Viking: Komdis PSSI ngawur!

Kamis, 12 September 2013 - 17:45 WIB
Viking: Komdis PSSI ngawur!
Viking: Komdis PSSI ngawur!
A A A
Sindonews.com - Pendukung Persib Bandung yang tergabung dalam Viking Persib Club menganggap ngawur sanksi yang dijatuhkan Komisi Displin (Komdis) PSSI terkait insiden di Sleman. Organisasi terbesar Bobotoh tersebut berpendapat, seharusnya Komdis melakukan penyelidikan terlebih dahulu sebelum mengeluarkan keputusan.
Bobotoh diputuskan tidak boleh menyaksikan laga tandang Persib selama dua belas bulan. Sanksi tersebut dikeluarkan Komdis PSSI menyusul gesekan antara Viking dengan suporter Persija Jakarta, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (28/8). Saat itu, pertandingan antara Persib melawan tuan rumah Persija sempat terhenti karena memanasnya kondisi antara kedua kubu di tribun penonton.

Ketua Viking Persib Club, Heru Joko justru mempertanyakan landasan dikeluarkannya keputusan tersebut. Mengingat selama ini, tidak ada langkah penyelidikan, atau pengumpulan informasi yang dilakukan komisi pimpina Hinca Panjaitan tersebut. Namun, tiba-tiba Komdis mengeluarkan sanksi.

''Logika sederhana saja, seharusnya sebelum Komdis menjatuhkan sanksi atau keputusan apa pun, ada proses mengkaji dulu. Panggil dulu unsur-unsur yang terlibat, tidak langsung vonis. Yang namanya pengadil, mau mengadili, harus tahu secara detail dong masalahnya apa, yang terjadi di sana seperti apa,” kata Heru.

Dia menyebut, situasi di Maguwoharjo saat itu sebenarnya tidak lebih parah dari insiden kerusuhan supporter lainnya. Koordinasi dengan Panpel pertandingan, pihak kepolisian, dan pentolan-pentolan The Jakmania pun, tutur Heru, sudah berjalan cukup baik.

Dengan jatuhnya sanksi ini, Heru justru meragukan kredibilitas orang-orang di dalam Komdis. ''Secara keseluruhan, koordinasi di sana sebenarnya sudah baik. Kerusuhan pun tidak besar. Seharusnya, pengurus olahraga itu dari orang olahraga. Kalau bukan, ya begini jadinya,” ungkapnya.

Lebih jauh, Heru menyebut laga tandang sangat penting bagi Persib dan Bobotoh. Menurutnya, kultur away supporting yang dilakukan para pendukung skuad Pangeran Biru bukan hanya untuk menopang mental bertanding tim kesayangannya. Namun lebih pada tradisi silaturahmi antara Bobotoh dari berbagai daerah dengan Bobotoh di lokasi pertandingan.

''Tandang adalah sarana silaturahmi bagi Bobotoh di berbagai daerah di Indonesia. Contoh kecil saja, kalau main di Kalimantan, orang-orang Sunda di sana pasti saling bertemu dan berkumpul, ada sampulnya Viking Borneo. Begitu pula di daerah lain. Bagi kami, laga tandang itu penting. Karena Bobotoh bukan suporter yang hanya diam di kandang sendiri,” pungkas Heru.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6740 seconds (0.1#10.140)