Kanada Buat Sejarah di Paris
A
A
A
PARIS - Turnamen tenis seri grand slam kerap membuat cerita, tak terkecuali di Prancis Terbuka. Salah satu turnamen tenis besar di dunia itu membuat sejarah dengan meloloskan dua petenis Kanada, Milos Raonic dan Eugenie Bouchard ke perempat final.
Kanada memang tidak mempunyai tradisi dalam olahraga tenis. Tapi, Raonic yang siap merajut sejarah dengan menjadi petenis putra pertama negerinya yang bisa lolos sampai ke partai puncak. Syaratnya, ia harus mampu menyingkirkan dulu Novak Djokovic di perempat final yang akan digelar Selasa (03/06) malam nanti.
Di atas kertas peluang Raonic memang berat. Tapi, dalam olahraga semua bisa terjadi, bahkan Djokovic sendiri seperti kehilangan darah saat tahu lawan yang akan ditemuinya adalah Raonic.
“Raonic bermain tenis sepanjang hidupnya. Ia stabil di posisi 10 besar dunia. Ia adalah salah satu petenis dunia dengan servis terbaik. Sangat bertenaga dan tepat. Saat ia servis dengan baik tidak ada yang bisa dilakukan lawannya,"puji Djokovic dikutip SI.
Sementara sejarah lainnya coba ditorehkan Bouchard yang akan menghadapi Carla Suarez Navarro. Sebenarnya bukan hanya Bouchard yang ingin merenda sejarah tapi juga Navarro. Pasalnya, dari keikutsertaannya di seri grand slam selama ini ia selalu gagal di perempat final. Petenis Spanyol itu berambisi tampil di semifinal kali pertama. Ia mengalami kegagalan di perempat final Prancis Terbuka 2008, Australia Terbuka 2009, dan AS Terbuka 2013 lalu.
Ditanya soal lawannya di perempat final, Bouchard mengaku sangat mengenal permainan Navarro. "Ia adalah salah satu petenis yang unik dengan melakukan backhand satu tangan. Tidak banyak bisa melakukan hal itu. Saya bertemu dengannya di Wimbledon tahun lalu. Di lapangan rumput jelas pukulannya tambah cepat. Saya pikir permainannya sangat solid. Saya pun telah beberapa kali berlatih dengannya dan ia sangat bagus. Ia mampu melakukan kreasi dan bisa mengambil bola dari sudut yang sulit."
Kanada memang tidak mempunyai tradisi dalam olahraga tenis. Tapi, Raonic yang siap merajut sejarah dengan menjadi petenis putra pertama negerinya yang bisa lolos sampai ke partai puncak. Syaratnya, ia harus mampu menyingkirkan dulu Novak Djokovic di perempat final yang akan digelar Selasa (03/06) malam nanti.
Di atas kertas peluang Raonic memang berat. Tapi, dalam olahraga semua bisa terjadi, bahkan Djokovic sendiri seperti kehilangan darah saat tahu lawan yang akan ditemuinya adalah Raonic.
“Raonic bermain tenis sepanjang hidupnya. Ia stabil di posisi 10 besar dunia. Ia adalah salah satu petenis dunia dengan servis terbaik. Sangat bertenaga dan tepat. Saat ia servis dengan baik tidak ada yang bisa dilakukan lawannya,"puji Djokovic dikutip SI.
Sementara sejarah lainnya coba ditorehkan Bouchard yang akan menghadapi Carla Suarez Navarro. Sebenarnya bukan hanya Bouchard yang ingin merenda sejarah tapi juga Navarro. Pasalnya, dari keikutsertaannya di seri grand slam selama ini ia selalu gagal di perempat final. Petenis Spanyol itu berambisi tampil di semifinal kali pertama. Ia mengalami kegagalan di perempat final Prancis Terbuka 2008, Australia Terbuka 2009, dan AS Terbuka 2013 lalu.
Ditanya soal lawannya di perempat final, Bouchard mengaku sangat mengenal permainan Navarro. "Ia adalah salah satu petenis yang unik dengan melakukan backhand satu tangan. Tidak banyak bisa melakukan hal itu. Saya bertemu dengannya di Wimbledon tahun lalu. Di lapangan rumput jelas pukulannya tambah cepat. Saya pikir permainannya sangat solid. Saya pun telah beberapa kali berlatih dengannya dan ia sangat bagus. Ia mampu melakukan kreasi dan bisa mengambil bola dari sudut yang sulit."
(bbk)