Perang dua raja rokok di Persik
A
A
A
Sindonews.com - Persik Kediri mengklaim bakal mendapatkan sponsor besar jelang liga unifikasi 2014. Sponsor tersebut berasal dari salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Tapi tunggu dulu, produsen rokok itu bukan PT. Gudang Garam yang sering menjadi penyumbang dana Persik Kediri.
Informasi yang beredar, perusahaan rokok yang tertarik berinvestasi di Persik adalah PT. Djarum Kudus. Berita ini tentu mengejutkan karena bagaimana pun PT. GG adalah ‘penguasa’ rokok di Kediri. Masuknya Djarum bisa menjadi tamparan bagi PT. GG.
Ketertarikan Djarum terungkap pada pertemuan antara Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar, manajemen Persik, serta perwakilan suporter Persikmania. Dalam forum yang digelar Senin (25/11) malam itu, terungkap bahwa Persik tak jauh-jauh dari asap rokok.
''Ada produsen rokok yang tertarik menjadi sponsor Persik. Tapi banyak hal yang harus kami pertimbangkan,” kata Samsul Ashar.
Salah satu pertimbangan klub berjuluk Macan Putih adalah keberadaan PT. GG di Kediri yang selama bertahun-tahun menjadi penopang klub. Persik terlebih dahulu akan menunggu bagaimana sikap PT. GG terkait keterlibatan di Persik. Jika musim ini perusahaan rokok asli Kediri tersebut tidak tertarik berinvestasi di Persik, maka terpaksa manajemen akan bekerjasama dengan Djarum yang sangat akrab menjadi sponsor olahraga.
Intinya Macan Putih ingin menghormati PT GG yang selama ini sering menjadi sponsor utama. Itu bisa dimaklumi karena sejak menjadi klub professional sekitar satu dasawarsa silam, perusahaan ini menjadi solusi terbaik bagi keuangan klub kesayangan Persikmania.
Apakah GG rela wilayahnya disusupi kompetitor? Itu yang menarik. Jika benar nantinya Djarum memasuki Stadion Brawijaya, maka bakal terjadi ‘perang asap’ di Kediri. Dua produsen rokok besar yang konsen di olahraga bakal duel langsung.
“Kami jelas tidak menolak siapa saja yang bekerjasama dengan Persik Kediri. Namun untuk PT Gudang Garam tetap tidak bisa dilepaskan dari perjalanan Persik di sepakbola professional. Kami tetap harus menghormati keberadaan dan jasa perusahaan tersebut,” kata Barnadi, Sekretaris Umum Persik Kediri.
Terakhir kali Gudang Garam menjadi sponsor adalah ketika Persik bermain di Divisi Utama 2012-2013 hingga promosi ke liga unifikasi. Tapi belakangan kelanjutan kerjasama menjadi kabur dan hingga sekarang belum ada sinyal Gudang Garam bakal memasuki Brawijaya.
Persik sebelumnya juga dikaitkan dengan salah satu investor keturunan Arab bernama Alwi Mubaroq. Berdasar informasi, hingga kini posisi Alwi belum sepenuhnya menjadi investor dan bisa saja berubah ketika nantinya Persik mendapatkan sponsor lebih besar
Informasi yang beredar, perusahaan rokok yang tertarik berinvestasi di Persik adalah PT. Djarum Kudus. Berita ini tentu mengejutkan karena bagaimana pun PT. GG adalah ‘penguasa’ rokok di Kediri. Masuknya Djarum bisa menjadi tamparan bagi PT. GG.
Ketertarikan Djarum terungkap pada pertemuan antara Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar, manajemen Persik, serta perwakilan suporter Persikmania. Dalam forum yang digelar Senin (25/11) malam itu, terungkap bahwa Persik tak jauh-jauh dari asap rokok.
''Ada produsen rokok yang tertarik menjadi sponsor Persik. Tapi banyak hal yang harus kami pertimbangkan,” kata Samsul Ashar.
Salah satu pertimbangan klub berjuluk Macan Putih adalah keberadaan PT. GG di Kediri yang selama bertahun-tahun menjadi penopang klub. Persik terlebih dahulu akan menunggu bagaimana sikap PT. GG terkait keterlibatan di Persik. Jika musim ini perusahaan rokok asli Kediri tersebut tidak tertarik berinvestasi di Persik, maka terpaksa manajemen akan bekerjasama dengan Djarum yang sangat akrab menjadi sponsor olahraga.
Intinya Macan Putih ingin menghormati PT GG yang selama ini sering menjadi sponsor utama. Itu bisa dimaklumi karena sejak menjadi klub professional sekitar satu dasawarsa silam, perusahaan ini menjadi solusi terbaik bagi keuangan klub kesayangan Persikmania.
Apakah GG rela wilayahnya disusupi kompetitor? Itu yang menarik. Jika benar nantinya Djarum memasuki Stadion Brawijaya, maka bakal terjadi ‘perang asap’ di Kediri. Dua produsen rokok besar yang konsen di olahraga bakal duel langsung.
“Kami jelas tidak menolak siapa saja yang bekerjasama dengan Persik Kediri. Namun untuk PT Gudang Garam tetap tidak bisa dilepaskan dari perjalanan Persik di sepakbola professional. Kami tetap harus menghormati keberadaan dan jasa perusahaan tersebut,” kata Barnadi, Sekretaris Umum Persik Kediri.
Terakhir kali Gudang Garam menjadi sponsor adalah ketika Persik bermain di Divisi Utama 2012-2013 hingga promosi ke liga unifikasi. Tapi belakangan kelanjutan kerjasama menjadi kabur dan hingga sekarang belum ada sinyal Gudang Garam bakal memasuki Brawijaya.
Persik sebelumnya juga dikaitkan dengan salah satu investor keturunan Arab bernama Alwi Mubaroq. Berdasar informasi, hingga kini posisi Alwi belum sepenuhnya menjadi investor dan bisa saja berubah ketika nantinya Persik mendapatkan sponsor lebih besar
(aww)