Beban Grand Slam Stanilas Wawrinka

Selasa, 27 Mei 2014 - 19:06 WIB
Beban Grand Slam Stanilas Wawrinka
Beban Grand Slam Stanilas Wawrinka
A A A
PARIS - Tidak mudah menyandang gelar juara Grand Slam. Tidak terkecuali bagi Stanilas Wawrinka. Setelah menjuarai turnamen Australia Terbuka, petenis asal Lausanne, Swiss Barat ini, seperti tak bisa lepas dari bayang bayang kebesaran grand slam pertamanya.

Bermain di putaran pertama laga paling pamungkas di stadion Philippe Cathrier, Roland Garos, Stan The Man, begitu julukkannya, membukukan kesalahan demi kesalahan, saat menghadapi Guillermo Garcia Lopez. Padahal, laki laki kalem anak petani ini, digadang gadang sebagai pendobrak dominasi The Big Four, Rafael Nadal, Novak Djokovic, Andy Murray dan Roger Federer.

Pasar taruhan, juga di kalangan wartawan, menganggap Stan tidak hanya sebagai kuda hitam di Roland Garros, tapi juga calon juaranya. "Setelah Nadal tidak lagi dominan di clay court, Wawrinka lah yang paling berpeluang di Roland Garros," guman wartawan Swiss.

Tapi, itu tadi, Wawrinka menetaskan kesalahan demi kesalahan. Dan Garcia Lopez mengambil keuntungan itu dengan cekatan. Di antara gerimis dan petang yang sudah merambat di Roland Garros, Wawrinka akhirnya menjadi petenis kedua di jajaran top ten yang harus angkat koper dari Paris.

"Nadal pun sebenarnya paling tidak suka jika harus berhadapan dengan Stan," guman wartawan lain.

Magnus Norman, pelatih Stan, menganggap anak asuhnya sudah bermain maksimal. "Tapi beban dari Melbourne rupanya belum hilang dari kepalanya," kata pelatih asal Swedia ini.

Stanilas Wawrinka, dalam berbagai kesempatan, setelah menjuarai Australia Open, selalu mengatakan, masih sedang bermimpi jika ingat hal itu. "Sekarang makin sibuk, wawancara ini dan itu, begitulah kehidupanku setelah Australia Open," katanya berulang ulang.

Penampilan Stan naik turun setelah juara di Australia Terbuka. Di ajang Piala Davis melawan Kazakstan, Stan kalah. Begitu pula di Madrid dan Roma. Satu satunya juara yang direngkuhnya, adalah seri master di Monte Carlo. Tapi Magnus Norman berharap, penampilan Stan bisa sedia kalah, setelah kekalahan French Open ini. "Tidak usah lama lama," imbuh Magnus.

Tiga petenis dunia yang pernah menjuarai Grand Slam, mengalami gejala yang kini menerpa Stanilas Wawrinka. Novak Djokovic tampil kurang stabil selama tiga tahun setelah merengkuh Amerika Terbuka tahun 2008, Juan Martin Del Potro juga mengalami kemandegan setelah menjuarai US Open di tahun 2009.

Begitu pula Andy Murray yang terlihat tampil kurang motivasi setelah menjuarai Wimbledon tahun lalu. Seperti juga tiga pendahulunya, Stan masih tertatih tatih mengembalikan kejayaannya. Hanya saja, kejatuhannya di Roland Garros kali ini, cukup berat. "Bahkan sangat berat," guman wartawan Swiss yang lain.
(dka)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8449 seconds (0.1#10.140)