Macan Putih buru trofi kelima
A
A
A
Sindonews.com - Lolos ke babak semifinal Divisi Utama 2013, membuat Persik Kediri tidak tanggung-tanggung dalam menetapkan ambisi. Klub berjuluk Macan Putih mengincar podium juara sekaligus mempersembahkan trofi kelima sejak terlibat di kompetisi reguler tanah air.
Selama perjalanan di kompetisi domestik, Persik telah mengangkat trofi empat kali yakni Juara Divisi II (2000), Juara Divisi I (2002), serta Divisi Utama (2003 dan 2006). Kalau pun ada trofi lain, hanya gelar kecil yakni Piala Gubernur Jawa Timur yang diraih sebanyak empat kali.
Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo pun tak ragu melontarkan mimpinya mengulang prestasi tim menjuarai Divisi Utama 2006 (sebelum era Indonesia Super League). Maklum, kali terakhir Persik mengangkat trofi tersebut, Aris Budi masih berstatus sebagai asisten pelatih Daniel Roekito.
Target promosi ke ISL 2014 memang sudah menjadi target mutlak, namun menambah pundi-pundi prestasi tetap menjadi mimpi tersendiri. "Ya, saya ingin membawa Persik mencapai prestasi setinggi mungkin di babak semifinal. Kalau Persik juara, prestasi musim ini akan bertambah lengkap," tegas Aris.
Jika bisa memberikan gelar pada Persik, maka dia sekaligus menjadi orang pertama di Kediri yang memberikan gelar untuk timnya semasa menjadi pemain maupun pelatih. Aris yang dulunya berposisi gelandang, pernah menjadi kekuatan inti Macan Putih ketika menjuarai Divisi Utama 2003.
Namun sebelum bicara soal juara, dia mengingatkan bahwa empat pesaing di babak semifinal semua tim berkelas. Persebaya Divisi Utama yang yang menjadi juara Grup B misalnya, juga sangat bernafsu menguasai trofi juara. Perseru Serui dan Persikabo Bogor dalam semusim terakhir juga relatif konsisten.
"Setiap tim pastinya akan bermain habis-habisan di babak semifinal. Target pertama adalah promosi secara langsung, sedangkan target kedua meraih juara. Saya sangat optimistis pemain bakal bisa menunjukkan permainan terbaiknya karena Persik memiliki pemain yang luar biasa musim ini," beber pelatih ini.
Pujian kepada tim Persik memang layak diberikan mengingat bagaimana mereka menjaga konsistensi sepanjang musim Divisi Utama 2013. Persik hanya menderita sekali kalah dan bisa lepas dari tekanan di pertandingan penentuan kontra PSCS Cilacap di Stadion Manahan, Solo, akhir pekan lalu.
Persikmania tinggal menunggu apakah kekuatan teknis dan mental Harianto dkk selama ini bakal terus berlanjut di babak semifinal yang drawingnya digelar 3 September. Sebab Persik sudah memiliki bekal awal sebagai tim yang bermental juara di masa lalu dibanding kontestan lain yang notabene pendatang baru.
"Saya sih sangat ingin melihat Persik juara Divisi Utama musim ini, karena sekarang adalah kesempatan terbaik. Melihat bagaimana tim bermain sepanjang musim ini, saya dan mungkin Persikmania lain sangat optimistis Persik bisa mengalahkan siapa saja lawan di semifinal dan final," tutur Didit Eko Saputro, salah satu Persikmania.
Selama perjalanan di kompetisi domestik, Persik telah mengangkat trofi empat kali yakni Juara Divisi II (2000), Juara Divisi I (2002), serta Divisi Utama (2003 dan 2006). Kalau pun ada trofi lain, hanya gelar kecil yakni Piala Gubernur Jawa Timur yang diraih sebanyak empat kali.
Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo pun tak ragu melontarkan mimpinya mengulang prestasi tim menjuarai Divisi Utama 2006 (sebelum era Indonesia Super League). Maklum, kali terakhir Persik mengangkat trofi tersebut, Aris Budi masih berstatus sebagai asisten pelatih Daniel Roekito.
Target promosi ke ISL 2014 memang sudah menjadi target mutlak, namun menambah pundi-pundi prestasi tetap menjadi mimpi tersendiri. "Ya, saya ingin membawa Persik mencapai prestasi setinggi mungkin di babak semifinal. Kalau Persik juara, prestasi musim ini akan bertambah lengkap," tegas Aris.
Jika bisa memberikan gelar pada Persik, maka dia sekaligus menjadi orang pertama di Kediri yang memberikan gelar untuk timnya semasa menjadi pemain maupun pelatih. Aris yang dulunya berposisi gelandang, pernah menjadi kekuatan inti Macan Putih ketika menjuarai Divisi Utama 2003.
Namun sebelum bicara soal juara, dia mengingatkan bahwa empat pesaing di babak semifinal semua tim berkelas. Persebaya Divisi Utama yang yang menjadi juara Grup B misalnya, juga sangat bernafsu menguasai trofi juara. Perseru Serui dan Persikabo Bogor dalam semusim terakhir juga relatif konsisten.
"Setiap tim pastinya akan bermain habis-habisan di babak semifinal. Target pertama adalah promosi secara langsung, sedangkan target kedua meraih juara. Saya sangat optimistis pemain bakal bisa menunjukkan permainan terbaiknya karena Persik memiliki pemain yang luar biasa musim ini," beber pelatih ini.
Pujian kepada tim Persik memang layak diberikan mengingat bagaimana mereka menjaga konsistensi sepanjang musim Divisi Utama 2013. Persik hanya menderita sekali kalah dan bisa lepas dari tekanan di pertandingan penentuan kontra PSCS Cilacap di Stadion Manahan, Solo, akhir pekan lalu.
Persikmania tinggal menunggu apakah kekuatan teknis dan mental Harianto dkk selama ini bakal terus berlanjut di babak semifinal yang drawingnya digelar 3 September. Sebab Persik sudah memiliki bekal awal sebagai tim yang bermental juara di masa lalu dibanding kontestan lain yang notabene pendatang baru.
"Saya sih sangat ingin melihat Persik juara Divisi Utama musim ini, karena sekarang adalah kesempatan terbaik. Melihat bagaimana tim bermain sepanjang musim ini, saya dan mungkin Persikmania lain sangat optimistis Persik bisa mengalahkan siapa saja lawan di semifinal dan final," tutur Didit Eko Saputro, salah satu Persikmania.
(wbs)