Arum samakan Mayweather dengan Hitler
A
A
A
Sindonews.com - Mega duel tinju profesional antara raja pound-to-pound, Floyd Mayweather Jr., melawan mantan juara dunia delapan divisi, Manny Pacquiao, yang banyak dinanti publik tinju tampaknya semakin kecil peluangnya untuk terlaksana.
Sudah sejak lama rencana pertarungan itu selalu terhalang tembok besar. Bahkan, baru-baru ini, promotor Pacquiao, Bob Arum dari perusahaan promosi tinju Top Rank, menyebut bahwa bernegosiasi dengan The Money layaknya melakukan negosiasi dengan Adolf Hitler.
"Ini seperti taktik, saya tidak menyamakan dengan masalah politik, ini seperti bernegosiasi dengan Hitler. Sebelum perang dunia II: 'Beri saya Cekoslovakia, akan terjadi perdamaian, lalu dan ini...dan itu'. Dan (Perdana Menteri Inggris kala itu, Neville) Chamberlain terus memenuhi tuntutan. Apakah pernah terjadi perdamaian setelah itu? Tidak, tidak," ujar Arum kepada Dan Rafael dari ESPN, baru-baru ini. "Tidak akan pernah dekat dengan pertarungan (Mayweather Jr. v Pacquiao) itu."
Saat perang dunia II, kali pertama, Hitler menuntut bagian atas Cekoslovakia, dan ketika dia sudah mendapatkannya, dia ingin memiliki Austria juga, dan ketika mendapatkannya, dia malah menginvasi Polandia. Namun, ketika mengincar Inggris dan Prancis, akhirnya kedua negara ini menyatakan perang dengan Hitler.
Arum pun menggambarkan sikap Mayweather Jr. mirip dengan tingkah laku Hitler tersebut. Akan tetapi, justru sebaliknya, Mayweather Jr. merupakan negosiator yang ulung. Terdapat fakta jika tidak pernah ada kata cukup buat dirinya. Beberapa tahun lalu, saat masih bekerjasama dengan Arum, juara kelas welter WBC itu pernah ditawari kontrak HBO sebesar USD12,5 juta untuk beberapa pertarungan. Namun dengan tegas dia menolaknya, dan menyebutnya sebagai kontrak budak.
Langkah Mayweather Jr. untuk berpisah dengan Arum mungkin menjadi keputusan yang tepat buatnya. Pasalnya, di laga terakhirnya, yakni saat mencetak kemenangan angka atas juara kelas menengah junior WBC/WBA Super, Saul "Canelo" Alvarez, September 2013, Mayweather Jr. justru mengklaim mengantongi pemasukan hingga USD90 juta dari pay-per-view Showtime.
Mayweather Jr. juga sempat menuturkan bahwa pertemuan antara dirinya dengan Pacquiao bisa saja terjadi, dengan syarat ikon tinju Filipina itu bersedia hengkang dari pelukan Arum.
Dan sudah tentu Pacquiao menolak ajakan petinju yang belum terkalahkan dalam 45 penampilan profesionalnya itu. Pacquiao justru berbalik menantang Mayweather Jr. bertarung untuk amal. Semua pemasukan dalam laga mereka diserahkan untuk amal. Menarik kita tunggu, apakah kedua petinju bakal bertemu dalam satu ring? Ataukah duel Pacquiao versus Mayweather Jr. hanya mimpi belaka...
Sudah sejak lama rencana pertarungan itu selalu terhalang tembok besar. Bahkan, baru-baru ini, promotor Pacquiao, Bob Arum dari perusahaan promosi tinju Top Rank, menyebut bahwa bernegosiasi dengan The Money layaknya melakukan negosiasi dengan Adolf Hitler.
"Ini seperti taktik, saya tidak menyamakan dengan masalah politik, ini seperti bernegosiasi dengan Hitler. Sebelum perang dunia II: 'Beri saya Cekoslovakia, akan terjadi perdamaian, lalu dan ini...dan itu'. Dan (Perdana Menteri Inggris kala itu, Neville) Chamberlain terus memenuhi tuntutan. Apakah pernah terjadi perdamaian setelah itu? Tidak, tidak," ujar Arum kepada Dan Rafael dari ESPN, baru-baru ini. "Tidak akan pernah dekat dengan pertarungan (Mayweather Jr. v Pacquiao) itu."
Saat perang dunia II, kali pertama, Hitler menuntut bagian atas Cekoslovakia, dan ketika dia sudah mendapatkannya, dia ingin memiliki Austria juga, dan ketika mendapatkannya, dia malah menginvasi Polandia. Namun, ketika mengincar Inggris dan Prancis, akhirnya kedua negara ini menyatakan perang dengan Hitler.
Arum pun menggambarkan sikap Mayweather Jr. mirip dengan tingkah laku Hitler tersebut. Akan tetapi, justru sebaliknya, Mayweather Jr. merupakan negosiator yang ulung. Terdapat fakta jika tidak pernah ada kata cukup buat dirinya. Beberapa tahun lalu, saat masih bekerjasama dengan Arum, juara kelas welter WBC itu pernah ditawari kontrak HBO sebesar USD12,5 juta untuk beberapa pertarungan. Namun dengan tegas dia menolaknya, dan menyebutnya sebagai kontrak budak.
Langkah Mayweather Jr. untuk berpisah dengan Arum mungkin menjadi keputusan yang tepat buatnya. Pasalnya, di laga terakhirnya, yakni saat mencetak kemenangan angka atas juara kelas menengah junior WBC/WBA Super, Saul "Canelo" Alvarez, September 2013, Mayweather Jr. justru mengklaim mengantongi pemasukan hingga USD90 juta dari pay-per-view Showtime.
Mayweather Jr. juga sempat menuturkan bahwa pertemuan antara dirinya dengan Pacquiao bisa saja terjadi, dengan syarat ikon tinju Filipina itu bersedia hengkang dari pelukan Arum.
Dan sudah tentu Pacquiao menolak ajakan petinju yang belum terkalahkan dalam 45 penampilan profesionalnya itu. Pacquiao justru berbalik menantang Mayweather Jr. bertarung untuk amal. Semua pemasukan dalam laga mereka diserahkan untuk amal. Menarik kita tunggu, apakah kedua petinju bakal bertemu dalam satu ring? Ataukah duel Pacquiao versus Mayweather Jr. hanya mimpi belaka...
(nug)