Pemilik Caterham ancam pergi di akhir musim
A
A
A
Sindonews.com - Pemilik Caterham, Tony Fernandes mengancam bakal meninggalkan Formula A pada akhir musim ini, jika tidak ada peningkatan dari timnya. Keterpurukan Caterham pada musim lalu sepertinya membuat geram Fernandes, Caterham gagal meraih satu poin dalam 77 Grand Prix dan menjadi juri kunci di klasemen konstruktor musim kemarin.
Pengusaha asal Malaysia yang juga memiliki sebuah klub sepak bola Queen Park-Rangers (QPR) dan sebuah maskapai penerbangan AirAsia, mengaku frustasi dengan terperosoknya kinerja Caterham. "Jika kami tidak bisa bersaing, maka kami harus serius mengintrospeksi diri," terang Fernandes seperti dilansir BBC, Rabu (22/1).
Fernandes sendiri mengultimatum timnya saat berkunjung ke Caterham Leafield, ketika mengumumkan dua pembalap timnya musim 2014 ini yakni Kamui Kobayashi dan pendatangan baru asal Swedia, Marcus Ericsson. "Pesan saya untuk 250 orang disini adalah kami harus mampu lebih baik tahun ini. Ini menjadi kesempatan terakhir," jelasnya.
"Kami telah memberikan infrastruktur terbaik, pembalap potensial, tapi sekarang saatnya Anda harus bersaing dan melakukan yang terbaik. Jika kami masih tetap berada diurutan terakhir, saya tidak berpikir untuk meneruskan musim depan. Setelah lima tahun tanpa poin, maka kesabaran seseorang ada batasannya. Uang dan motivasi menjadi penting tahun ini," tandasnya.
Pengusaha asal Malaysia yang juga memiliki sebuah klub sepak bola Queen Park-Rangers (QPR) dan sebuah maskapai penerbangan AirAsia, mengaku frustasi dengan terperosoknya kinerja Caterham. "Jika kami tidak bisa bersaing, maka kami harus serius mengintrospeksi diri," terang Fernandes seperti dilansir BBC, Rabu (22/1).
Fernandes sendiri mengultimatum timnya saat berkunjung ke Caterham Leafield, ketika mengumumkan dua pembalap timnya musim 2014 ini yakni Kamui Kobayashi dan pendatangan baru asal Swedia, Marcus Ericsson. "Pesan saya untuk 250 orang disini adalah kami harus mampu lebih baik tahun ini. Ini menjadi kesempatan terakhir," jelasnya.
"Kami telah memberikan infrastruktur terbaik, pembalap potensial, tapi sekarang saatnya Anda harus bersaing dan melakukan yang terbaik. Jika kami masih tetap berada diurutan terakhir, saya tidak berpikir untuk meneruskan musim depan. Setelah lima tahun tanpa poin, maka kesabaran seseorang ada batasannya. Uang dan motivasi menjadi penting tahun ini," tandasnya.
(akr)