Siapapun pemainnya, SFC selesaikan kompetisi
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) memastikan mereka tetap menyelesaikan sisa dua pertandingan tandang di akhir kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini. Penegasan itu sebagai jawaban atas ancaman mogok para penggawa Laskar Wong Kito yang menuntut pembayaran gaji dan uang muka.
''Siapapun pemainnya, SFC tetap bermain dan bertanding di Balikpapan. Kita harus ambil pertandingan itu, setidaknya SFC masih bisa masuk lima besar ISL musim ini,” tegas Presiden SFC Dodi Reza Alex.
Menurut orang nomor satu di tubuh SFC ini, untuk menyelesaikan semua kewajiban manajemen kepada semua pemain dan pelatih, pihaknya terus mencari cara agar secepat mungkin untuk melunasi semua kewajiban mereka. Meskipun, manajemen SFC sendiri tengah menunggu pencairan dana subsidi dari PT Liga Indonesia (PT LI), sekitar Rp3 miliar.
''Dari awal kami selalu komitmen dengan semua yang menjadi kebutuhan operasional SFC. Jadi kami tetap akan menyelesaikan semua kompetisi musim ini dengan baik, mulai dari pertandingan ataupun kewajiban kami,” sambungnya.
Putra gubernur Sumsel Alex Noerdin ini menuturkan, tidak mungkin SFC absen atau tidak datang pada dua pertandingan di kandang Persiba dan Barito Putra. Selain pemain-pemain SFC yang ada sekarang, masih ada pemain-pemain SFC junior yang tenaganya bisa digunakan untuk pertandingan tersebut.
''Kami bukan kurang memerhatikan, tapi begitu banyak yang harus kami kerjakan. Apalagi, SFC U-21 besok (hari ini) akan menjalani partai final perdana menghadapi Mitra Kukar. Setidaknya, kalau SFC senior sudah lepas dari mempertahankan gelar, tapi SFC junior punya target juara untuk musim ini,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Augie Bunyamin mengatakan, bahwa pihaknya telah memberikan penjelasan kepada seluurh pemain dan pelatih, terkait kesulitan finansial yang dialami manajemen saat ini. pihaknya sendiri lagi berupaya untuk mencarikan solusinya.
''Tapi jika pada hari keberangkatan jelang persiapan menghadapi Persiba Balikpapan pada 11 September mendatang, pemain tetap mogok maka bisa saja sebagai solusinya manajemen akan mememaksimalkan peran dari pemain-pemain U-21,” kata Augie.
Sejak putaran kedua lalu, manajemen sendiri telah memasukkan lima pemain SFC junior yang didaftarkan ke skuad senior. Beberapa nama seperti Rizky Dwi Ramadhana, Makrus Avif, Cristian Rotinsulu, dan Rifan Nahumarury dan Teja Paku Alam. Hanya saja kelima pemain ini memang masih akan bertarung dahulu di partai final ISL U-21 dengan menghadapi Mitra Kukar U-21, di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu ini.
''Kalau berdasarkan jadwalnya, tim SFC senior sendiri mungkin akan bertolak ke Kalimantan pada Sabtu (7/9/2013) itu. Jadi jika pada akhirnya tim senior tetap mogok dan menolak berangkat, maka Rizky dkk dipastikan akan segera menyusul tim Kalimantan. SFC U-21 bisa saja dimainkan melawan Persiba,” tutup Augie.
Terlepas dari apa pun yang diungkapkan manajemen, seluruh pemain dan pelatih tetap meneruskan untuk diam di Mes Pertiwi (penginapan pemain). Mereka tetap meminta manajemen membayar kewajiban mereka baru semuanya bekerja seperti biasa.
''Siapapun pemainnya, SFC tetap bermain dan bertanding di Balikpapan. Kita harus ambil pertandingan itu, setidaknya SFC masih bisa masuk lima besar ISL musim ini,” tegas Presiden SFC Dodi Reza Alex.
Menurut orang nomor satu di tubuh SFC ini, untuk menyelesaikan semua kewajiban manajemen kepada semua pemain dan pelatih, pihaknya terus mencari cara agar secepat mungkin untuk melunasi semua kewajiban mereka. Meskipun, manajemen SFC sendiri tengah menunggu pencairan dana subsidi dari PT Liga Indonesia (PT LI), sekitar Rp3 miliar.
''Dari awal kami selalu komitmen dengan semua yang menjadi kebutuhan operasional SFC. Jadi kami tetap akan menyelesaikan semua kompetisi musim ini dengan baik, mulai dari pertandingan ataupun kewajiban kami,” sambungnya.
Putra gubernur Sumsel Alex Noerdin ini menuturkan, tidak mungkin SFC absen atau tidak datang pada dua pertandingan di kandang Persiba dan Barito Putra. Selain pemain-pemain SFC yang ada sekarang, masih ada pemain-pemain SFC junior yang tenaganya bisa digunakan untuk pertandingan tersebut.
''Kami bukan kurang memerhatikan, tapi begitu banyak yang harus kami kerjakan. Apalagi, SFC U-21 besok (hari ini) akan menjalani partai final perdana menghadapi Mitra Kukar. Setidaknya, kalau SFC senior sudah lepas dari mempertahankan gelar, tapi SFC junior punya target juara untuk musim ini,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Augie Bunyamin mengatakan, bahwa pihaknya telah memberikan penjelasan kepada seluurh pemain dan pelatih, terkait kesulitan finansial yang dialami manajemen saat ini. pihaknya sendiri lagi berupaya untuk mencarikan solusinya.
''Tapi jika pada hari keberangkatan jelang persiapan menghadapi Persiba Balikpapan pada 11 September mendatang, pemain tetap mogok maka bisa saja sebagai solusinya manajemen akan mememaksimalkan peran dari pemain-pemain U-21,” kata Augie.
Sejak putaran kedua lalu, manajemen sendiri telah memasukkan lima pemain SFC junior yang didaftarkan ke skuad senior. Beberapa nama seperti Rizky Dwi Ramadhana, Makrus Avif, Cristian Rotinsulu, dan Rifan Nahumarury dan Teja Paku Alam. Hanya saja kelima pemain ini memang masih akan bertarung dahulu di partai final ISL U-21 dengan menghadapi Mitra Kukar U-21, di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu ini.
''Kalau berdasarkan jadwalnya, tim SFC senior sendiri mungkin akan bertolak ke Kalimantan pada Sabtu (7/9/2013) itu. Jadi jika pada akhirnya tim senior tetap mogok dan menolak berangkat, maka Rizky dkk dipastikan akan segera menyusul tim Kalimantan. SFC U-21 bisa saja dimainkan melawan Persiba,” tutup Augie.
Terlepas dari apa pun yang diungkapkan manajemen, seluruh pemain dan pelatih tetap meneruskan untuk diam di Mes Pertiwi (penginapan pemain). Mereka tetap meminta manajemen membayar kewajiban mereka baru semuanya bekerja seperti biasa.
(aww)