Arema Bertajuk 'Keep The Unity'
A
A
A
MALANG - Senin, 11 Agustus 2014, menjadi hari yang sangat istimewa bagi supporter Aremania. Tim kesayangan mereka, Arema Cronus, merayakan ulang tahun ke-27. Hari istimewa yang tak sekadar dijalani dengan pesta, tapi juga harapan khusus.
Seperti halnya tradisi ulang tahun Arema, konvoi Aremania tampaknya tetap tak akan dilewatkan. Rencananya Aremania bakal konvoi dari wilayah Malang menuju Pantai Balekambang, lokasi yang menjadi pusat perayaan ulang tahun kali ini.
Namun, esensi seungguhnya dari ulang tahun ini bukan pesta semata. Aremania memiliki misi yang lebih dari sekadar hura-hura, yakni menyolidkan kekuatan demi menggapai trofi musim ini, tentu saja gelar juara Indonesia Super League (ISL).
Bertajuk "Keep The Unity", perayaan ulang tahun ini disebut sebagai bentuk harapan Aremania dan Arema agar memungkasi musim kompetisi dengan prestasi. "Arema memiliki kesempatan besar untuk berprestasi musim ini," tutur Ovan Tobing, salah satu pemrakarsa berdirinya Arema.
Dia menganggap Arema memiliki elemen yang komplit untuk mengulang prestasi pada 2009-2010 silam. "Ini (ulang tahun) tak sekadar pesta. Di dalamnya ada doa dan harapan agar diberi kekuatan dan kekompakan untuk kejayaan Arema," tambah Ovan.
Ovan juga meminta Aremania memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya, terutama untuk terus berupaya menjadi supporter yang lebih baik. "Alangkah sempurnanya jika sebuah tim besar memiliki supporter yang cerdas," tukas pria gondrong ini.
Harapan tinggi juga disampaikan dirijen legendaris Aremania, Yuli Sumpil. Pengarah gerak supporter di tribun ini mengstaian, Aremania ingin menyaksikan timnya juara, terutama dengan perjalanan yang cukup meyakinkan sepanjang musim ini.
"Bertepatan dengan momen ulang tahun ke-27, saya pribadi dan rekan-rekan Aremania berharap Arema diberi kekuatan lebih musim ini. Kalau musim lalu bisa runner up, semoga dengan totalitas yang lebih besar lagi Arema bisa juara," cetus Yuli Sumpil.
Selama 27 tahun perjalanan di orbit sepak bola nasional, Arema mengalami pasang-surut baik dari aspek finansial dan eksistensi tim. Dua musim lalu Arema bahkan sempat terhapus dari sepak bola nasional karena munculnya Arema IPL seiring dualisme di PSSI.
Beruntung tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan masih selamat seiring runtuhnya rezim IPL. Klub berlogo kepala singa juga pernah nyaris bangkrut setelah ditinggal PT Bentoel Prima pada 2009.
Lagi-lagi eksistensi Arema terselamatkan setelah PT Pelita Jaya Cronus berinvestasi di Stadion Kanjuruhan. Masuknya Bakrie Grup ke Arema yang semula diwarnai merger dengan Pelita Jaya memberikan power signifikan. Dalam dua musim terakhir Arema menjadi salah satu kekuatan dominan.
Seperti halnya tradisi ulang tahun Arema, konvoi Aremania tampaknya tetap tak akan dilewatkan. Rencananya Aremania bakal konvoi dari wilayah Malang menuju Pantai Balekambang, lokasi yang menjadi pusat perayaan ulang tahun kali ini.
Namun, esensi seungguhnya dari ulang tahun ini bukan pesta semata. Aremania memiliki misi yang lebih dari sekadar hura-hura, yakni menyolidkan kekuatan demi menggapai trofi musim ini, tentu saja gelar juara Indonesia Super League (ISL).
Bertajuk "Keep The Unity", perayaan ulang tahun ini disebut sebagai bentuk harapan Aremania dan Arema agar memungkasi musim kompetisi dengan prestasi. "Arema memiliki kesempatan besar untuk berprestasi musim ini," tutur Ovan Tobing, salah satu pemrakarsa berdirinya Arema.
Dia menganggap Arema memiliki elemen yang komplit untuk mengulang prestasi pada 2009-2010 silam. "Ini (ulang tahun) tak sekadar pesta. Di dalamnya ada doa dan harapan agar diberi kekuatan dan kekompakan untuk kejayaan Arema," tambah Ovan.
Ovan juga meminta Aremania memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya, terutama untuk terus berupaya menjadi supporter yang lebih baik. "Alangkah sempurnanya jika sebuah tim besar memiliki supporter yang cerdas," tukas pria gondrong ini.
Harapan tinggi juga disampaikan dirijen legendaris Aremania, Yuli Sumpil. Pengarah gerak supporter di tribun ini mengstaian, Aremania ingin menyaksikan timnya juara, terutama dengan perjalanan yang cukup meyakinkan sepanjang musim ini.
"Bertepatan dengan momen ulang tahun ke-27, saya pribadi dan rekan-rekan Aremania berharap Arema diberi kekuatan lebih musim ini. Kalau musim lalu bisa runner up, semoga dengan totalitas yang lebih besar lagi Arema bisa juara," cetus Yuli Sumpil.
Selama 27 tahun perjalanan di orbit sepak bola nasional, Arema mengalami pasang-surut baik dari aspek finansial dan eksistensi tim. Dua musim lalu Arema bahkan sempat terhapus dari sepak bola nasional karena munculnya Arema IPL seiring dualisme di PSSI.
Beruntung tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan masih selamat seiring runtuhnya rezim IPL. Klub berlogo kepala singa juga pernah nyaris bangkrut setelah ditinggal PT Bentoel Prima pada 2009.
Lagi-lagi eksistensi Arema terselamatkan setelah PT Pelita Jaya Cronus berinvestasi di Stadion Kanjuruhan. Masuknya Bakrie Grup ke Arema yang semula diwarnai merger dengan Pelita Jaya memberikan power signifikan. Dalam dua musim terakhir Arema menjadi salah satu kekuatan dominan.
(wbs)