Pilgub Jatim bikin jadwal ISL kembali kacau
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur telah tuntas dan berlangsung aman. Kendati demikian, izin pertandingan Indonesia Super League (ISL) untuk empat klub di provinsi ini belum juga diberikan. Kepolisian beralasan hingga sekarang tahapan Pilgub belum sepenuhnya tuntas. Itu membuat jadwal ISL terancam kembali kacau.
Hingga Jumat (30/8) siang, empat klub ISL yakni Arema Cronous, Persegres Gresik United, Persela Lamongan dan Persepam Madura United, masih menunggu izin dari kepolisian. Situasi sangat mencemaskan mengingat PT Liga Indonesia telah menetapkan pertandingan pada 1 September.
Jadwal itu pun sebenarnya merupakan jadwal tunda karena klub-klub tak mendapatkan izin bertanding di akhir Agustus. Praktis, pertandingan lanjutan ISL di Jawa Timur terancam tertunda dua kali. Atau jika memaksakan bertanding, maka harus di luar Jawa Timur atau tanpa penonton.
Itu menjadi kerugian besar bagi empat klub yang berjuang memperbaiki peringkat di klasemen sementara ISL. Arema Cronous misalnya, sudah mempersiapkan pertandingan dengan matang, baik aspek teknis maupun non-teknis. Aspek teknis adalah persiapan tim secara intensif sebelum meladeni Barito Putra.
Aspek non-teknis, manajemen menargetkan ada pemasukan sekira Rp1 miliar untuk satu pertandingan home. Jika memang kepolisian belum memberikan izin, solusi apa pun tetap bakal merugikan Arema. Apalagi jika sampai pertandingan digelar tanpa penonton atau di luar Jawa Timur.
“Hingga sekarang kami masih menunggu dan berharap izin pertandingan sudah turun untuk pertandingan Minggu mendatang. Kalau tertunda lagi, jelas ada beberapa kerugian bagi Arema. Apalagi supporter Barito Putra kabarnya sudah ada yang sampai di Malang,” ungkap General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
Informasi dari Polda Jatim, rencananya kepolisian baru akan memberikan izin pertandingan setelah 5 September, dengan pertimbangan atmosfir Pilgub sudah mereda dengan tuntasnya sejumlah tahapan. Jika itu benar-benar berlaku maka akan ada dua pertandingan yang kembali mengalami perubahan jadwal.
Persegres Gresik United juga cemas menunggu izin pertandingan, terutama setelah persiapan tim sudah sangat matang jelang laga menjamu Persiba Balikpapan. “Kalau tertunda lagi ya berarti ada perubahan program. Jelas rugi karena persiapan sejauh ini sudah sangat bagus dan tim siap tempur,” jelas Pelatih Persegres Widodo C Putro.
Terkait kemungkinan jadwal tetap tapi tanpa penonton atau di luar Jawa Timur, Widodo kurang sreg dengan solusi itu. Menurutnya Persegres tidak melakukan pelanggaran yang mengharuskan bertanding tanpa penonton atau di luar Gresik. “Tunggu saja bagaimana solusinya kalau memang tidak ada izin,” tambahnya.
Persiba Balikpapan yang bakal menghadapi Persegres dan Arema direncanakan bakal menuju Gresik pada Jumat (30/8). Jika jadwal kembali mengalami penundaan, maka bakal menjadi kerugian. Begitu pula Persipura Jayapura yang sudah berada di Surabaya jelang menghadapi Persela Lamongan pada 1 September nanti.
Jika pertandingan ISL kembali ditunda, maka Persipura bakal sial untuk kedua kalinya. Dua pekan silam Persipura juga sudah ada di Surabaya, sebelum akhirnya jadwal berubah karena gelaran Pilgub Jatim. “Tunggu saja perkembangannya. Persela masih berharap sesuai jadwal. Lagipula lawan (Persipura) sudah sampai di sini,” kata Yuhronur Efendi, Asisten Manajer Persela Lamongan.
Sebelumnya klub-klub ISL Jawa Timur sudah mengalami penundaan jadwal pertandingan karena bertapatan dengan Pilgub. PT Liga Indonesia (LI) kemudian menetapkan laga di akhir Agustus ditunda hingga September. Ternyata hingga kini penundaan pertandingan belum menjamin adanya izin dari kepolisian.
Hingga Jumat (30/8) siang, empat klub ISL yakni Arema Cronous, Persegres Gresik United, Persela Lamongan dan Persepam Madura United, masih menunggu izin dari kepolisian. Situasi sangat mencemaskan mengingat PT Liga Indonesia telah menetapkan pertandingan pada 1 September.
Jadwal itu pun sebenarnya merupakan jadwal tunda karena klub-klub tak mendapatkan izin bertanding di akhir Agustus. Praktis, pertandingan lanjutan ISL di Jawa Timur terancam tertunda dua kali. Atau jika memaksakan bertanding, maka harus di luar Jawa Timur atau tanpa penonton.
Itu menjadi kerugian besar bagi empat klub yang berjuang memperbaiki peringkat di klasemen sementara ISL. Arema Cronous misalnya, sudah mempersiapkan pertandingan dengan matang, baik aspek teknis maupun non-teknis. Aspek teknis adalah persiapan tim secara intensif sebelum meladeni Barito Putra.
Aspek non-teknis, manajemen menargetkan ada pemasukan sekira Rp1 miliar untuk satu pertandingan home. Jika memang kepolisian belum memberikan izin, solusi apa pun tetap bakal merugikan Arema. Apalagi jika sampai pertandingan digelar tanpa penonton atau di luar Jawa Timur.
“Hingga sekarang kami masih menunggu dan berharap izin pertandingan sudah turun untuk pertandingan Minggu mendatang. Kalau tertunda lagi, jelas ada beberapa kerugian bagi Arema. Apalagi supporter Barito Putra kabarnya sudah ada yang sampai di Malang,” ungkap General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
Informasi dari Polda Jatim, rencananya kepolisian baru akan memberikan izin pertandingan setelah 5 September, dengan pertimbangan atmosfir Pilgub sudah mereda dengan tuntasnya sejumlah tahapan. Jika itu benar-benar berlaku maka akan ada dua pertandingan yang kembali mengalami perubahan jadwal.
Persegres Gresik United juga cemas menunggu izin pertandingan, terutama setelah persiapan tim sudah sangat matang jelang laga menjamu Persiba Balikpapan. “Kalau tertunda lagi ya berarti ada perubahan program. Jelas rugi karena persiapan sejauh ini sudah sangat bagus dan tim siap tempur,” jelas Pelatih Persegres Widodo C Putro.
Terkait kemungkinan jadwal tetap tapi tanpa penonton atau di luar Jawa Timur, Widodo kurang sreg dengan solusi itu. Menurutnya Persegres tidak melakukan pelanggaran yang mengharuskan bertanding tanpa penonton atau di luar Gresik. “Tunggu saja bagaimana solusinya kalau memang tidak ada izin,” tambahnya.
Persiba Balikpapan yang bakal menghadapi Persegres dan Arema direncanakan bakal menuju Gresik pada Jumat (30/8). Jika jadwal kembali mengalami penundaan, maka bakal menjadi kerugian. Begitu pula Persipura Jayapura yang sudah berada di Surabaya jelang menghadapi Persela Lamongan pada 1 September nanti.
Jika pertandingan ISL kembali ditunda, maka Persipura bakal sial untuk kedua kalinya. Dua pekan silam Persipura juga sudah ada di Surabaya, sebelum akhirnya jadwal berubah karena gelaran Pilgub Jatim. “Tunggu saja perkembangannya. Persela masih berharap sesuai jadwal. Lagipula lawan (Persipura) sudah sampai di sini,” kata Yuhronur Efendi, Asisten Manajer Persela Lamongan.
Sebelumnya klub-klub ISL Jawa Timur sudah mengalami penundaan jadwal pertandingan karena bertapatan dengan Pilgub. PT Liga Indonesia (LI) kemudian menetapkan laga di akhir Agustus ditunda hingga September. Ternyata hingga kini penundaan pertandingan belum menjamin adanya izin dari kepolisian.
(wbs)