Sama motivasi, beda visi
A
A
A
Sindonew.com -- Pertemuan antara Persik Kediri dan Perseru Serui di babak semifinal Divisi Utama 2013 bakal menjadi pertandingan unik. Kendati kedua kubu memiliki motivasi yang sama untuk menembus partai puncak sekaligus promosi ke Indonesia Super League (ISL), tapi ambisi keduanya berbeda.
Persik Kediri memiliki ambisi untuk mengembalikan kejayaan klub yang meredup dalam beberapa musim terakhir. Maklum, sejak terdegrdasi ke kompetisi kasta kedua alias Divisi Utama pada 2010 silam, ini kesempatan terbaik yang dimiliki Macan Putih untuk kembali mengembalikan gengsi.
Perseru Serui memiliki visi berbeda. Sebagai klub yang statusnya 'nyaris tak terdengar', tiket ke semifinal sekaligus kesempatan promosi dianggap sebagai pijakan luar biasa untuk memajukan sepakbola di Serui. Begitu diutarakan Yance Gunar, Manajer Perseru Serui.
Malah Perseru sudah merancang skenario musim depan, termasuk jika untuk sementara harus bertanding di luar Serui karena fasilitas stadion yang belum memadai. "Dukungan dari pemerintah daerah untuk membangun stadion juga sudah ada. Sekarang tinggal konsentrasi di semifinal dan promosi," kata Yance.
Dengan tekad seperti itu, terlihat Perseru memiliki level motivasi yang setara dengan Persik Kediri. Paling tidak faktor semangat bertanding sudah memenuhi syarat sebagai modal awal dari sisi non-teknis. Tinggal mengatur aspek teknis menghadapi Persik yang notabene jauh lebih matang dan berpengalaman.
Persik sendiri menyadari bahwa Perseru bakal bermain ekstra ngotot untuk bisa menembus partai final. "Selain mereka ingin bermain di ISL, Perseru tampaknya ingin menjaga gengsi sebagai satu-satunya kontestan dari luar Jawa. Dari aspek motivasi rasanya Persik dan Perseru sama-sama besar," tukas Manajer Persik Anang Kurniawan.
Namun Persik merasa lebih unggul karena lawan tidak memiliki dukungan besar dari supporter secara langsung di Stadion Manahan, Solo. Jika benar Persikmania, supporter Persik, bakal mengerahkan ribuan supporter ke Solo, maka Macan Putih bakal layaknya tuan rumah di pertandingan tersebut.
Diperkirakan jumlah supporter yang membanjir ke Manahan jauh lebih besar dibanding pertandingan babak 12 besar kontra PSCS Cilacap silam. "Ya, keunggulan Persik salah satunya memang dari dukungan supporter. Pastinya kami akan merasa seperti bermain di rumah sendiri," tambah Anang.
Persik adalah salah satu tim yang mengalami kemerosotan setelah dua kali menggenggam dua titel Divisi Utama pada 2003 dan 2006. Pada 2010 lalu mereka terjatuh ke Divisi Utama setelah finish di urutan 17 Indonesia Super League (ISL). Dua musim berikutnya Persik selalu gagal menembus promosi ke level satu.
Baru di musim ketiganya di Divisi Utama, tim ungu mendapatkan titik terang alias kesempatan besar untuk kembali bersanding dengan klub-klub elit. Kerinduan untuk kembali ke ingar bingar ISL tampaknya sudah tidak tertahankan lagi dan menjadi alasan Persik bakal mempertaruhkan segalanya di laga semifinal nanti.(
Persik Kediri memiliki ambisi untuk mengembalikan kejayaan klub yang meredup dalam beberapa musim terakhir. Maklum, sejak terdegrdasi ke kompetisi kasta kedua alias Divisi Utama pada 2010 silam, ini kesempatan terbaik yang dimiliki Macan Putih untuk kembali mengembalikan gengsi.
Perseru Serui memiliki visi berbeda. Sebagai klub yang statusnya 'nyaris tak terdengar', tiket ke semifinal sekaligus kesempatan promosi dianggap sebagai pijakan luar biasa untuk memajukan sepakbola di Serui. Begitu diutarakan Yance Gunar, Manajer Perseru Serui.
Malah Perseru sudah merancang skenario musim depan, termasuk jika untuk sementara harus bertanding di luar Serui karena fasilitas stadion yang belum memadai. "Dukungan dari pemerintah daerah untuk membangun stadion juga sudah ada. Sekarang tinggal konsentrasi di semifinal dan promosi," kata Yance.
Dengan tekad seperti itu, terlihat Perseru memiliki level motivasi yang setara dengan Persik Kediri. Paling tidak faktor semangat bertanding sudah memenuhi syarat sebagai modal awal dari sisi non-teknis. Tinggal mengatur aspek teknis menghadapi Persik yang notabene jauh lebih matang dan berpengalaman.
Persik sendiri menyadari bahwa Perseru bakal bermain ekstra ngotot untuk bisa menembus partai final. "Selain mereka ingin bermain di ISL, Perseru tampaknya ingin menjaga gengsi sebagai satu-satunya kontestan dari luar Jawa. Dari aspek motivasi rasanya Persik dan Perseru sama-sama besar," tukas Manajer Persik Anang Kurniawan.
Namun Persik merasa lebih unggul karena lawan tidak memiliki dukungan besar dari supporter secara langsung di Stadion Manahan, Solo. Jika benar Persikmania, supporter Persik, bakal mengerahkan ribuan supporter ke Solo, maka Macan Putih bakal layaknya tuan rumah di pertandingan tersebut.
Diperkirakan jumlah supporter yang membanjir ke Manahan jauh lebih besar dibanding pertandingan babak 12 besar kontra PSCS Cilacap silam. "Ya, keunggulan Persik salah satunya memang dari dukungan supporter. Pastinya kami akan merasa seperti bermain di rumah sendiri," tambah Anang.
Persik adalah salah satu tim yang mengalami kemerosotan setelah dua kali menggenggam dua titel Divisi Utama pada 2003 dan 2006. Pada 2010 lalu mereka terjatuh ke Divisi Utama setelah finish di urutan 17 Indonesia Super League (ISL). Dua musim berikutnya Persik selalu gagal menembus promosi ke level satu.
Baru di musim ketiganya di Divisi Utama, tim ungu mendapatkan titik terang alias kesempatan besar untuk kembali bersanding dengan klub-klub elit. Kerinduan untuk kembali ke ingar bingar ISL tampaknya sudah tidak tertahankan lagi dan menjadi alasan Persik bakal mempertaruhkan segalanya di laga semifinal nanti.(
(wbs)