Bradley ingin menjadi bagian sejarah Marquez
A
A
A
Sindonews.com - Juara dunia tinju kelas welter versi WBO, Timothy Bradley, mengungkapkan bahwa dia ingin menjadi bagian dalam sejarah Juan Manuel Marquez dan mengalahkan legenda tinju Meksiko itu ketika mereka berada dalam satu ring di Las Vegas, Amerika Serikat, akhir pekan ini.
"Saya ingin menjadi bagian dalam sejarah Marquez, dan bagi saya, mengalahkan Marquez akan membuat saya menjadi salah satu petinju pound-to-pound papan atas dunia," jelas petinju berusia 30 tahun itu, seperti dikutip Miami Herald, Selasa (8/10).
Bradley merebut sabuk juara WBO, setelah dia menang secara kontroversial saat berhadapan dengan Manny Pacquiao pada Juni tahun lalu. Usai laga tersebut, Bradley mendapatkan badai kritikan dari para penggemar tinju. Dia dinilai diuntungkan oleh keputusan dari hakim, padahal selama pertarungan, Pacquiao tampil lebih dominan.
Ketika berhadapan dengan Ruslan Provodnikov pada Maret lalu, Bradley kembali mendapatkan keuntungan. Meskipun, dia dihajar habis-habisan oleh petinju asal Rusia itu di akhir pertarungan, bahkan sempat mencium kanvas, namun dia masih dinyatakan sebagai pemenang lewat keputusan mutlak.
Setelah laga menghadapi Provodnikov, Bradley menderita gegar otak. Namun, dia menegaskan jika dia sudah sembuh dan siap untuk menyambut duel melawan Marquez, yang penampilan terakhirnya di ring, berhasil memukul KO Pacquiao di ronde keenam pada Desember tahun lalu.
"Banyak petinju yang tak tahu bahwa terdapat banyak bantuan di luar sana untuk menyembuhkan gegar otak tersebut," tegas Bradley. "Teman-teman saya di NFL memberiku pengobatan yang tepat dan saya melihat dokter keluar dari New York, Long Beach (California), yang bisa membantu, dan menolong saya dengan terapi."
"Saya ingin menjadi bagian dalam sejarah Marquez, dan bagi saya, mengalahkan Marquez akan membuat saya menjadi salah satu petinju pound-to-pound papan atas dunia," jelas petinju berusia 30 tahun itu, seperti dikutip Miami Herald, Selasa (8/10).
Bradley merebut sabuk juara WBO, setelah dia menang secara kontroversial saat berhadapan dengan Manny Pacquiao pada Juni tahun lalu. Usai laga tersebut, Bradley mendapatkan badai kritikan dari para penggemar tinju. Dia dinilai diuntungkan oleh keputusan dari hakim, padahal selama pertarungan, Pacquiao tampil lebih dominan.
Ketika berhadapan dengan Ruslan Provodnikov pada Maret lalu, Bradley kembali mendapatkan keuntungan. Meskipun, dia dihajar habis-habisan oleh petinju asal Rusia itu di akhir pertarungan, bahkan sempat mencium kanvas, namun dia masih dinyatakan sebagai pemenang lewat keputusan mutlak.
Setelah laga menghadapi Provodnikov, Bradley menderita gegar otak. Namun, dia menegaskan jika dia sudah sembuh dan siap untuk menyambut duel melawan Marquez, yang penampilan terakhirnya di ring, berhasil memukul KO Pacquiao di ronde keenam pada Desember tahun lalu.
"Banyak petinju yang tak tahu bahwa terdapat banyak bantuan di luar sana untuk menyembuhkan gegar otak tersebut," tegas Bradley. "Teman-teman saya di NFL memberiku pengobatan yang tepat dan saya melihat dokter keluar dari New York, Long Beach (California), yang bisa membantu, dan menolong saya dengan terapi."
(nug)