Sharapova Tunggu Berkah Tumbangnya Serena
A
A
A
PARIS - Kekalahan yang dialami Serena Williams di babak kedua turnamen tenis Prancis Terbuka diharapkan membawa berkah bagi Maria Sharapova. Meski secara terbuka petenis Rusia itu belum mengakuinya, tapi harus diakui tidak berlanjutnya Serena pasti membuat Sharapova bersorak.
Serena yang menjadi unggulan pertama sekaligus sang juara bertahan secara mengejutkan harus tersisih di babak kedua. Ia harus mengakui keunggulan petenis Spanyol Garbine Muguruza. Sedangkan Sharapova langkahnya belum terhenti dengan melenggang ke babak ketiga usai menjinakan petenis Slovakia Tsvetana Pironkova. Selanjutnya petenis cantik itu akan bertemu Paula Ormaechea.
Sayangnya Sharapova tidak bisa bertemu langsung Serena. Maklum Sharapova yag bertengger di posisi delapan dunia itu punya dendam kesumat. Serena menjadi bayang-bayang Sharapova sejak 10 tahun lalu. Sharapova kali terakhir bisa mengalahkan Serena pada 2004 lalu kala tampil di Los Angeles. Selebihnya Serena terus mengubur permainan Sharapova dalam 15 pertemuan termasuk di Prancis Terbuka tahun lalu.
Ditanya mengenai tidak adanya pesaing terberat di babak selanjutnya, Sharapova tidak banyak membeberkan apa-apa. "Saya hanya berusaha fokus dari pertandingan ke pertandingan. Jelas memang sangat menganggu jika kita ke lapangan lalu kalah. Hal itu terjadi di petenis pria juga," katanya seperti dilansir reuters, Jumat (30/5). Tapi, lanjutnya, jika meraih kemenangan tentunya itu sebuah atmosfir yang bagus.
Saat ini yang jadi perhatian Sharapova justru Muguruza yang menjadi mimpi buruk Serena. "Saya belum banyak mengetahui permainannya."
Muruguza hanyalah seorang petenis non-unggulan. Di daftar peringkat dunia pun ia baru berada di posisi 35. Tapi, bukan berarti Muruguza bisa dipandang sebelah mata dan Serena sudah menjadi kehebatan petenis Spanyol tersebut.
Serena yang menjadi unggulan pertama sekaligus sang juara bertahan secara mengejutkan harus tersisih di babak kedua. Ia harus mengakui keunggulan petenis Spanyol Garbine Muguruza. Sedangkan Sharapova langkahnya belum terhenti dengan melenggang ke babak ketiga usai menjinakan petenis Slovakia Tsvetana Pironkova. Selanjutnya petenis cantik itu akan bertemu Paula Ormaechea.
Sayangnya Sharapova tidak bisa bertemu langsung Serena. Maklum Sharapova yag bertengger di posisi delapan dunia itu punya dendam kesumat. Serena menjadi bayang-bayang Sharapova sejak 10 tahun lalu. Sharapova kali terakhir bisa mengalahkan Serena pada 2004 lalu kala tampil di Los Angeles. Selebihnya Serena terus mengubur permainan Sharapova dalam 15 pertemuan termasuk di Prancis Terbuka tahun lalu.
Ditanya mengenai tidak adanya pesaing terberat di babak selanjutnya, Sharapova tidak banyak membeberkan apa-apa. "Saya hanya berusaha fokus dari pertandingan ke pertandingan. Jelas memang sangat menganggu jika kita ke lapangan lalu kalah. Hal itu terjadi di petenis pria juga," katanya seperti dilansir reuters, Jumat (30/5). Tapi, lanjutnya, jika meraih kemenangan tentunya itu sebuah atmosfir yang bagus.
Saat ini yang jadi perhatian Sharapova justru Muguruza yang menjadi mimpi buruk Serena. "Saya belum banyak mengetahui permainannya."
Muruguza hanyalah seorang petenis non-unggulan. Di daftar peringkat dunia pun ia baru berada di posisi 35. Tapi, bukan berarti Muruguza bisa dipandang sebelah mata dan Serena sudah menjadi kehebatan petenis Spanyol tersebut.
(bbk)