Kado Cantik Arema dari Borneo

Sabtu, 09 Agustus 2014 - 18:34 WIB
Kado Cantik Arema dari Borneo
Kado Cantik Arema dari Borneo
A A A
MARTAPURA - Arema Cronus mendapatkan kado manis di Borneo setelah secara meyakinkan mengandaskan Barito Putra 4-1. Arema juga sukses meruntuhkan angkernya Stadion Demang Lehman, setelah musim lalu Arema terkubur di stadion ini

Dalam pertandingan yang digelar, Sabtu (9/8), Arema terlebih dulu memimpin tiga gol di babak pertama via Beto Goncalves menit '24, Thierry Gathuessy menit '31 dan Cristian Gonzales menit '39. Satu gol Arema lainnya dicetak Samsul Arif menit '84. Tuan rumah memperkecil lewat Koko Lomell menit '41.

Kemenangan dengan skor cantik di tanah Borneo ini sekaligus menjadi kado ulang tahun ke-27 Arema Cronus yang jatuh pada 11 Agustus lusa. Patut digarisbawahi pada laga ini adalah keputusan Pelatih Arema Suharno menurunkan formasi 3-5-2.

Formasi ini sama sekali belum pernah dipakai sejak Suharno menangani Singo Edan, baik masa pra musim, AFC Cup, maupun ISL. Dia hampir selalu memakai 4-3-3. Nyatanya strategi tersebut berjalan sangat apik dan nyaris tanpa cacat. Lini per lini Arema bekerja memuaskan.

Upaya Suharno mematangkan 3-5-2 saat ujicoba di bulan puasa lalu ternyata diterjemahkan di pertandingan ini. Penampil paling menonjol pada laga sore itu adalah Alberto Goncalves yang mobilitasnya tak tersaingi pemain lain sepanjang laga.

Dia tak hanya berfungsi sebagai striker yang menemani Cristian Gonzales, tapi juga bergerak ke tengah dan samping untuk mengacaukan pertahanan lawan. Walau gagal mengonversi setidaknya dua peluang pada paruh kedua, performanya sudah melebihi yang Arema butuhkan.

"Saya melihat pemain sangat nyaman memakai formasi 3-5-2 pada jeda kompetisi lalu dan saya tertarik untuk mencobanya. Ternyata semuanya berjalan baik dan tim bermain dengan maksimal di pertandingan ini. Sangat memuaskan," puji Suharno.

Formasi tersebut seakan melupakan fakta bahwa Singo Edan tak diperkuat kapten Ahmad Bustomi yang cedera. Lini tengah sangat solid dan pertahanan juga rapat karena dua wing back Benny Wahyudi dan Alfarizie sangat disiplin.

"Kami terlalu lemah di babak pertama dan ketinggalan tiga gol sangat menyulitkan kami. Arema bermain bagus, sedangkan kami melakukan sejumlah kesalahan. Tim sudah lebih baik di babak dua, tapi kami punya masalah dalam mencetak gol," tutur Salahudin, Pelatih Barito Putra.

Kubu Barito Putra seringkali terlihat ragu-ragu dalam mengantisipasi tekanan tamunya. Semua gol yang dicetak Arema menunjukkan bagaimana kelemahan besar masih terlihat nyata di lini pertahanan mereka.

Berupaya mengejar ketertinggalan di babak dua, sejatinya ada potensi dari Dedi Hartono, Risky Pora maupun Syahroni. Sayang performa apik lini belakang Arema, termasuk kiper Kurnia Meiga, membuat tuan rumah tak pernah bisa memperbaiki situasi.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9840 seconds (0.1#10.140)