Keluarga Bianchi Punya Sejarah Buruk
A
A
A
TOKYO - Philippe Bianchi harus membayar mahal mengikutsertakan anggota keluarganya (Jules Bianchi) terjun dalam ajang balap Formula 1. Padahal keluarga ini memiliki sejarah buruk dalam dunia olahraga balap.
Darah pembalap tidak pernah hilang dari keluarga Bianchi. Namun Philippe lupa akan insiden kecelakaan yang menimpa Lucien (paman Bianchi) pada 1969, yang bisa saja terulang kembali saat membiarkan salah satu anak kesayangannya terjun di ajang Formula 1.
Philippe mengetahui Bianchi pandai mengemudikan kendaraan ketika dirinya beserta Christine (istri), sering melihat pilot jet darat Marussia itu berada di trek karting. Setelah berhasil menjuarai ajang karting di Prancis, ayah pembalap berusia 25 tahun ini pun mendorong anaknya untuk 'naik kelas' ke Formula Renault 2.0 pada 2007.
Karir Bianchi terbilang cepat. Dua tahun kemudian dia berhasil menjadi juara F3 Euro Series, sebelum akhirnya masuk dalam program pembalap muda berbakat Ferrari. Reputasinya semakin dikenal saat dia menjadi pembalap cadangan di Force India pada 2012.
Satu tahun kemudian Bianchi pindah ke Marussia setelah Adrian Sutil memilih kembali ke Force India. Melihat sepak terjangnya, Philippe seolah mengesampingkan dampak yang akan dihadapi anaknya tersebut dan itu terjawab saat pembalap berusia 25 tahun ini mengalami insiden di sirkuit Suzuka.
"Ini situasi yang rumit karena keluarga tidak ingin menghadapi tragedi yang mengerikan," kata Philippe, selaku ayah Bianchi dikutip USA Today, Selasa (7/10).
Darah pembalap tidak pernah hilang dari keluarga Bianchi. Namun Philippe lupa akan insiden kecelakaan yang menimpa Lucien (paman Bianchi) pada 1969, yang bisa saja terulang kembali saat membiarkan salah satu anak kesayangannya terjun di ajang Formula 1.
Philippe mengetahui Bianchi pandai mengemudikan kendaraan ketika dirinya beserta Christine (istri), sering melihat pilot jet darat Marussia itu berada di trek karting. Setelah berhasil menjuarai ajang karting di Prancis, ayah pembalap berusia 25 tahun ini pun mendorong anaknya untuk 'naik kelas' ke Formula Renault 2.0 pada 2007.
Karir Bianchi terbilang cepat. Dua tahun kemudian dia berhasil menjadi juara F3 Euro Series, sebelum akhirnya masuk dalam program pembalap muda berbakat Ferrari. Reputasinya semakin dikenal saat dia menjadi pembalap cadangan di Force India pada 2012.
Satu tahun kemudian Bianchi pindah ke Marussia setelah Adrian Sutil memilih kembali ke Force India. Melihat sepak terjangnya, Philippe seolah mengesampingkan dampak yang akan dihadapi anaknya tersebut dan itu terjawab saat pembalap berusia 25 tahun ini mengalami insiden di sirkuit Suzuka.
"Ini situasi yang rumit karena keluarga tidak ingin menghadapi tragedi yang mengerikan," kata Philippe, selaku ayah Bianchi dikutip USA Today, Selasa (7/10).
(wbs)