Modal Semangat, Shuai Gemparkan Dunia
A
A
A
NEW YORK - Ambisi besar Peng Shuai di AS Terbuka belum terbendung. Bermodalkan semangat, Shuai berhasil menggemparkan dunia dengan melaju ke semifinal AS Terbuka untuk kali pertama.
Ini merupakan kejutan besar. Ini adalah sejarah buat dirinya. Kehadiran Shuai di pentas grand slam seri terakhir ini awalnya bisa dikatakan hanya sebagai 'penggembira'. Bisa dimaklumi mengingat prestasi Shuai di nomor tunggal kurang mumpuni dibanding nomor ganda yang sempat meraih peringkat nomor satu dunia.
Shuai memastikan tiket semifinal setelah menjinakan petenis belia asal Swiss Belinda Bencic. Hanya butuh dua set Shuai untuk memulangkan Bencic yang dikalahkan dengan 6-2, 6-1.
"Ini luar biasa buat saya. Banyak turnamen, banyak waktu yang sudah saya curahkan, juga pikiran. Saya sempat berpikir untuk berhenti sebab tidak tahu kalau saya bisa mendapatkan ini atau tidak," ucapnya dilansir reuters, Rabu (3/9).
Wajar bila Shuai sempat frustasi. Dibandingkan Li Na yang saat ini menjadi petenis atas dunia itu, Shuai lebih dulu terjun ke profesional. Namun entah mengapa keberuntungan belum berpihak padanya. Di AS Terbuka inilah kesempatan Shuai untuk membuktikan diri kalau dirinya bisa lebih baik dari Li Na.
"Saya berterima kasih pada pelatih dan orang tua saya. Mereka selalu mengatakan pada saya untuk terus bertarung dan tidak pernah menyerah. Dan hari ini, semuanya menjadi kenyataan," pungkas Shuai.
Ini merupakan kejutan besar. Ini adalah sejarah buat dirinya. Kehadiran Shuai di pentas grand slam seri terakhir ini awalnya bisa dikatakan hanya sebagai 'penggembira'. Bisa dimaklumi mengingat prestasi Shuai di nomor tunggal kurang mumpuni dibanding nomor ganda yang sempat meraih peringkat nomor satu dunia.
Shuai memastikan tiket semifinal setelah menjinakan petenis belia asal Swiss Belinda Bencic. Hanya butuh dua set Shuai untuk memulangkan Bencic yang dikalahkan dengan 6-2, 6-1.
"Ini luar biasa buat saya. Banyak turnamen, banyak waktu yang sudah saya curahkan, juga pikiran. Saya sempat berpikir untuk berhenti sebab tidak tahu kalau saya bisa mendapatkan ini atau tidak," ucapnya dilansir reuters, Rabu (3/9).
Wajar bila Shuai sempat frustasi. Dibandingkan Li Na yang saat ini menjadi petenis atas dunia itu, Shuai lebih dulu terjun ke profesional. Namun entah mengapa keberuntungan belum berpihak padanya. Di AS Terbuka inilah kesempatan Shuai untuk membuktikan diri kalau dirinya bisa lebih baik dari Li Na.
"Saya berterima kasih pada pelatih dan orang tua saya. Mereka selalu mengatakan pada saya untuk terus bertarung dan tidak pernah menyerah. Dan hari ini, semuanya menjadi kenyataan," pungkas Shuai.
(bbk)