Singo Edan jajal Mariners di final
A
A
A
Sindonews.com - Arema Cronous sukses melaju ke final Menpora Cup walau tertahan 2-2 oleh Persepam Madura United, Rabu (25/9) malam, di Stadion Kanjuruhan. Di partai final pada Minggu (29/9), Arema sudah ditunggu Central Coast Mariners yang menjadi juara Grup A.
Pada laga lawan Persepam, Arema membuka skor melalui sepakan penalti Keith Kayamba Gumbs (24'). Penalti yang menuai protes pemain Persepam itu diberikan wasit setelah Firly Apriansyah menabrak Reza Mustofa yang lolos dari jebakan offside dan berpeluang mencetak gol.
Persepam merespons ketertinggalan dua menit kemudian via tendangan setengah voli sang kapten Zaenal Arif. Arema sempat kembali unggul setelah sepakan Alberto Gonvalvesl di depan gawang tak mampu diantisipasi kiper Alfonsius Kelvan. Namun lagi-lagi Persepam memberikan reaksi positif lewat Ezequiel Gonzales menit 62'.
Walau tertahan, Singo Edan yang mengoleksi 7 angka tak terkejar kontestan lainnya, seperto Persepam (4 poin), Mitra Kukar (3 poin) dan Loyola Meralco Sparks (3 poin). Arema kembali bakal menjadi tuan rumah di partai puncak nanti karena tetap digelar di Stadion Kanjuruhan.
"Kami bermain sedikit di bawah standar, selain juga karena Persepam sangat bagus malam ini. Aspek stamina menjadi tantangan serius karena jadwal sangat padat. Tapi Arema akan siap dan menargetkan kemenangan di pertandingan final lawan Central Coast Mariners," tutur Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema Cronous.
Dia optimistis kondisi tim bakal membaik setelah mendapat istirahat lebih panjang sebelum pertai final. Jika di fase grup pemain hanya memiliki satu hari untuk recovery, maka Singo Edan kini memiliki kesempatan tiga hari untuk memulihkan stamina sebelum bertarung di final.
Sedangkan Pelatih Persepam Daniel Roekito tak kecewa meski gagal mendongkel tuan rumah. Dia mengapresiasi perjuangan pemainnya yang mampu mencetak dua gol di Kanjuruhan. Menurutnya itu sulit dilakukan tim lain. "Faktanya memang sulit mengalahkan Arema di kandangnya," ucap Daniel Roekito.
"Walau pun mungkin Arema tidak tampil dengan permainan terbaik, mereka memiliki pemain dengan kualitas individu lebih baik. Sudah bagus Persepam bisa meraih posisi lebih bagus dibanding Mitra Kukar dan Loyola Meralco Sparks," lanjut pelatih berkacamata ini.
Persepam yang memakai sejumlah pemain pinjaman dari Persiba Bantul seperti Nopendi, Slamet Nur Cahyo serta Ezequiel Gonzales, memberikan perlawanan sengit untuk Arema. Sedangkan tuan rumah memasang hampir semua pemain utama, kecuali winger Reza Mustofa dan kiper Made Wardana.
Bisa dibilang Arema tidak menampilkan performa terbaiknya di pertandingan ini, terbukti tak mampu mempertahankan dua kali keunggulan. Antisipasi pemain bertahan Arema terhadap bola mati dari sepak pojok sangat buruk sehingga tercipta dua gol Persepam yang prosesnya sama persis.
Gol Zaenal Arif menit 26' dan Ezequiel Gonzales menit 62' semuanya dari tendangan sudut yang berakhir dengan skrimit yang dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Persepam. Arema juga kurang gereget di lini depan dan hanya mampu menciptakan satu gol dari open play via Alberto Goncalves.
Kewaspadaan Arema terhadap kualitas Persepam, seperti dituturkan asisten pelatih Joko Susilo, benar-benar terbukti. Persepam bukan lagi tim yang dikalahkan Arema dua kali di Indonesia Super League (ISL) silam. Anak asuh Daniel Roekito membuktikan mereka tak hanya mengejar bayang-bayang Sindo Edan di Kanjuruhan.
Mereka lebih tenang dan tidak panik menghadapi tekanan yang dilakukan Alberto Goncalves dkk. Tuan rumah juga kehilangan akal untuk menambah gol karena rapatnya benteng yang dibangun Fachrudin Wahyudi dkk. Jelas, Arema butuh mutu penampilan yang lebih baik jika ingin mengangkat trofi Menpora Cup di final nanti.
Sementara, pada pertandingan lain di Stadion Kanjuruhan, Mitra Kukar secara mengejutkan menang atas Loyola Meralco Sparks dengan skor fantastis 5-1, Rabu (25/9) sore. Itu kemenangan satu-satunya bagi Mitra Kukar yang sebelumnya dibantai Arema Cronous dan Persepam Madura United.(
Pada laga lawan Persepam, Arema membuka skor melalui sepakan penalti Keith Kayamba Gumbs (24'). Penalti yang menuai protes pemain Persepam itu diberikan wasit setelah Firly Apriansyah menabrak Reza Mustofa yang lolos dari jebakan offside dan berpeluang mencetak gol.
Persepam merespons ketertinggalan dua menit kemudian via tendangan setengah voli sang kapten Zaenal Arif. Arema sempat kembali unggul setelah sepakan Alberto Gonvalvesl di depan gawang tak mampu diantisipasi kiper Alfonsius Kelvan. Namun lagi-lagi Persepam memberikan reaksi positif lewat Ezequiel Gonzales menit 62'.
Walau tertahan, Singo Edan yang mengoleksi 7 angka tak terkejar kontestan lainnya, seperto Persepam (4 poin), Mitra Kukar (3 poin) dan Loyola Meralco Sparks (3 poin). Arema kembali bakal menjadi tuan rumah di partai puncak nanti karena tetap digelar di Stadion Kanjuruhan.
"Kami bermain sedikit di bawah standar, selain juga karena Persepam sangat bagus malam ini. Aspek stamina menjadi tantangan serius karena jadwal sangat padat. Tapi Arema akan siap dan menargetkan kemenangan di pertandingan final lawan Central Coast Mariners," tutur Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema Cronous.
Dia optimistis kondisi tim bakal membaik setelah mendapat istirahat lebih panjang sebelum pertai final. Jika di fase grup pemain hanya memiliki satu hari untuk recovery, maka Singo Edan kini memiliki kesempatan tiga hari untuk memulihkan stamina sebelum bertarung di final.
Sedangkan Pelatih Persepam Daniel Roekito tak kecewa meski gagal mendongkel tuan rumah. Dia mengapresiasi perjuangan pemainnya yang mampu mencetak dua gol di Kanjuruhan. Menurutnya itu sulit dilakukan tim lain. "Faktanya memang sulit mengalahkan Arema di kandangnya," ucap Daniel Roekito.
"Walau pun mungkin Arema tidak tampil dengan permainan terbaik, mereka memiliki pemain dengan kualitas individu lebih baik. Sudah bagus Persepam bisa meraih posisi lebih bagus dibanding Mitra Kukar dan Loyola Meralco Sparks," lanjut pelatih berkacamata ini.
Persepam yang memakai sejumlah pemain pinjaman dari Persiba Bantul seperti Nopendi, Slamet Nur Cahyo serta Ezequiel Gonzales, memberikan perlawanan sengit untuk Arema. Sedangkan tuan rumah memasang hampir semua pemain utama, kecuali winger Reza Mustofa dan kiper Made Wardana.
Bisa dibilang Arema tidak menampilkan performa terbaiknya di pertandingan ini, terbukti tak mampu mempertahankan dua kali keunggulan. Antisipasi pemain bertahan Arema terhadap bola mati dari sepak pojok sangat buruk sehingga tercipta dua gol Persepam yang prosesnya sama persis.
Gol Zaenal Arif menit 26' dan Ezequiel Gonzales menit 62' semuanya dari tendangan sudut yang berakhir dengan skrimit yang dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Persepam. Arema juga kurang gereget di lini depan dan hanya mampu menciptakan satu gol dari open play via Alberto Goncalves.
Kewaspadaan Arema terhadap kualitas Persepam, seperti dituturkan asisten pelatih Joko Susilo, benar-benar terbukti. Persepam bukan lagi tim yang dikalahkan Arema dua kali di Indonesia Super League (ISL) silam. Anak asuh Daniel Roekito membuktikan mereka tak hanya mengejar bayang-bayang Sindo Edan di Kanjuruhan.
Mereka lebih tenang dan tidak panik menghadapi tekanan yang dilakukan Alberto Goncalves dkk. Tuan rumah juga kehilangan akal untuk menambah gol karena rapatnya benteng yang dibangun Fachrudin Wahyudi dkk. Jelas, Arema butuh mutu penampilan yang lebih baik jika ingin mengangkat trofi Menpora Cup di final nanti.
Sementara, pada pertandingan lain di Stadion Kanjuruhan, Mitra Kukar secara mengejutkan menang atas Loyola Meralco Sparks dengan skor fantastis 5-1, Rabu (25/9) sore. Itu kemenangan satu-satunya bagi Mitra Kukar yang sebelumnya dibantai Arema Cronous dan Persepam Madura United.(
(aww)