Arema Belum Gunakan 'Kekuatan Penuh'
A
A
A
MALANG - Bagi sejumlah tim Indonesia Super League (ISL), fase wilayah sudah menjadi peperangan hebat. Itu berlaku untuk tim-tim yang menghindari degradasi atau mereka yang berjuang menembus empat besar di masing-masing wilayah.
Tapi tidak semuanya menghadapi situasi seperti itu. Tim seperti Arema Cronus justru belum menghadapi peperangan yang sesungguhnya. Fase wilayah lebih kelihatan sebagai 'pemanasan' bagi tim selevel Singo Edan. Itulah yang tampak dari fakta sekarang ini.
Arema melenggang sendirian dan sepertinya bakal menjadi penguasa wilayah barat hingga akhir putaran kedua nanti. Dengan pencapaian seperti itu, sudah jelas peperangan sebenarnya bagi Arema baru dimulai di babak 8 besar nanti.
Itu selaras dengan ambisi tim biru memburu gelar juara ISL yang terakhir direngkuh pada musim 2009-2010. Bagaimana pun, babak 8 besar, semifinal, serta final, adalah pertarungan yang wajib dimenangkan tim pujaan Aremania.
"Kami ingin menyelesaikan putaran dua dengan hasil maksimal. Secara umum pencapaian tim sudah bagus sejauh ini. Tapi kami belum mendapat apa-apa, karena pertarungan sesungguhnya akan terjadi di babak 8 besar dan seterusnya," tutur CEO Arema Cronus Iwan Budianto.
Jelas sudah, posisi pemuncak klasemen wilayah barat belum menjadi kebanggaan bagi tim yang bakal berulang tahun pada 11 Agustus mendatang. Arema memiliki ambisi yang jauh lebih tinggi, yakni menyelesaikan babak 8 besar dengan cemerlang, serta memenangni semifinal dan final.
Sejauh ini, tim yang musim lalu menyelesaikan ISL sebagai runner up mencatat statistik paling meyakinkan. Koleksi 35 angka dalam 15 pertandingan merupakan pencapaian tertinggi di banding tim mana pun dalam ISL edisi 2014.
Singo Edan juga menjadi tim paling ganas dengan menceploskan 31 gol, sementara menjadi rekor tertinggi di ISL. Resistensi terhadap gol juga terbaik karena baru kebobolan delapan gol. Rekor yang selayaknya diteruskan di fase berikutnya.
Pelatih Arema Suharno menilai Arema sudah berada dalam jalur yang benar untuk meraih kesuksesan musim ini. Dia berharap rekor impresif di fase wilayah bakal berimbas positif di level selanjutnya, yakni babak delapan besar.
"Ibaratnya kami akan menjalani dua kompetisi berbeda, yakni fase wilayah dan babak delapan besar. Format berbeda, suasana dan tekanan juga tentu berbeda. Saya optimistis pencapaian Arema di putaran satu dan dua akan berguna untuk level selanjutnya," tutur Suharno.
Di level berikutnya, Arema bakal berseteru langsung dengan tim-tim sekaliber. Walau lawan pada babak delapan besar masih akan ditentukan peringkat di klasemen akhir putaran dua, namun tim yang dihadapi bukanlah kekuatan remeh.
Arema berpotensi menghadapi tim macam Persib Bandung dan Persipura Jayapura yang selalu menjadi pesaing berat. Juga masih ada kekuatan baru Persebaya Surabaya, serta Mitra Kukar yang relatif stabil dari musim ke musim.
Tapi tidak semuanya menghadapi situasi seperti itu. Tim seperti Arema Cronus justru belum menghadapi peperangan yang sesungguhnya. Fase wilayah lebih kelihatan sebagai 'pemanasan' bagi tim selevel Singo Edan. Itulah yang tampak dari fakta sekarang ini.
Arema melenggang sendirian dan sepertinya bakal menjadi penguasa wilayah barat hingga akhir putaran kedua nanti. Dengan pencapaian seperti itu, sudah jelas peperangan sebenarnya bagi Arema baru dimulai di babak 8 besar nanti.
Itu selaras dengan ambisi tim biru memburu gelar juara ISL yang terakhir direngkuh pada musim 2009-2010. Bagaimana pun, babak 8 besar, semifinal, serta final, adalah pertarungan yang wajib dimenangkan tim pujaan Aremania.
"Kami ingin menyelesaikan putaran dua dengan hasil maksimal. Secara umum pencapaian tim sudah bagus sejauh ini. Tapi kami belum mendapat apa-apa, karena pertarungan sesungguhnya akan terjadi di babak 8 besar dan seterusnya," tutur CEO Arema Cronus Iwan Budianto.
Jelas sudah, posisi pemuncak klasemen wilayah barat belum menjadi kebanggaan bagi tim yang bakal berulang tahun pada 11 Agustus mendatang. Arema memiliki ambisi yang jauh lebih tinggi, yakni menyelesaikan babak 8 besar dengan cemerlang, serta memenangni semifinal dan final.
Sejauh ini, tim yang musim lalu menyelesaikan ISL sebagai runner up mencatat statistik paling meyakinkan. Koleksi 35 angka dalam 15 pertandingan merupakan pencapaian tertinggi di banding tim mana pun dalam ISL edisi 2014.
Singo Edan juga menjadi tim paling ganas dengan menceploskan 31 gol, sementara menjadi rekor tertinggi di ISL. Resistensi terhadap gol juga terbaik karena baru kebobolan delapan gol. Rekor yang selayaknya diteruskan di fase berikutnya.
Pelatih Arema Suharno menilai Arema sudah berada dalam jalur yang benar untuk meraih kesuksesan musim ini. Dia berharap rekor impresif di fase wilayah bakal berimbas positif di level selanjutnya, yakni babak delapan besar.
"Ibaratnya kami akan menjalani dua kompetisi berbeda, yakni fase wilayah dan babak delapan besar. Format berbeda, suasana dan tekanan juga tentu berbeda. Saya optimistis pencapaian Arema di putaran satu dan dua akan berguna untuk level selanjutnya," tutur Suharno.
Di level berikutnya, Arema bakal berseteru langsung dengan tim-tim sekaliber. Walau lawan pada babak delapan besar masih akan ditentukan peringkat di klasemen akhir putaran dua, namun tim yang dihadapi bukanlah kekuatan remeh.
Arema berpotensi menghadapi tim macam Persib Bandung dan Persipura Jayapura yang selalu menjadi pesaing berat. Juga masih ada kekuatan baru Persebaya Surabaya, serta Mitra Kukar yang relatif stabil dari musim ke musim.
(wbs)