Ambisi Ferrer Copot Mahkota Nadal
A
A
A
PARIS - Meski satu negara aroma persaingan antara Rafael Nadal dan David Ferrer tak bisa dielakan. Kedua petenis Spanyol itu akan saling mengalahkan di perempat final Prancis Terbuka yang Rabu (4/6) sore waktu setempat akan dimainkan. Ferrer telah mencanangkan mencopot mahkota Nadal sebagai raja lapangan tanah liat.
"Setiap cerita mempunyai akhir dan ini berlaku untuk semua orang." Itu adalah ungkapan Ferrer usai mengalahkan Kevin Anderson untuk melaju ke perempat final. Kata-kata itu digaris bawahi dan ditebali oleh petenis asal Valencia itu. Ferrer akan meneror Nadal untuk segera mencopot gelarnya King of Clay.
Tapi apakah Nadal akan mudah diturunkan dari tahtanya ? Rasanya perjuangan keras ditambah keberuntungan yang dibutuhkan Ferrer untuk meruntuhkan kedigdayaan Nadal.
Dari statistik pertandingan memperlihatkan Nadal sebagai juara bertahan sangat sulit ditaklukan di tanah Prancis. Torehan lima kali menggondol gelar turnamen ini secara berturut-turut patut menjadi catatan Ferrer.
Itu belum termasuk rekaman pertandingan keduanya selama ini. Dari 28 pertemuannya selama ini, Nadal sudah mendulang 21 kemenangan dan sebagian besar diraihnya di lapangan tanah liat. Kemenangan di tanah liat yang tidak bisa dilupakan Ferrer saat sua di Monte Carlo. Kala itu Ferrer menang 7-6 (1), 6-4.
Ferrer tentu sangat bernafsu mengudeta Nadal. Ia masih kecewa berat setelah di final tahun lalu gagal mewujudkan mimpinya menjadi juara setelah ditumbangkan Nadal dengan angka 6-3, 6-2, 6-3. "Saya sangat tegang. Saya gelisah. Beruntung saya mempunyai waktu untuk beradaptasi menghadapi pertandingan kali ini," tutur Ferrer dilaman resmi turnamen.
Apakah Ferrer mampu merontohkan tembok kokoh Nadal sekaligus membalas sakit hatinya tahun lalu ataukah Nadal makin memperkokoh ikatan mahkotanya sebagai raja tanah liat ? Beberapa jam ke depan kita akan mengetahui jawabannya.
"Setiap cerita mempunyai akhir dan ini berlaku untuk semua orang." Itu adalah ungkapan Ferrer usai mengalahkan Kevin Anderson untuk melaju ke perempat final. Kata-kata itu digaris bawahi dan ditebali oleh petenis asal Valencia itu. Ferrer akan meneror Nadal untuk segera mencopot gelarnya King of Clay.
Tapi apakah Nadal akan mudah diturunkan dari tahtanya ? Rasanya perjuangan keras ditambah keberuntungan yang dibutuhkan Ferrer untuk meruntuhkan kedigdayaan Nadal.
Dari statistik pertandingan memperlihatkan Nadal sebagai juara bertahan sangat sulit ditaklukan di tanah Prancis. Torehan lima kali menggondol gelar turnamen ini secara berturut-turut patut menjadi catatan Ferrer.
Itu belum termasuk rekaman pertandingan keduanya selama ini. Dari 28 pertemuannya selama ini, Nadal sudah mendulang 21 kemenangan dan sebagian besar diraihnya di lapangan tanah liat. Kemenangan di tanah liat yang tidak bisa dilupakan Ferrer saat sua di Monte Carlo. Kala itu Ferrer menang 7-6 (1), 6-4.
Ferrer tentu sangat bernafsu mengudeta Nadal. Ia masih kecewa berat setelah di final tahun lalu gagal mewujudkan mimpinya menjadi juara setelah ditumbangkan Nadal dengan angka 6-3, 6-2, 6-3. "Saya sangat tegang. Saya gelisah. Beruntung saya mempunyai waktu untuk beradaptasi menghadapi pertandingan kali ini," tutur Ferrer dilaman resmi turnamen.
Apakah Ferrer mampu merontohkan tembok kokoh Nadal sekaligus membalas sakit hatinya tahun lalu ataukah Nadal makin memperkokoh ikatan mahkotanya sebagai raja tanah liat ? Beberapa jam ke depan kita akan mengetahui jawabannya.
(bbk)