Graham Arnold: Jangan ada politik di sepak bola Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Central Coast Mariners (CCM) menyelesaikan perjalanannya di Bandung dalam fase Grup A Menpora Cup 2013. Salah satu tim tersukses A-League Australia ini memastikan diri lolos ke partai final di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (29/9).
Pelatih Graham Arnold mengaku banyak mendapat pengalaman baru selama berada di Bandung. Suasana asri memberi kenyamanan berbeda saat berada di kota kembang. Selain itu, sikap masyarakat setempat yang ramah juga membuat skuad The Mariners kerasan selama menjalani fase grup Menpora Cup.
"Sambutan yang sangat mengagumkan dari masyarakat di sini. Kami merasa nyaman. Terima kasih. Juga pada Persib sebagai tim tuan rumah yang melakukan jamuan, kami sangat bahagia ada di Bandung," kata Arnold.
Dia juga memperhatikan kualitas persepakbolaan Tanah Air melalui penampilan Persib dan Sriwijaya FC di Manpora Cup. Selain mengalami sendiri perlawanan tim Indonesia, Graham mengaku sempat menyaksikan perjuangan Timnas U-19 yang berhasil menjuarai Piala AFF.
"Selama di sini, saya coba perhatikan iklim sepak bolanya, kemudian membandungkan dengan Australia. Dan ternyata banyak bibit pesepak bola bagus di sini. Saya yakin ke depan persepakbolaan Indonesia bisa maju, bahkan masuk Piala Dunia. Apalagi dengan prestasi Timnas U-19 kemarin," ucap Arnold.
Tapi, ucap Arnold, ada beberapa catatan yang harus dilakukan insan persepakbolaan Indonesia agar mimpi tampil di Piala Dunia bisa terwujud. Salah satunya adalah, semua lapisan masyarakat Tanah Air harus memiliki satu mimpi dan tekad yang sama, yaitu memajukan sepak bola nasional.
"Semua harus punya mimpi yang sama. Jangan ada politik di dalam sepak bola. Politik itu mengganggu permainan. Secara keseluruhan, tidak ada masalah dengan bakat-bakat dan motivasi para pemain di sini. Begitu juga dengan suporternya, sangat bagus. Tapi sepanjang pengalaman saya di dunia sepak bola, wasit di sini paling menarik," kata Arnold sambil tertawa.
Usai menyelesaikan fase grup Menpora Cup, The Mariners masih akan tinggal di Bandung untuk istirahat sekaligus berlibur. Beberapa hari sebelum partai final, CCM baru bertolak ke Malang.
Pelatih Graham Arnold mengaku banyak mendapat pengalaman baru selama berada di Bandung. Suasana asri memberi kenyamanan berbeda saat berada di kota kembang. Selain itu, sikap masyarakat setempat yang ramah juga membuat skuad The Mariners kerasan selama menjalani fase grup Menpora Cup.
"Sambutan yang sangat mengagumkan dari masyarakat di sini. Kami merasa nyaman. Terima kasih. Juga pada Persib sebagai tim tuan rumah yang melakukan jamuan, kami sangat bahagia ada di Bandung," kata Arnold.
Dia juga memperhatikan kualitas persepakbolaan Tanah Air melalui penampilan Persib dan Sriwijaya FC di Manpora Cup. Selain mengalami sendiri perlawanan tim Indonesia, Graham mengaku sempat menyaksikan perjuangan Timnas U-19 yang berhasil menjuarai Piala AFF.
"Selama di sini, saya coba perhatikan iklim sepak bolanya, kemudian membandungkan dengan Australia. Dan ternyata banyak bibit pesepak bola bagus di sini. Saya yakin ke depan persepakbolaan Indonesia bisa maju, bahkan masuk Piala Dunia. Apalagi dengan prestasi Timnas U-19 kemarin," ucap Arnold.
Tapi, ucap Arnold, ada beberapa catatan yang harus dilakukan insan persepakbolaan Indonesia agar mimpi tampil di Piala Dunia bisa terwujud. Salah satunya adalah, semua lapisan masyarakat Tanah Air harus memiliki satu mimpi dan tekad yang sama, yaitu memajukan sepak bola nasional.
"Semua harus punya mimpi yang sama. Jangan ada politik di dalam sepak bola. Politik itu mengganggu permainan. Secara keseluruhan, tidak ada masalah dengan bakat-bakat dan motivasi para pemain di sini. Begitu juga dengan suporternya, sangat bagus. Tapi sepanjang pengalaman saya di dunia sepak bola, wasit di sini paling menarik," kata Arnold sambil tertawa.
Usai menyelesaikan fase grup Menpora Cup, The Mariners masih akan tinggal di Bandung untuk istirahat sekaligus berlibur. Beberapa hari sebelum partai final, CCM baru bertolak ke Malang.
(aww)