Peng Shuai, Tua-tua Keladi

Senin, 01 September 2014 - 13:21 WIB
Peng Shuai, Tua-tua Keladi
Peng Shuai, Tua-tua Keladi
A A A
NEW YORK - Ibarat pepatah, Peng Shuai ini tua-tua keladi, makin tua makin jadi. Ia adalah petenis veteran yang dimiliki China dan membuat prestasi pribadi untuk kali pertama melangkah ke perempat final turnamen tenis AS Terbuka.

Awalnya publik tenis di Negeri Tirai Bambu, mengharapkan aksi dari Li Na yang tahun ini begitu fenomenal. Ia menjadi petenis China bahkan Asia yang menjadi kampiun di Australia Terbuka. Sayangnya penantian ini gagal terbayar setelah Li Na memastikan absen karena cederanya tidak mau kompromi.

Beruntung China masih memiliki Shuai. Shuai yang lahir di Xiangan, Hunan, 28 tahun lalu itu menjelma menjadi pahlawan baru setelah aksi ciamiknya di seri terakhir grand slam musim ini. Sejak babak-babak awal ia terus membuat kejutan, salah satunya kala menjungkalkan unggulan keempat Agnieszka Radwanska. Ternyata kemenangan yang
direngkuhnya itu membuat motivasi makin menjadi-jadi.

Tak heran jika Shuai bisa melahap unggulan ke-14 Lucie Safarova (Rep. Ceko) yang dikalahkan dengan 6-3, 6-4 pada Senin (1/9) dinihari tadi. Sebenarnya dibandingkan Li Na nama Shuai sebenarnya sudah masuk dalam deretan petenis dunia.

Bahkan di nomor ganda, Shuai membuat rekor sebagai petenis China pertama yang meraih peringkat pertama WTA pada 17 Februari 2014. Itu adalah prestasi terbesar Shuai sebab selama ini belum ada baik di tunggal putra-putri ataupun ganda putra-putri.

Di Asia sendiri namanya juga menjadi atlet andalan China untuk mendulang medali emas di Asian Games. Dan, itu dibuktikan dengan menggondol medali emas di Asian Games 2010 lalu setelah mengalahkan petenis Uzbekistan Akgul Amanmuradova. Tahun lalu di Wimbledon, Shuai yang berpasangan dengan petenis Tauawan Hsieh Su-wei menjadi juara dan hal tersebut kembali ditorehkan di Prancis Terbuka tahun ini.

Selama karirnya sudah banyak petenis yang menjadi korban baik itu yang masuk 10 Besar sampai 5 Besar dunia. Tercatat di antaranya Anastasia Myskina, Elena Dementieva, Dinara Safina, Kim Clijsters, Martina Hingis, Amélie Mauresmo, Francesca Schiavone, Jelena Janković, Maria Sharapova, Ana Ivanovic, Agnieszka Radwańska, Li Na, Svetlana Kuznetsova, Nadia Petrova dan Vera Zvonareva.

Di perempat final, Shuai akan bertemu dengan Belinda Bencic. Pertemuan kedua petenis ini diperkirakan akan menjadi partai menarik mengingat keduanya sama-sama dalam performa terbaiknya. Bisa dikatakan perang motivasi akan mewarna duel tersebut.

Bencic yang tidak banyak mendapatkan sorotan media ternyata petenis belia. Petenis Swiss itu baru berusia 17 tahun dan luar biasanya, ia melaju ke perempat final setelah menggulingkan unggulan kesembilan Jelena Jankovic dari Serbia dengan 7-6 (8/6), 6-3.

Mungkinkah pepatah tua-tua keladi, makin tua makin jadi bisa dipertahankan Shuai di AS Terbuka ini ? Simak saja hasil pertandingannya baru akan beberapa hari ke depan.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7998 seconds (0.1#10.140)