Bungkam Perseru, PSM Mulai Bangkit
A
A
A
SURABAYA - Skuad Juku Eja berhasi mendapat hasil positif setelah menaklukkan Perseru Serui 2-1 dilanjutan putaran kedua kompetisi Indonesia Super League (ISL) di stadion Gelora Bung Tomo Surabaya kemarin.
Dua gol kemenangan tersebut, didapatkan Pasukan Ramang melalui titik putih. Dua kesempatan tersebut tidak disia-siakan Poanryo yang ditunjuk sebagai eksekutor yakni pada menit ke 34 dan 78. Sementara untuk satu gol Perseru Serui diciptakan oleh Ali Khadafi pada menit ke 54 babak kedua pertandingan. Dengan hasil ini, PSM masih bertengger di posisi ke 10 klasmen sementara dengan meraih 12 poin.
Dilaga ini, Pasukan Ramang memang menargetkan menang untuk bangkit adri keterpurukan. Pasalnya, sebelumnya tim kebanggaan masyarakat Sulsel tersebut digundul dengan skor telak dari Persebaya Surabaya dengan skor 4-0. Untuk itu, dilaga ini, Ponarto Astaman dkk harus tampil maksimal.
Memasuki babak pertama, skuad Juku Eja langsung bermain terbuka, apalagi Rudy William Keltjes arsitek PSM, turun menggunakan pola 4-4-2 dengan mengandalkan dua striker asing yakni Mamadaou Lamarana Diallo dan Michael William Baird. Namun, Perseru Serui juga tak mau kalah, tim asal Papua Barat ini berusaha mengontrol jalannya pertandingan.
Gelandang muda PSM, Rasyid Assyahid Bakri nyaris membawa PSM unggul cepat dimenit ke enam, setelah menerima umpan matang dari Ponaryo Astaman dari tengan lapangan, namun sepakannya masih mampu ditahan oleh Teguh Amiruddin kiper utama Perseru Serui.
Dengan status tuan rumah, walau bermain bermain di Surabaya. Pasukan Ramang berusaha mencuri gol lebih awal dan semakin meningkatkan serangan. Namun, hingga menit ke 20 PSM belum mampu menciptakan gol untuk skuad Juku Eja.
Dimenit ke 34, tim kebanggaan masyarakat Sulsel ini mendapat hadia pinalti, setelah pergerakan Mamadou di dalam kotak terlarang yang merepotkan barisan pertahanan, harus dijatuhkan oleh Seme Pactrick pemain belakang Perseru Serui. Dengan begitu, Iwan Sukoco, wasit yang memimpin pertandingan menunjuk titik putih. Ponaryo yang tampil sebagai algojo mampu menceploskan sikulit bundal dengan baik.
Tertinggal satu gol, Perseru Serui berusaha mengambil alih jalannya pertandingan. Ali Khadafi dkk terus menggempur pertahanan PSM, namun rapatnya barisan jantung pertahanan yang dijaga oleh Boman Irie Aime dan Agung Prasetyo belum bisa dutembus. Hingga babak pertama usai PSM tetap unggul dengan skor 1-0.
Memasuki babak kedua, tim Dewa Laut, julukan Perserui berinisiatif menyerang. Namun, Ponaryo Astaman dkk, berusaha memberikan perlawanan. Hingga dimenit ke 48, Perseru Serui harus bermain 10 pemain setelah Billi Big Dan mendapat kartu kuning keduanya saat melanggar keras M Rahmat di sisi kiri dan harus diusir dari lapangan.
Unggul pemain, PSM terus berusaha menyerang. Namun, sangat sulit membongkar pertahanan Perseru Serui. Keasikan menyerang, gawang Ngurah Komang Arya kiper PSM malah kebobolan, adalah Ali Khadafi menciptakan gol di menit ke 58 dan membuat skor imbang.
Dengan kondisi ini, PSM langsung meningkatkan intensitas serangan, bahkan kedua tim bermain keras hingga wasit kembali mengusir pemain Perseru Serui karena Seme Patcrik melanggar pemain PSM dan menerima kartu kuning keduanya di menit 70. Setelah unggul pemain Pasukan Ramang langsung menggempur pertahanan Perserui.
Akhirnya, PSM kembali dihadiai pinalti oleh wasit, setelah M Rahmat dilanggar pada menit ke 78. Ponaryo kembali berhasil menceploskan gol dan mengubah skor 2-1 untuk keunggulan PSM. Jelang akhir pertandingan, terjadi kericuhan Michael dan pemain belakang Perseru Serui bersitegang, hingga membuat wasit memberikan kartu merah kepada bomber asing PSM dan kartu kuning kepada Boumsong pemain belakang Perserui. Hingga peluat akhir skor 2-1 tidak berubah.
Pelatih Kepala PSM Rudy William Keltjes mengatakan, dirinya bersyukur karena bisa meraih tiga poin dilaga ini namun, dirinya mengaku permainan anak asuhnya tidak berkembang. "Pemain tidak berkembang, apalagi pertandingan berjalan dengan tensi tinggi," kata dia.
Sementara Pelatih Perseru Serui Choirul Huda tidak berkomentar banyak, apalagi saat berlaga dua pemainnya diusir keluar lapangan "Saya tidak malu atas kekalahan ini, saya beri apresiasi atas permainan pemain saya, saya tidak ingin mengomentari soal keputusan wasit," ungkapnya.
Dua gol kemenangan tersebut, didapatkan Pasukan Ramang melalui titik putih. Dua kesempatan tersebut tidak disia-siakan Poanryo yang ditunjuk sebagai eksekutor yakni pada menit ke 34 dan 78. Sementara untuk satu gol Perseru Serui diciptakan oleh Ali Khadafi pada menit ke 54 babak kedua pertandingan. Dengan hasil ini, PSM masih bertengger di posisi ke 10 klasmen sementara dengan meraih 12 poin.
Dilaga ini, Pasukan Ramang memang menargetkan menang untuk bangkit adri keterpurukan. Pasalnya, sebelumnya tim kebanggaan masyarakat Sulsel tersebut digundul dengan skor telak dari Persebaya Surabaya dengan skor 4-0. Untuk itu, dilaga ini, Ponarto Astaman dkk harus tampil maksimal.
Memasuki babak pertama, skuad Juku Eja langsung bermain terbuka, apalagi Rudy William Keltjes arsitek PSM, turun menggunakan pola 4-4-2 dengan mengandalkan dua striker asing yakni Mamadaou Lamarana Diallo dan Michael William Baird. Namun, Perseru Serui juga tak mau kalah, tim asal Papua Barat ini berusaha mengontrol jalannya pertandingan.
Gelandang muda PSM, Rasyid Assyahid Bakri nyaris membawa PSM unggul cepat dimenit ke enam, setelah menerima umpan matang dari Ponaryo Astaman dari tengan lapangan, namun sepakannya masih mampu ditahan oleh Teguh Amiruddin kiper utama Perseru Serui.
Dengan status tuan rumah, walau bermain bermain di Surabaya. Pasukan Ramang berusaha mencuri gol lebih awal dan semakin meningkatkan serangan. Namun, hingga menit ke 20 PSM belum mampu menciptakan gol untuk skuad Juku Eja.
Dimenit ke 34, tim kebanggaan masyarakat Sulsel ini mendapat hadia pinalti, setelah pergerakan Mamadou di dalam kotak terlarang yang merepotkan barisan pertahanan, harus dijatuhkan oleh Seme Pactrick pemain belakang Perseru Serui. Dengan begitu, Iwan Sukoco, wasit yang memimpin pertandingan menunjuk titik putih. Ponaryo yang tampil sebagai algojo mampu menceploskan sikulit bundal dengan baik.
Tertinggal satu gol, Perseru Serui berusaha mengambil alih jalannya pertandingan. Ali Khadafi dkk terus menggempur pertahanan PSM, namun rapatnya barisan jantung pertahanan yang dijaga oleh Boman Irie Aime dan Agung Prasetyo belum bisa dutembus. Hingga babak pertama usai PSM tetap unggul dengan skor 1-0.
Memasuki babak kedua, tim Dewa Laut, julukan Perserui berinisiatif menyerang. Namun, Ponaryo Astaman dkk, berusaha memberikan perlawanan. Hingga dimenit ke 48, Perseru Serui harus bermain 10 pemain setelah Billi Big Dan mendapat kartu kuning keduanya saat melanggar keras M Rahmat di sisi kiri dan harus diusir dari lapangan.
Unggul pemain, PSM terus berusaha menyerang. Namun, sangat sulit membongkar pertahanan Perseru Serui. Keasikan menyerang, gawang Ngurah Komang Arya kiper PSM malah kebobolan, adalah Ali Khadafi menciptakan gol di menit ke 58 dan membuat skor imbang.
Dengan kondisi ini, PSM langsung meningkatkan intensitas serangan, bahkan kedua tim bermain keras hingga wasit kembali mengusir pemain Perseru Serui karena Seme Patcrik melanggar pemain PSM dan menerima kartu kuning keduanya di menit 70. Setelah unggul pemain Pasukan Ramang langsung menggempur pertahanan Perserui.
Akhirnya, PSM kembali dihadiai pinalti oleh wasit, setelah M Rahmat dilanggar pada menit ke 78. Ponaryo kembali berhasil menceploskan gol dan mengubah skor 2-1 untuk keunggulan PSM. Jelang akhir pertandingan, terjadi kericuhan Michael dan pemain belakang Perseru Serui bersitegang, hingga membuat wasit memberikan kartu merah kepada bomber asing PSM dan kartu kuning kepada Boumsong pemain belakang Perserui. Hingga peluat akhir skor 2-1 tidak berubah.
Pelatih Kepala PSM Rudy William Keltjes mengatakan, dirinya bersyukur karena bisa meraih tiga poin dilaga ini namun, dirinya mengaku permainan anak asuhnya tidak berkembang. "Pemain tidak berkembang, apalagi pertandingan berjalan dengan tensi tinggi," kata dia.
Sementara Pelatih Perseru Serui Choirul Huda tidak berkomentar banyak, apalagi saat berlaga dua pemainnya diusir keluar lapangan "Saya tidak malu atas kekalahan ini, saya beri apresiasi atas permainan pemain saya, saya tidak ingin mengomentari soal keputusan wasit," ungkapnya.
(dka)