Formula 1 ingin tiru MotoGP
A
A
A
Sindonews.com - Rencana permanen nomor pilot jet darat yang terdapat pada kendaraan F1 mereka disambut positif oleh presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA), Jean Todt. Dengan catatan, kata dia, nomor satu tetap dipegang oleh juara dunia.
Todt yang terpilih kembali menjabat sebagai presiden FIA kedua kalinya itu memberikan alasan bahwa ini akan terlihat baik dan lebih mudah untuk mengenali jagoan mereka masing-masing.
"Saya mendukung usulan itu. Saya pikir akan lebih baik jika pembalap terus nomor yang sama, dengan catatan juara dunia tetap menggunakan nomor satu," dukung Todt dilansir Crash, Selasa (10/12/2013).
Saat ini nomor yang menempel di jet darat pembalap disesuaikan dengan urutan finis tim di Kejuaraan Konstruktor. Tapi banyak pertanyaan yang muncul mengapa pembalap tak diperkenankan memiliki nomor kramat mereka masing-masing.
Seperti yang dilakukan pada ajang balapan Kuda Pacu MotoGP. Valentino Rossi contohnya, ia tidak pernah mengubah nomor kramatnya (46) dalam setiap musim ini. Hal seperti itulah yang mebuat sebagian kalangan pecinta F1 mengusulkan rencana tersebut.
Selain lebih mudah dihafal, tim juga mudah untuk menarik sponsor di ajang adu kebut ini.
"Ketika saya datang menonton grand prix, saya tidak bisa melihat nama atau nomor si pembalap. Saya tahu mereka membutuhkan ruang pada mobil untuk sponsor. Tapi saya pikir ada solusi lain yang bisa dijalankan. Sebagai contoh, kita bisa menempatkan angka yang lebih besar pada helm," tandas Todt.
Todt yang terpilih kembali menjabat sebagai presiden FIA kedua kalinya itu memberikan alasan bahwa ini akan terlihat baik dan lebih mudah untuk mengenali jagoan mereka masing-masing.
"Saya mendukung usulan itu. Saya pikir akan lebih baik jika pembalap terus nomor yang sama, dengan catatan juara dunia tetap menggunakan nomor satu," dukung Todt dilansir Crash, Selasa (10/12/2013).
Saat ini nomor yang menempel di jet darat pembalap disesuaikan dengan urutan finis tim di Kejuaraan Konstruktor. Tapi banyak pertanyaan yang muncul mengapa pembalap tak diperkenankan memiliki nomor kramat mereka masing-masing.
Seperti yang dilakukan pada ajang balapan Kuda Pacu MotoGP. Valentino Rossi contohnya, ia tidak pernah mengubah nomor kramatnya (46) dalam setiap musim ini. Hal seperti itulah yang mebuat sebagian kalangan pecinta F1 mengusulkan rencana tersebut.
Selain lebih mudah dihafal, tim juga mudah untuk menarik sponsor di ajang adu kebut ini.
"Ketika saya datang menonton grand prix, saya tidak bisa melihat nama atau nomor si pembalap. Saya tahu mereka membutuhkan ruang pada mobil untuk sponsor. Tapi saya pikir ada solusi lain yang bisa dijalankan. Sebagai contoh, kita bisa menempatkan angka yang lebih besar pada helm," tandas Todt.
(wbs)