Menpora: Indra Sjafri contoh yang baik

Sindonews.com - Menpora Roy Suryo hari Minggu (2/2) siang menghadiri peluncuran buku pelatih Timnas U 19 Indra Sjafri berjudul Menolak Menyerah di Hotel UNY, Yogyakarta. Selain itu diluncurkan juga buku berjudul Official Story Timnas U-19: Semangat Membatu.Indra mengatakan, buku-buku yang diterbitkan Pustaka Bentang ini menjadi media penyemangat tim sepakbola nasional di bawah usia 19 tahun itu untuk bisa lolos piala dunia U-19 di Selandia Baru 2015 mendatang. "Jangan tanya apakah Indonesia bisa menyaingi Jepang, harusnya dibalik, apakah Jepang bisa menyaingi Indonesia. Kita bangsa yang besar jangan menjadi nomor sekian di Asia," kata Indra.Buku Official Story Timnas U-19: Semangat Membatu menceritakan kisah sukses Timnas U-19 ditulis FX Rudi Gunawan dan Guntur Cahyo Utomo. Buku ini memiliki tebal 221 halaman. Sedang buku Indra Sjafri: Menolak Menyerah menceritakan kisah hidup Indra Sjafri yang ditulis FX Rudi Gunawan. Tebalnya 188 halaman.Indra mengatakan, ada anggapan selama ini bangsa Indonesia merasa tidak mampu sehingga tidak pernah bisa tampil di depan sebagai pemenang. Buku ini menjadi salah satu hal yang bisa mendongkrak semangat bangsa Indonesia untuk menjadi yang terdepan. "Pertanyaan wartawan tidak lagi mudah-mudahan Indonesia bisa mengimbangi Jepang atau Korea. Tetapi menjadi mudah-mudahan Jepang bisa mengimbangi Indonesia," kata dia.Menpora Roy Suryo mengatakan keberhasilan Timnas U-19 telah menginspirasi banyak pihak. Prestasi yang diraih pasukan Indra Sjafri di ajang Piala AFF U 19 tahun lalu. "Kerja keras yang ditunjukkan pelatih Indra Sjafri dan seluruh pemain Timnas U 19 sangat layak menjadi contoh bagi masyarakat atau pecinta sepakbola Indonesia. Oleh karena itu saya sangat senang dan memberikan apresiasi di terbitkannya buku ini. Semoga buku ini bisa menjadi ispirasi bagi kita semua," kata Menpora.Peluncuran buku itu dihadiri Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Mari Elka Pangestu, Ketua DPD RI Irman Gusman, ofisial timnas U-19, serta banyak lagi kolega Indra. Juga dua penulis buku itu Guntur Cahyo Utomo, FX Rudi Gunawan, dan CEO Bentang Pustakan Salman Faridi.