Pacquiao ditarget robohkan Bradley
A
A
A
Sindonews.com - Dalam upayanya untuk kembali menjadi seorang petinju yang diperhitungkan, Manny Pacquiao harus mampu mencetak kemenangan KO ketika menjalani duel ulang dengan juara kelas welter WBO belum terkalahkan, Timothy Bradley, di Las Vegas, Amerika Serikat, 12 April nanti. Demikian ditegaskan penasihat Pacquiao, Michael Koncz.
Koncz tampak senang dengan komentar Bradley, yang menyebutkan bahwa Pacquiao sudah kehilangan kekuatan dan insting membunuhnya. Menurutnya, celotehan The Desert Storm itu bisa membangkitkan gairah Pacquiao dalam menyambut laga ulang tersebut. "Manny tahu ini adalah pertarungan yang sangat penting," ungkap Koncz kepada Manila Standard.
Melawan Bradley lagi, Koncz mendesak Pac Man agar meraih kemenangan KO, karena kemenangan angka tidak akan memberikan sesuatu buat ikon tinju Filipina tersebut. "Apabila itu kemenangan angka, mungkin sudah saatnya untuk duduk bersama dan membicarakan apa yang diinginkan Manny dalam tinju," tegasnya.
Ketika berhadapan dengan Brandon Rios pada November tahun lalu, Koncz menuturkan bahwa Pacquiao menegaskan jika duel itu menjadi pertarungan yang paling penting dalam karirnya.
Memang Pacquiao berhasil membuktikan bahwa dia telah kembali dengan mencetak kemenangan angka atas Bam Bam, namun hasil itu masih mengecewakan, karena Pacquiao, yang saat ini sudah berusia 35 tahun, tidak memiliki keinginan untuk merobohkan lawannya.
Kendati demikian, Pacquiao sudah semakin cerdas dalam bertinju, seiring usianya yang sudah semakin tua. Saat mengalahkan Oscar De La Hoya, enam tahun yang lalu, Pacquiao berhasil melancarkan pukulan ke arah De La Hoya, dan dia berhasil menyingkir sebelum lawannya itu memukulnya. Strategi itu hampir sama dengan yang dilakukan Pacquiao ketika berhadapan dengan Rios.
"Ya, dia semakin tua, dia semakin pintar, bertarung dengan jauh lebih cerdas dan tidak membuang-buang energi. Tapi saya masih meminta kemenangan KO saat melawan Bradley," pungkas Koncz.
Koncz tampak senang dengan komentar Bradley, yang menyebutkan bahwa Pacquiao sudah kehilangan kekuatan dan insting membunuhnya. Menurutnya, celotehan The Desert Storm itu bisa membangkitkan gairah Pacquiao dalam menyambut laga ulang tersebut. "Manny tahu ini adalah pertarungan yang sangat penting," ungkap Koncz kepada Manila Standard.
Melawan Bradley lagi, Koncz mendesak Pac Man agar meraih kemenangan KO, karena kemenangan angka tidak akan memberikan sesuatu buat ikon tinju Filipina tersebut. "Apabila itu kemenangan angka, mungkin sudah saatnya untuk duduk bersama dan membicarakan apa yang diinginkan Manny dalam tinju," tegasnya.
Ketika berhadapan dengan Brandon Rios pada November tahun lalu, Koncz menuturkan bahwa Pacquiao menegaskan jika duel itu menjadi pertarungan yang paling penting dalam karirnya.
Memang Pacquiao berhasil membuktikan bahwa dia telah kembali dengan mencetak kemenangan angka atas Bam Bam, namun hasil itu masih mengecewakan, karena Pacquiao, yang saat ini sudah berusia 35 tahun, tidak memiliki keinginan untuk merobohkan lawannya.
Kendati demikian, Pacquiao sudah semakin cerdas dalam bertinju, seiring usianya yang sudah semakin tua. Saat mengalahkan Oscar De La Hoya, enam tahun yang lalu, Pacquiao berhasil melancarkan pukulan ke arah De La Hoya, dan dia berhasil menyingkir sebelum lawannya itu memukulnya. Strategi itu hampir sama dengan yang dilakukan Pacquiao ketika berhadapan dengan Rios.
"Ya, dia semakin tua, dia semakin pintar, bertarung dengan jauh lebih cerdas dan tidak membuang-buang energi. Tapi saya masih meminta kemenangan KO saat melawan Bradley," pungkas Koncz.
(nug)