USTA Dinilai Gagal Lahirkan Petenis Pria

USTA Dinilai Gagal Lahirkan Petenis Pria
A
A
A
NEW YORK - Petenis pria Amerika Serikat mulai mendapatkan sorotan ketika tidak ada satu pun wakil tuan rumah yang berhasil menembus babak keempat AS Terbuka 2014. Apakah ini terkait mundurnya Patrick McEnroe sebagai kepala pengembangan bakat Negeri Paman Sam ?
Mungkin Sam Querrey adalah salah satu peserta dari tuan rumah yang terpaksa angkat kaki dari ajang bergengsi tahun ini. Petenis AS harus tumbang di tangan Novak Djokovic di babak ketiga dengan tiga set langsung 6-3, 6-2, 6-2.
Ini merupakan tahun kedua secara berturut-turut, di mana tidak ada satu wakil AS yang berhasil merebut tiket di babak keempat. Dan ini, kedua kalinya dalam sejarah bahwa tidak ada satu pun pemain tuan rumah di babak tersebut. Banyak yang mempertanyakan kegagalan ini, apakah McEnroe memiliki pengaruh dalam pengembangan bakat pemain di sana.
Pasalnya, sejauh ini hanya Andy Roddick yang berhasil mengangkat trofi di depan pendukungnya pada 2003 lalu. Sehingga jelas, sejak pengunduran diri McEnroe sebagai kepala pengembangan bakat pemain AS pada 3 September pada 2012, prestasi olahraga tenis di sana mulai menurun.
Menanggapi hal itu, mantan petenis AS, Justin Gimelstob mengatakan tidak ada yang harus disalahkan dari Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA). Karena, tambah dia, badan yang menaungi olahraga ini tidak bisa sepenuhnya menciptakan seorang pemain menjadi juara di AS Terbuka.
"Saya masih merasa USTA sudah sukses melahirkan pemain, meskipun dalam kurun waktu yang lama belum ada juara dari tuan rumah. Saya tidak percaya bahwa sistem yang diterapkan dapat menciptakan bintang. Sehingga kita tidak bisa menyalahkan mereka kerena dinilai gagal menciptakan pemain menjadi juara di AS Terbuka," kata Gimelstob, yang juga menjabat sebagai anggota dewan di tur ATP seperti dikutip TIME, Jumat (5/9).
"Sekarang situasinya sudah berbalik dan saya menyadari hal itu. Tapi yang perlu Anda ketahui bahwa kami masih memiliki sumber daya yang bagus, meskipun pemandangan olahraga ini telah berubah dengan pesat. Kami telah berada di atas begitu lama, sekarang kita hanya harus melawan lima kali lebih keras untuk mendapatkannya kembali."
Mungkin Sam Querrey adalah salah satu peserta dari tuan rumah yang terpaksa angkat kaki dari ajang bergengsi tahun ini. Petenis AS harus tumbang di tangan Novak Djokovic di babak ketiga dengan tiga set langsung 6-3, 6-2, 6-2.
Ini merupakan tahun kedua secara berturut-turut, di mana tidak ada satu wakil AS yang berhasil merebut tiket di babak keempat. Dan ini, kedua kalinya dalam sejarah bahwa tidak ada satu pun pemain tuan rumah di babak tersebut. Banyak yang mempertanyakan kegagalan ini, apakah McEnroe memiliki pengaruh dalam pengembangan bakat pemain di sana.
Pasalnya, sejauh ini hanya Andy Roddick yang berhasil mengangkat trofi di depan pendukungnya pada 2003 lalu. Sehingga jelas, sejak pengunduran diri McEnroe sebagai kepala pengembangan bakat pemain AS pada 3 September pada 2012, prestasi olahraga tenis di sana mulai menurun.
Menanggapi hal itu, mantan petenis AS, Justin Gimelstob mengatakan tidak ada yang harus disalahkan dari Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA). Karena, tambah dia, badan yang menaungi olahraga ini tidak bisa sepenuhnya menciptakan seorang pemain menjadi juara di AS Terbuka.
"Saya masih merasa USTA sudah sukses melahirkan pemain, meskipun dalam kurun waktu yang lama belum ada juara dari tuan rumah. Saya tidak percaya bahwa sistem yang diterapkan dapat menciptakan bintang. Sehingga kita tidak bisa menyalahkan mereka kerena dinilai gagal menciptakan pemain menjadi juara di AS Terbuka," kata Gimelstob, yang juga menjabat sebagai anggota dewan di tur ATP seperti dikutip TIME, Jumat (5/9).
"Sekarang situasinya sudah berbalik dan saya menyadari hal itu. Tapi yang perlu Anda ketahui bahwa kami masih memiliki sumber daya yang bagus, meskipun pemandangan olahraga ini telah berubah dengan pesat. Kami telah berada di atas begitu lama, sekarang kita hanya harus melawan lima kali lebih keras untuk mendapatkannya kembali."
(akr)