Saling Sikut Tim Jatim
A
A
A
KEDIRI - Kompetisi Indonesia Super League (ISL) bakal memasuki fase krusial karena tinggal menyisakan lima pertandingan lagi. Khusus di Jawa Timur (Jatim), ada empat tim yang bakal saling sikut demi ambisi berbeda. Empat tim tersebut adalah Persela Lamongan, Persepam Madura United, Persik Kediri dan Persegres Gresik United.
Berdasarkan fakta di papan klasemen, Persela Lamongan berseteru langsung dengan Peersepam Madura United dalam perebutan peringkat empat. Saat ini Persela berada di ranking empat mengoleksi 24 angka, sedangkan Persepam menguntit di bawahnya dengan perbedaan tiga angka.
Lain lagi dengan Persik dan Persegres. Kedua tim ini saling sikut demi selamat dari zona degradasi. Macan Putih, julukan Persik, mungkin sedikit lebih beruntung karena berada di posisi delapan dengan 14 angka. Tapi Persik hanya unggul satu poin dari Laskar Joko Samudro yang berada di zona merah alias peringkat 10.
Dari wilayah barat, total ada tiga tim yang bersaing mentas dari zona relegasi, karena selain Persik Kediri dan Persegres juga ada Persita Tangerang. Jika nantinya Persita memastikan satu posisi aman, maka diprediksi antara Persik atau Persegres harus ada yang bermain di kasta kedua musim depan.
Persijap Jepara sebagai juru kunci wilayah barat sebenarnya juga belum resmi terdegradasi. Tapi dari kalkulasi awal, tampaknya Persijap tinggal menunggu waktu. “Menurut saya ada dua tim yang menjadi saingat berat, yakni Persegres dan Persita. Kalau berdasar sisi emosional, saya jelas ingin tim Jatim tidak ada yang terdegradasi,” kata Musikan, Asisten Pelatih Persik Kediri.
Musikan tak menyebut siapa yang paling berpeluang mentas dari situasi berbahaya. Semua tim menurutnya memiliki peluang yang sama, tinggal bagaimana memanfaatkan momentum di akhir kompetisi. “Semua punya motivasi dan bagi Persik sendiri ini tantangan yang sangat besar,” sebut Musikan.
Jika persoalan Persik dan Persegres adalah selamat dari zona merah, Persela dan Persepam justru bersaing menuju babak delapan besar. Kemenangan 3-1 yang diraih Sape kerap kala menjamu Persela pada awal Juni silam membuat tim kebanggaan Madura memiliki peluang memadai untuk menusuk ke empat besar.
Pihak Persepam menilai perbedaan tiga angka bukan persoalan karena masih ada lima laga lagi. “Kami akan memberikan segala kekuatan untuk bisa lolos ke empat besar. Saya optimistis bisa, tinggal bagaimana menjaga permainan. Secara umum tantangan yang dihadapi Persepam dan Persela hampir sama dalam lima pertandingan ke depan,” cetus Manajer Persepam Achsanul Qosasi.
Situasi ini jelas memaksa kubu Persela tidak lagi bisa jumawa. Merosotnya performa di putaran dua membuat posisi Laskar Joko Tingkir tidak lagi aman. Sempat menempati peringkat tertinggi klasemen wilayah timur pada putaran pertama, posisi Persela terus merosot dan kini harus berjuang keras mengamankan posisi empat besar.
Hanya sekali menang dalam lima pertandingan jelas tidak bisa disebut nyaman bagi tim kebanggaan LA Mania. “Kami mau tidak mau harus bangkit di bulan Agustus nanti. Tidak boleh terlalu banyak kehilangan poin. Kehilangan satu pertandingan saja, risikonya posisi di klasemen yang akan terancam,” kata Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela.
Berdasarkan fakta di papan klasemen, Persela Lamongan berseteru langsung dengan Peersepam Madura United dalam perebutan peringkat empat. Saat ini Persela berada di ranking empat mengoleksi 24 angka, sedangkan Persepam menguntit di bawahnya dengan perbedaan tiga angka.
Lain lagi dengan Persik dan Persegres. Kedua tim ini saling sikut demi selamat dari zona degradasi. Macan Putih, julukan Persik, mungkin sedikit lebih beruntung karena berada di posisi delapan dengan 14 angka. Tapi Persik hanya unggul satu poin dari Laskar Joko Samudro yang berada di zona merah alias peringkat 10.
Dari wilayah barat, total ada tiga tim yang bersaing mentas dari zona relegasi, karena selain Persik Kediri dan Persegres juga ada Persita Tangerang. Jika nantinya Persita memastikan satu posisi aman, maka diprediksi antara Persik atau Persegres harus ada yang bermain di kasta kedua musim depan.
Persijap Jepara sebagai juru kunci wilayah barat sebenarnya juga belum resmi terdegradasi. Tapi dari kalkulasi awal, tampaknya Persijap tinggal menunggu waktu. “Menurut saya ada dua tim yang menjadi saingat berat, yakni Persegres dan Persita. Kalau berdasar sisi emosional, saya jelas ingin tim Jatim tidak ada yang terdegradasi,” kata Musikan, Asisten Pelatih Persik Kediri.
Musikan tak menyebut siapa yang paling berpeluang mentas dari situasi berbahaya. Semua tim menurutnya memiliki peluang yang sama, tinggal bagaimana memanfaatkan momentum di akhir kompetisi. “Semua punya motivasi dan bagi Persik sendiri ini tantangan yang sangat besar,” sebut Musikan.
Jika persoalan Persik dan Persegres adalah selamat dari zona merah, Persela dan Persepam justru bersaing menuju babak delapan besar. Kemenangan 3-1 yang diraih Sape kerap kala menjamu Persela pada awal Juni silam membuat tim kebanggaan Madura memiliki peluang memadai untuk menusuk ke empat besar.
Pihak Persepam menilai perbedaan tiga angka bukan persoalan karena masih ada lima laga lagi. “Kami akan memberikan segala kekuatan untuk bisa lolos ke empat besar. Saya optimistis bisa, tinggal bagaimana menjaga permainan. Secara umum tantangan yang dihadapi Persepam dan Persela hampir sama dalam lima pertandingan ke depan,” cetus Manajer Persepam Achsanul Qosasi.
Situasi ini jelas memaksa kubu Persela tidak lagi bisa jumawa. Merosotnya performa di putaran dua membuat posisi Laskar Joko Tingkir tidak lagi aman. Sempat menempati peringkat tertinggi klasemen wilayah timur pada putaran pertama, posisi Persela terus merosot dan kini harus berjuang keras mengamankan posisi empat besar.
Hanya sekali menang dalam lima pertandingan jelas tidak bisa disebut nyaman bagi tim kebanggaan LA Mania. “Kami mau tidak mau harus bangkit di bulan Agustus nanti. Tidak boleh terlalu banyak kehilangan poin. Kehilangan satu pertandingan saja, risikonya posisi di klasemen yang akan terancam,” kata Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela.
(wbs)