Mengonversi tekanan untuk menang

Selasa, 10 September 2013 - 16:00 WIB
Mengonversi tekanan...
Mengonversi tekanan untuk menang
A A A
Sindonews.com - Arema Cronous dalam tekanan ketika berkunjung ke Stadion Barnabas Youwe, kandang Persidafon Dafonsoro, Rabu (11/9). Tekanan bukan dari pihak lawan, namun dari suporter Aremania yang ingin timnya mengunci posisi runner-up Indonesia Super League (ISL).
Tekanan memang membuncah di laga kontra Persidafon karena dianggap paling potensial mendapatkan tiga poin. Kualitas kekuatan Arema dengan Persidafon memang tak sebanding. Arema yang menghuni peringkat dua, jauh lebih mentereng dibanding tuan rumah yang masih di zona degradasi.

Itulah yang membuat Aremania tak mau tanggung-tanggung menagih komitmen timnya. Pelatih Arema Cronous Rahmad Darmawan sangat memahami permintaan suporter tersebut. Pesan awal yang dilontarkan adalah pemain harus bisa mengonversi tekanan menjadi sebuah motivasi.

Pelatih pantas cemas karena Singo Edan musim ini relatif kesulitan ketika menghadapi ekspektasi besar dari suporternya. Contoh sederhana adalah ketika Singo Edan susah payah mengalahkan Barito Putra dan Persiba Balikpapan di pertandingan kandang terakhir pekan lalu.

"Aspek teknis tidak ada masalah dan tim sangat siap memberikan hasil terbaik. Saya perlu mengingatkan bahwa pemain tidak boleh terburu-buru karena tekanan menang. Kami harus enjoy di lapangan dan tidak merasa ada tekanan," ungkap Rahmad Darmawan, dihubungi Selasa (10/9).

Dia menyebut Persidafon tetap memiliki potensi merepotkan Arema karena bagaimana pun mereka berstatus tuan rumah. Posisi di zona degradasi juga membuat tim berjuluk Gabus Sentani berupaya keras menghindari malu. Pelatih bersapa RD itu tak ingin timnya kalah motivasi dibanding tuan rumah.

Soal kekuatan lawan, mantan arsitek tim Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura itu menyebut nama Eduard Ivakdalam, Pape N'diaye dan Anis Nabar. Ketiganya menjadi kekuatan sentral Persidafon, terutama senioritas Eduard yang dipercaya sebagai kapten tim. RD percaya dua pemain itu bakal menjadi kekuatan paling dominan bagi tuan rumah.

"Tampaknya akan ada adu kecepatan di pertandingan nanti. Arema dan Persidafon memiliki kemampuan untuk bermain cepat. Tapi saya instruksikan anak-anak untuk menjaga dominasi permainan. Jangan terlalu sering kehilangan bola terutama di lapangan tengah," tambahnya.

Dengan komposisi yang komplet, Singo Edan bisa memainkan formasi superofensif 4-2-4. Formasi menyerang layak dipasang karena Arema sangat membutuhkan kemenangan. Kuartet Christian Gonzales, Kayamba Gumbs, Beto Goncalves serta Greg Nwokolo masih menjadi pilihan terbaik bagi Arema.

RD tinggal memilih pemain tengah yang memiliki kemampuan berduel dengan pemain sekaliber Eduard Ivakdalam. Pemilihan pemain sangat penting di sektor ini jika Arema ingin selalu menang dalam perebutan bola. Jika lapangan tengah gagal, maka pemain depan yang harus bekerja keras turun mencari bola.

Sementara, dari kubu tuan rumah, Pelatih Persidafon Agus Yuwono mengakui timnya menghadapi kekuatan berat saat meladeni Arema. Dari sisi mana pun timnya tidak memiliki keunggulan berarti. Agus tinggal berharap sisa-sisa motivasi yang ada di timnya untuk menyelesaikan dua laga home dengan sempurna.

"Musim yang berat bagi Persidafon karena harus terus berjuang di papan bawah. Saya menginginkan dua pertandingan terakhir bisa diselesaikan dengan baik walau lawan sangat berat. Sejauh masih ada kemauan untuk memenangkan pertandingan, Arema tak akan mudah memperoleh angka di sini," tukas Agus Yuwono.

Rekor kandang Persidafon sebenarnya tak terlalu buruk karena pada laga terakhir di depan publik sendiri, mereka menang beruntun atas Persela Lamongan dan Persepam Madura United. Padahal pertandingan waktu itu digelar di Jayapura karena harus bermain malam saat bulan puasa.

"Tentu saja kami berharap bermain di stadion sendiri bisa menguntungkan karena sebelumnya bisa menang saat memakai Stadion Mandala. Rekor bertemu dengan tim Jawa Timur dalam partai home cukup lumayan. Saya masih percaya tim ini masih memiliki kemampuan memenangkan pertandingan," tandas mantan pelatih Persik Kediri ini.

Persidafon Dafonsoro (3-5-2):
Selsius Gebse (gk), Mukhlis Hay, Precious E, Pius Amo; Yohanes Makanuay, Ahmad Indra, Anis Nabar, Eduard Ivakdalam, Isnan Ali; Pape N'Diaye, David Laly.

Arema Cronous (4-2-4):
Kurnia Meiga (gk), Hasyim Kipuw, Victor Igbonefo, Purwaka Yudhi, Thierry G; Gede Sukadana, Hendro Siswanto; Kayamba Gumbs, Greg Nwokolo, Beto Goncalves, Christian Gonzales.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6734 seconds (0.1#10.140)