembali muncul.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persija, Hanifditya, mengaku baru mendengar adanya kabar tersebut. Akan tetapi, Panpel tim Macan Kemayoran tersebut, tetap pada keputusan awal tidak memberikan izin pendukung Persib untuk hadir di Sleman. Panpel Persija menjelaskan jika keputusan pendukung Persib tidak boleh hadir, telah ditetapkan oleh pihak kepolisian setempat.
"Dengan keputusan otorisasi keamanan di daerah, maka dari itu kami mohon sebagai warga negara yang baik untuk menghormati semua keputusan panitia dan pihak keamanan setempat," ungkap Hanif.
Tidak hanya Panpel Persija yang berharap Viking dan Bobotoh tidak datang ke Sleman, suara tentangan juga keluar dari Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Larico Ranggamone. Pria yang sudah dua periode menjabat sebagai Ketum The Jakmania, berharap pihak kepolisian setempat untuk segera melayangkan surat tidak diizinkannya suporter tamu hadir di Stadion Maguwoharjo.
"Koordinasi sudah dilakukan di pihak-pihak kepolisian setempat. Semua setuju bawah suporter tamu untuk tidak hadir. Karena itu, mari sama-sama kita sukseskan pertandingan menarik tersebut. Laga tersebut sudah sempat tertunda sebelumnya," jelas Larico.
Persija sendiri sebelumnya telah dijatuhi tiga sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, terkait batalnya laga tersebut. Beberapa sanksi diantaranya, Panpel Persija dijatuhi denda uang sebesar Rp. 50 juta.
Sanksi kedua, Panpel Persija menjalani masa percobaan sebanyak lima kali laga kandang. Jika dimasa lima kali percobaan laga kandang tersebut kembali ada masalah, Persija akan dihukum satu kali pertandingan kandang tanpa penonton.
Adapun sanksi ketiga yang diterima Persija adalah, Komdis yang diketuai Hinca Padjaitan, meminta PT Liga Indonesia (Liga), mendesak Persija membayarkan semua biaya yang sudah dikeluarkan pihak Persib. Dimana Persija, harus membayarkan semua biaya yang dikeluarkan Persib terkait batal digelarnya pertandingan tersebut sebelumnya.
(aww)