Viviani incar kemenangan berikutnya
A
A
A
Sindonews.com - Pemenang tahap pertama Tour of Britain, Elia Viviani, menyambut dengan sangat gembira kemenangan yang diraihnya di Drumlanrig Castle di Dumfriesshire, Skotlandia, Minggu (15/9) waktu setempat. Dia berhasil mengambil keuntungan, ketika pembalap favorit, Mark Cavendish, menuai kesialan selama balapan berlangsung.
"Saya sangat senang untuk kemenangan ini, tapi saya berharap untuk menang lagi dalam beberapa hari mendatang," tandas Viviani, dikutip Telegraph. "Ini merupakan fokus saya untuk bagian kedua musim ini, jadi saya berharap lebih di bagian penutupan musim."
"Menyelesaikan (sesi pertama) itu sangat sulit, karena setelah enam jam di sepeda, kilometer akhir tidak datar, sehingga itu sangat sulit."
"Saya mengambil posisi pertama dengan rekan setim pada dua kilometer pertama, saya pergi di depan dan setelah saya melihat berapa pembalap pergi melaju," terang pembalap dari tim Cannondale.
"Saya mendahului Petacchi dan setelah Ciolek mulai melaju, saya ambil Ciolek, karena 200 meter setelah enam jam adalah sprint yang sangat panjang, jadi saya menunggu sebentar dan kemudian melaju."
"Ketika Ciolek melewati saya, saya pikir 'Baiklah, 200 meter begitu sangat panjang', jadi saya mengambilnya dan mendahuluinya di 150 meter terakhir," pungkas pembalap berusia 24 tahun asal Italia itu.
"Saya sangat senang untuk kemenangan ini, tapi saya berharap untuk menang lagi dalam beberapa hari mendatang," tandas Viviani, dikutip Telegraph. "Ini merupakan fokus saya untuk bagian kedua musim ini, jadi saya berharap lebih di bagian penutupan musim."
"Menyelesaikan (sesi pertama) itu sangat sulit, karena setelah enam jam di sepeda, kilometer akhir tidak datar, sehingga itu sangat sulit."
"Saya mengambil posisi pertama dengan rekan setim pada dua kilometer pertama, saya pergi di depan dan setelah saya melihat berapa pembalap pergi melaju," terang pembalap dari tim Cannondale.
"Saya mendahului Petacchi dan setelah Ciolek mulai melaju, saya ambil Ciolek, karena 200 meter setelah enam jam adalah sprint yang sangat panjang, jadi saya menunggu sebentar dan kemudian melaju."
"Ketika Ciolek melewati saya, saya pikir 'Baiklah, 200 meter begitu sangat panjang', jadi saya mengambilnya dan mendahuluinya di 150 meter terakhir," pungkas pembalap berusia 24 tahun asal Italia itu.
(nug)