Bos Ferrari: Tak punya uang main basket saja
A
A
A
Sindonews.com - Musim 2014 Formula 1 sepertinya harus benar-benar disiapkan lebih matang, pasalanya baru saja mengenai regulasi double points di Grand Final yang akan diterapkan pada musim 2014 nanti mengundang reaksi keras CEO F1 Bernie Ecclestone. Kini giliran Tim Ferrari dibuat geram oleh rencana tes simulator F1 yang bertujuan memangkas biaya oprasional.
Presiden Ferrari, Luca di Montezemolo, menyebut simulator Formula 1 sebagai lelucon karena menganggap testing di trek lebih penting. Saat ini, Formula 1 melarang adanya testing selama musim dingin karena adanya pemberlakukan tes dalam musim berjalan.
Tim lantas harus bersandar pada teknologi simulator yang kompleks untuk mendapatkan data riset untuk tahun depan. Montezemolo mengecam keras regulasi ini dan mendesak pemikiran ulang mengenai penggunaan simulator. Karena menurutnya, testing di trek akan lebih baik dan murah.
" Ini adalah lelucon. Kami dipaksa untuk berinvestasi sangat besar pada mesin buruk ini, tiruan, dibanding dengan tes di sini (Fiorano) dan Mugello," ujar di Montezemolo seperti dilansir Crashnett, Kamis (26/12).
" Kalau seseorang tidak punya uang untuk melakukan tes, lebih baik balap di GP2, go kart atau malah main basket saja. Saya ingin melakukan testing pertama-tama untuk memberi pembalap kesempatan mengemudi mobil dan mendapatkan pengalamannya," lanjutnya.
Tak hanya Luca, pemilik tim Caterham Formula 1, Tony Fernandes mengatakan bahwa Formula 1 saat ini berada dalam krisis biaya. Menurut cukong dari Malaysia tersebut, olahraga ini merupakan olahraga paling glamour di planet ini, namun dibelakang layar, manajemen tim harus bekerja keras untuk membayar tagihan.
"Saya tidak ingin hanya menghabiskan waktu pada masalah ini saja, karena perusahaan harus mengambil waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah finansial, meskipun banyak yang berbicara bahwa ada segelintir orang yang sudah mendapatkan bayaran,"
Musim depan, jumlah balapan akan lebih banyak. Hal ini juga yang membuat pusing tim asal Malaysia tersebut dalam hal pendanaan.
Presiden Ferrari, Luca di Montezemolo, menyebut simulator Formula 1 sebagai lelucon karena menganggap testing di trek lebih penting. Saat ini, Formula 1 melarang adanya testing selama musim dingin karena adanya pemberlakukan tes dalam musim berjalan.
Tim lantas harus bersandar pada teknologi simulator yang kompleks untuk mendapatkan data riset untuk tahun depan. Montezemolo mengecam keras regulasi ini dan mendesak pemikiran ulang mengenai penggunaan simulator. Karena menurutnya, testing di trek akan lebih baik dan murah.
" Ini adalah lelucon. Kami dipaksa untuk berinvestasi sangat besar pada mesin buruk ini, tiruan, dibanding dengan tes di sini (Fiorano) dan Mugello," ujar di Montezemolo seperti dilansir Crashnett, Kamis (26/12).
" Kalau seseorang tidak punya uang untuk melakukan tes, lebih baik balap di GP2, go kart atau malah main basket saja. Saya ingin melakukan testing pertama-tama untuk memberi pembalap kesempatan mengemudi mobil dan mendapatkan pengalamannya," lanjutnya.
Tak hanya Luca, pemilik tim Caterham Formula 1, Tony Fernandes mengatakan bahwa Formula 1 saat ini berada dalam krisis biaya. Menurut cukong dari Malaysia tersebut, olahraga ini merupakan olahraga paling glamour di planet ini, namun dibelakang layar, manajemen tim harus bekerja keras untuk membayar tagihan.
"Saya tidak ingin hanya menghabiskan waktu pada masalah ini saja, karena perusahaan harus mengambil waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah finansial, meskipun banyak yang berbicara bahwa ada segelintir orang yang sudah mendapatkan bayaran,"
Musim depan, jumlah balapan akan lebih banyak. Hal ini juga yang membuat pusing tim asal Malaysia tersebut dalam hal pendanaan.
(wbs)