Ferrari menyesal tak rekrut Senna
A
A
A
Sindonews.com - Ferrari mengaku menyesal karena gagal mendatangkan Ayrton Senna, sebelum sang pembalap meninggal dunia. Ferrari sedniri sempat menginginkan pembalap asal Brasil itu, namun Senna lebih memilih Williams.
Senna sendiri meninggal setelah menabrak tikungan Tamburello di San Marino, yang merupakan balapan ketiganya sejak bergabung dengan Williams. Diperingatan 20 tahun meninggalnya legenda F1 Ayrton Senna, Bos Ferrari, Luca di Montezemolo pun menuturkan penyesalannya.
Menurutnya Ferrari dan Senna sempat hampir bersama setelah sang pembalap mengaku ingin menghabiskan karirnya di tim kuda jingkrak itu. "Dia ingin datang ke Ferrari dan saya juga ingin dia di tim," ucap Montezemolo seperti dilansir Daily Mail, Kamis (1/5).
''Kami berbicara untuk waktu yang lama dan ia menjelaskan ingin pensiun di Ferrari setelah terjadi pendekatan selama beberapa tahun sebelumnya. Kami akan segera bertemu lagi untuk membahas kelanjutannya. Kami sepakat Ferrari adalah tempat yang tepat bagi dirinya melanjutkan karir," kenang Montezemolo
Akhirnya pada tanggal 1 Mei 1994, dirinya harus menghembuskan nafas terakhir yang juga berada di lintasan. Insiden itu kini masih terus diperingati sebagai bentuk penghormatan kepada Senna.
Senna sendiri meninggal setelah menabrak tikungan Tamburello di San Marino, yang merupakan balapan ketiganya sejak bergabung dengan Williams. Diperingatan 20 tahun meninggalnya legenda F1 Ayrton Senna, Bos Ferrari, Luca di Montezemolo pun menuturkan penyesalannya.
Menurutnya Ferrari dan Senna sempat hampir bersama setelah sang pembalap mengaku ingin menghabiskan karirnya di tim kuda jingkrak itu. "Dia ingin datang ke Ferrari dan saya juga ingin dia di tim," ucap Montezemolo seperti dilansir Daily Mail, Kamis (1/5).
''Kami berbicara untuk waktu yang lama dan ia menjelaskan ingin pensiun di Ferrari setelah terjadi pendekatan selama beberapa tahun sebelumnya. Kami akan segera bertemu lagi untuk membahas kelanjutannya. Kami sepakat Ferrari adalah tempat yang tepat bagi dirinya melanjutkan karir," kenang Montezemolo
Akhirnya pada tanggal 1 Mei 1994, dirinya harus menghembuskan nafas terakhir yang juga berada di lintasan. Insiden itu kini masih terus diperingati sebagai bentuk penghormatan kepada Senna.
(akr)