Regulasi baru ancam dominasi Red Bull

Minggu, 29 Desember 2013 - 18:33 WIB
Regulasi baru ancam dominasi Red Bull
Regulasi baru ancam dominasi Red Bull
A A A
Sindonews.com - Polemik sistem pola ganda yang akan diperkenalkan musim depan di akhir balapan Grand Prix, terus mengundang polemik, kali ini pembalap Mercedes, Lewis Hamilton angka bicara.

Hamilton meyakini bahwa penerapan regulasi baru di musim 2014 nanti akan merusak superioritas Red Bull di kancah Formula 1.

Menurut Hamilton, regulasi baru seperti penggunaan mesin, sistem aerodinamikaakan membuat beberapa pembalap lain termasuk dirinya berpeluang mengalahkan Sebastian Vettel di musim 2014.

Selain itu, di musim mendatang para pembalap juga dituntut mampu menghemat bahan bakar. Hal tersebut tentu membuat pembalap akan sedikit kesulitan karena setidaknya para pembalap F1 membutuhkan adaptasi dengan gaya balap yang juga efisien dengan konsumsi bahan bakar.

"Saya sendiri tidak begitu khawatir, karena di musim lalu saya sudah melakukan hal itu," ujar Hamilton seperti dilansir dari Autosport.

Namun Sebastian Vettel berharap dengan adanya peraturan itu tidak menyebabkan olahraga balap jadi kurang kompetitif.

"Tahun depan banyak hal yang berubah dan kemungkinan akan sulit untuk memprediksi bagaimana dampak dari peraturan itu terhadap balapan F1. Saya hanya berharap ada beberapa perubahan terhadap perkembangan mobil. Karena apa yang kita alami selama beberapa tahun terakhir, persaingan justru semakin ketat di akhir balapan," kata Vettel dilaman AutoSport,

Pilot jet darat Red Bull ini tak bisa menampik bahwa selama empat tahun terakhir ini tim selalu mendominasi balapan, sehingga membuat banyak kalangan jenuh dengan prestasi yang ditorehkan Vettel maupun Red Bull.

Meski begitu, tidak ada yang pernah tahu dalam beberapa tahun sebelumnya bahwa Red Bull sangat terlihat kesulitan untuk mencapai puncak seperti ini.

"Saya pikir secara umum kami memiliki balapan yang baik. Dan keberhasilan kami jelas mendapat kritikan dari sebagian tim. Tapi saya tidak berpikir jika semua prestasi itu dapat dengan mudah diraih. Jika Anda melihat ke belakang - lima atau enam tahun terakhir, Red Bull juga pernah merasakan keterpurukan," pungkasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2907 seconds (0.1#10.140)