Shuai Sempat Mau Pensiun
A
A
A
NEW YORK - Nama Peng Shuai sempat menjadi pembicaraan saat kali pertama terjun di tenis profesional pada 2001. Sayangnya masa keemasan itu hanya berlangsung dua tahun saja dan setelah itu nama Shuai tergusur oleh pendatang baru.
Awalnya, China berharap Shuai bisa besama-sama Li Na menggapai sukses. Namun skenario tersebut gagal terwujud, setelah prestasi Shuai tidak kunjung datang di nomor tunggal. Sebaliknya, Li Na makin melejit ke tahta tertinggi peringkat dunia.
Hal inilah yang membuatnya frustasi. Shuai malah sempat akan pensiun setelah tidak mendapatkan impiannya itu. Beruntung ia masih bisa berjaya di nomor ganda bersama petenis Taiwan, Su-Wei Hsieh. Pasangan ini bahkan mengejutkan setelah untuk kali pertama nangkring di peringkat satu dunia .
"Semua orang pasti pernah dihadapkan pada situasi yang berbeda dalam karir. Setelah memutuskan terjun ke profesional, saya hanya merasakan dua tahun pertama mendapatkan masa keemasan. Setelah situasi terberat saya alami. Saya nyaris mau berhenti, mau pensiun," kisahnya dilansir laman WTA, Rabu (3/9).
Beruntung keputusan tersebut urung dilakukan Shuai. "Kemudian saya mencoba untuk pelan-pelan mengawali dan menikmatinya. Tim saya terus mengatakan agar saya jangan berhenti dan mencoba terus bermain untuk mencapai impian," ucapnya.
Ternyata apa yang disarankan tim kepelatihan Shuai tidak bertepuk sebelah tangan. "Setelah tahun 2011, saya mendapatkan momen yang bagus dengan mencapai peringkat dunia. Sayangnya hal itu berlangsung lama setelah cedera kembali mendatangi saya. Situasi pun jadi sulit."
Sedikit demi sedikit, Shuai mencoba keluar dari kesulitan. Hasilnya, di AS Terbuka tahun ini, untuk kali pertama ia merasakan jejakan kakinya di semifinal. Ini raihan prestasi tidak bisa dianggap sebelah mata. Ajang sebesar AS Terbuka sangat sulit ditaklukan. Sudah banyak petenis top dunia jadi korban.
Namun Shuai bisa membuktikan diri. Ia pun masuk dalam daftar petenis China ketiga yang pernah tampil di perempat final. Li Na dan Zheng Jie menjadi dua nama sebelum Shuai. Lalu apakah jika gagal di semifinal Shuai akan kembali berpikir akan pensiun ?
Awalnya, China berharap Shuai bisa besama-sama Li Na menggapai sukses. Namun skenario tersebut gagal terwujud, setelah prestasi Shuai tidak kunjung datang di nomor tunggal. Sebaliknya, Li Na makin melejit ke tahta tertinggi peringkat dunia.
Hal inilah yang membuatnya frustasi. Shuai malah sempat akan pensiun setelah tidak mendapatkan impiannya itu. Beruntung ia masih bisa berjaya di nomor ganda bersama petenis Taiwan, Su-Wei Hsieh. Pasangan ini bahkan mengejutkan setelah untuk kali pertama nangkring di peringkat satu dunia .
"Semua orang pasti pernah dihadapkan pada situasi yang berbeda dalam karir. Setelah memutuskan terjun ke profesional, saya hanya merasakan dua tahun pertama mendapatkan masa keemasan. Setelah situasi terberat saya alami. Saya nyaris mau berhenti, mau pensiun," kisahnya dilansir laman WTA, Rabu (3/9).
Beruntung keputusan tersebut urung dilakukan Shuai. "Kemudian saya mencoba untuk pelan-pelan mengawali dan menikmatinya. Tim saya terus mengatakan agar saya jangan berhenti dan mencoba terus bermain untuk mencapai impian," ucapnya.
Ternyata apa yang disarankan tim kepelatihan Shuai tidak bertepuk sebelah tangan. "Setelah tahun 2011, saya mendapatkan momen yang bagus dengan mencapai peringkat dunia. Sayangnya hal itu berlangsung lama setelah cedera kembali mendatangi saya. Situasi pun jadi sulit."
Sedikit demi sedikit, Shuai mencoba keluar dari kesulitan. Hasilnya, di AS Terbuka tahun ini, untuk kali pertama ia merasakan jejakan kakinya di semifinal. Ini raihan prestasi tidak bisa dianggap sebelah mata. Ajang sebesar AS Terbuka sangat sulit ditaklukan. Sudah banyak petenis top dunia jadi korban.
Namun Shuai bisa membuktikan diri. Ia pun masuk dalam daftar petenis China ketiga yang pernah tampil di perempat final. Li Na dan Zheng Jie menjadi dua nama sebelum Shuai. Lalu apakah jika gagal di semifinal Shuai akan kembali berpikir akan pensiun ?
(bbk)