Daud Yordan ditantang Taliwe
A
A
A
Sindonews.com - Petinju Indonesia juara kelas ringan (61, 2 kg) versi International Boxing Organization (IBO), Daud ‘Cino’ Yordan bakal mempertahankan gelarnya dari tantangan petinju Afrika Selatan, Sipho ‘Tsunami’ Taliwe.
Duel keduanya akan digelar pada 6 Desember mendatang di Thunderdome Metro City Club, Perth, Australia.
Daud (27), merupakan petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia di dua kelas berbeda. Sebelum menjadi juara kelas ringan IBO, dia adalah juara kelas bulu (57,1 kg) versi IBO.
“Saya siap mempertahankan gelar melawan siapapun, kapanpun, dan di manapun. Saya sudah siap memberikan hasil terbaik pada 6 Desember nanti,” kata Daud, petinju dengan rekor bertanding 31-3-0 (23 KO).
Petinju yang mengawali kiprah tinju profesional di usia 17 tahun, menjadi juara kelas ringan IBO pada 6 Juli 2013 di Thunderdome Metro City Club, Perth, Australia. Saat itu dia menang angka mutlak 12 ronde atas petinju Argentina, Daniel Brizuela.
Pertarungan melawan Taliwe adalah upaya pertama Daud mempertahankan gelar.
Gelar juara kelas bulu IBO Daud diraihnya pada 5 Mei 2012 dengan menang KO ronde 2 atas petinju Filipina, Lorenzo Villaneuva. Gelar tersebut lantas terbang setelah Daud kalah KO ronde 12 dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka, di Stadion Tenis Indoor Senayan Jakarta, 14 April 2013.
Sementara itu lawannya, Taliwe sendiri saat ini berusia 32 tahun. Petinju ini memiliki rekor bertanding 21-3-1 (14 KO). Taliwe belum pernah menjajal pertarungan kejuaraan dunia. Namun petinju dari Maraisburg, Afrika Selatan ini adalah empat kali juara kelas bulu super (59 kg) versi WBC International serta juara nasional Afrika Selatan. Dia pernah mengalahkan mantan juara kelas bulu super IBF asal Afrika Selatan, Mzonke Fana, pada 22 September 2012.
“Saya berlatih kelas untuk pertarungan melawan Yordan. Setiap pagi saya bangun pukul 04.30 untuk joging sejauh 10-12 km. Setelah itu saya bekerja hingga pukul 17.00 di Beachway Autospares di Maraisburg. Pulang kerja giliran berlatih di sasana, baik fisik maupun teknik hingga malam lantas istirahat dan esok paginya kembali berlatih seperti biasa," katanya mengungkapkan.
"Memang, saya terkesan seperti petinju setengah profesional. Namun saya yakin punya kemampuan dan tekad kuat untuk menjadi juara baru kelas ringan IBO. Daud Yordan sebaiknya waspada!," tambahnya.
Duel keduanya akan menjadi partai tambahan laga unifikasi kelas bulu WBA/IBO antara Chris John v Simpiwe Vetyeka.
Duel keduanya akan digelar pada 6 Desember mendatang di Thunderdome Metro City Club, Perth, Australia.
Daud (27), merupakan petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia di dua kelas berbeda. Sebelum menjadi juara kelas ringan IBO, dia adalah juara kelas bulu (57,1 kg) versi IBO.
“Saya siap mempertahankan gelar melawan siapapun, kapanpun, dan di manapun. Saya sudah siap memberikan hasil terbaik pada 6 Desember nanti,” kata Daud, petinju dengan rekor bertanding 31-3-0 (23 KO).
Petinju yang mengawali kiprah tinju profesional di usia 17 tahun, menjadi juara kelas ringan IBO pada 6 Juli 2013 di Thunderdome Metro City Club, Perth, Australia. Saat itu dia menang angka mutlak 12 ronde atas petinju Argentina, Daniel Brizuela.
Pertarungan melawan Taliwe adalah upaya pertama Daud mempertahankan gelar.
Gelar juara kelas bulu IBO Daud diraihnya pada 5 Mei 2012 dengan menang KO ronde 2 atas petinju Filipina, Lorenzo Villaneuva. Gelar tersebut lantas terbang setelah Daud kalah KO ronde 12 dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka, di Stadion Tenis Indoor Senayan Jakarta, 14 April 2013.
Sementara itu lawannya, Taliwe sendiri saat ini berusia 32 tahun. Petinju ini memiliki rekor bertanding 21-3-1 (14 KO). Taliwe belum pernah menjajal pertarungan kejuaraan dunia. Namun petinju dari Maraisburg, Afrika Selatan ini adalah empat kali juara kelas bulu super (59 kg) versi WBC International serta juara nasional Afrika Selatan. Dia pernah mengalahkan mantan juara kelas bulu super IBF asal Afrika Selatan, Mzonke Fana, pada 22 September 2012.
“Saya berlatih kelas untuk pertarungan melawan Yordan. Setiap pagi saya bangun pukul 04.30 untuk joging sejauh 10-12 km. Setelah itu saya bekerja hingga pukul 17.00 di Beachway Autospares di Maraisburg. Pulang kerja giliran berlatih di sasana, baik fisik maupun teknik hingga malam lantas istirahat dan esok paginya kembali berlatih seperti biasa," katanya mengungkapkan.
"Memang, saya terkesan seperti petinju setengah profesional. Namun saya yakin punya kemampuan dan tekad kuat untuk menjadi juara baru kelas ringan IBO. Daud Yordan sebaiknya waspada!," tambahnya.
Duel keduanya akan menjadi partai tambahan laga unifikasi kelas bulu WBA/IBO antara Chris John v Simpiwe Vetyeka.
(irc)