Aktivitas tim tergantung Kelud
A
A
A
Sindonews.com -- Ditundanya jadwal pertandingan Indonesia Super League (ISL) kontra Persita Tangerang, membuat Persik Kediri memiliki kesempatan istirahat lebih lama. Sebagai tim yang terkena imbas erupsi Gunung Kelud secara langsung, Persik membutuhkan recovery lebih lama.
Erupsi tersebut memaksa tim berjuluk Macan Putih langsung meliburkan semua elemen tim. Rencananya mereka baru kembali menjalani aktivitas latihan pada Senin (17/2) sore. Tapi semuanya tergantung situasi di dalam kota Kediri yang masih tertutup abu vulkanik.
"Saya pulang ke keluarga di Malang. Sejauh ini tim diliburkan hingga Senin sore. Tapi kalau situasi belum stabil ya mungkin saja liburnya diperpanjang," ujar Asisten Pelatih Persik Kediri Andi Syukurian, Sabtu (15/2). Diakuinya semua lapangan di Kediri hingga saat ini tertutup abu vulkanik.
Kondisi itu membuat Persik menghadapi berbagai kendala. Selain mempertimbangkan kondisi lapangan, juga berhitung dengan kondisi udara di Kota Kediri. Sangat tidak mungkin menggelar latihan jika ahu vulkanik Gunung Kelud masih beterbangan Kota Tahu tersebut.
Asisten Pelatih Aris Budi Sulistyo mengatakan, masih sulit memprediksi kapan timnya mulai aktif latihan. Sebab semuanya menunggu kondisi lingkungan di Kediri dan pihaknya tak akan menjalankan latihan jika masih ada pengaruh erupsi bagi kesehatan.
"Lapangan saja semuanya tertutup abu vulkanik. Saya sih kepinginnya tidak terlalu lama libur karena bisa berdampak pada kondisi fisik pemain. Tapi semua tergantung Gunung Kelud," ujar Aris Budi. Dia tak hanya berhadapan dengan masalah abu vulkanik yang menutup lapangan.
Tapi juga harus mempertimbangkan sisi sosial, misalnya memberi kesempatan pemain untuk berkumpul dengan keluarga yang terkena dampak erupsi Kelud. "Semoga semua cepat stabil dan bisa melakuan aktivitas seperti biasa," harap asisten pelatih asal Solo ini.
Hingga berita ditulis belum ada konfirmasi resmi apakah laga lawan Persita Tangerang bakal digelar dalam waktu dekat. Jika laga tidak digelar pada Februari atau awal Maret, maka Macan Putih memiliki kesempatan beristirahat lumayan lama.
Persik baru akan melakoni pertandingan pada 10 Maret mendatang menghadapi Persijap Jepara di Jepara. Jika laga itu menjadi jadwal terdekat, maka tim ungu harus mempersiapkan aspek fisik karena hampir sebulan tidak melakukan aktivitas pertandingan.
Sementara, kabar dari Kediri, kondisi abu vulkanik di Stadion Brawijaya yang sebelumnya setebal 25 cm, sudah jauh menipis. Hujan yang mengguyur Kediri pada Jumat (14/2) sore dan Sabtu (15/2) pagi, sedikit mengurangi tumpukan abu
Erupsi tersebut memaksa tim berjuluk Macan Putih langsung meliburkan semua elemen tim. Rencananya mereka baru kembali menjalani aktivitas latihan pada Senin (17/2) sore. Tapi semuanya tergantung situasi di dalam kota Kediri yang masih tertutup abu vulkanik.
"Saya pulang ke keluarga di Malang. Sejauh ini tim diliburkan hingga Senin sore. Tapi kalau situasi belum stabil ya mungkin saja liburnya diperpanjang," ujar Asisten Pelatih Persik Kediri Andi Syukurian, Sabtu (15/2). Diakuinya semua lapangan di Kediri hingga saat ini tertutup abu vulkanik.
Kondisi itu membuat Persik menghadapi berbagai kendala. Selain mempertimbangkan kondisi lapangan, juga berhitung dengan kondisi udara di Kota Kediri. Sangat tidak mungkin menggelar latihan jika ahu vulkanik Gunung Kelud masih beterbangan Kota Tahu tersebut.
Asisten Pelatih Aris Budi Sulistyo mengatakan, masih sulit memprediksi kapan timnya mulai aktif latihan. Sebab semuanya menunggu kondisi lingkungan di Kediri dan pihaknya tak akan menjalankan latihan jika masih ada pengaruh erupsi bagi kesehatan.
"Lapangan saja semuanya tertutup abu vulkanik. Saya sih kepinginnya tidak terlalu lama libur karena bisa berdampak pada kondisi fisik pemain. Tapi semua tergantung Gunung Kelud," ujar Aris Budi. Dia tak hanya berhadapan dengan masalah abu vulkanik yang menutup lapangan.
Tapi juga harus mempertimbangkan sisi sosial, misalnya memberi kesempatan pemain untuk berkumpul dengan keluarga yang terkena dampak erupsi Kelud. "Semoga semua cepat stabil dan bisa melakuan aktivitas seperti biasa," harap asisten pelatih asal Solo ini.
Hingga berita ditulis belum ada konfirmasi resmi apakah laga lawan Persita Tangerang bakal digelar dalam waktu dekat. Jika laga tidak digelar pada Februari atau awal Maret, maka Macan Putih memiliki kesempatan beristirahat lumayan lama.
Persik baru akan melakoni pertandingan pada 10 Maret mendatang menghadapi Persijap Jepara di Jepara. Jika laga itu menjadi jadwal terdekat, maka tim ungu harus mempersiapkan aspek fisik karena hampir sebulan tidak melakukan aktivitas pertandingan.
Sementara, kabar dari Kediri, kondisi abu vulkanik di Stadion Brawijaya yang sebelumnya setebal 25 cm, sudah jauh menipis. Hujan yang mengguyur Kediri pada Jumat (14/2) sore dan Sabtu (15/2) pagi, sedikit mengurangi tumpukan abu
(wbs)