Petinju Putri Sulsel Dievaluasi
A
A
A
MAKASSAR - Gagal mendulang prestasi dikejuaraan nasional (kejurnas) Tinju Elite yang dilakukan di pelataran Karebosi Link Makassar, membuat tim pelatih bakal mengevaluasi atlet tinju putri Sulsel.
Tiga petinju provinsi ini asal daerah ini yang diturunkan, semuanya bertumbangan dibabak penyisihan. Yakni, Haslinda (51kg) dan Ratna Sari Devi (54kg) dua petinju ini harus tersingkir lebih awal setelah dikalahkan oleh atlet dari Riau, Warni Halawa dan Siti Kalifah. Sementara, Ildawati (64kg) dikalahkan wakil Jawa Tengah, Ari Marsiana.
Pelatih tinju Sulsel, Muqsith Sofyan mengatakan, kegagalan petinju putri Sulsel diajang tersebut membuat pihaknya akan melakukan evaluasi. Apalagi, mereka hanya kandas dibabak penyisihan. "Ini akan dievaluasi," kata dia saat dikonfirmasi.
Sekedar diketahui, dalam dua kejurnas terakhir, prestasi petinju putri Sulsel dinilai kurang maksimal. Muqsith mengataakan, beberap faktor menjadi penyebab menurunnya prestasi petinju putri ini. Seperti proses transisi atlet dari junior ke senior dan minimnya persiapan menghadapi event. "Ini tentu menjadi pekerjaan rumah kami, dan harus dibenahi," katanya.
Diajang Kejurnas Tinju Elite raihan petinju putri ini, berbanding terbalik dengan raihan petinju putra, karena mereka berhasil mendulang tiga emas dan satu medali perunggu. Koleksi tiga medali emas datang dari Abdul Sada (kelas 64 kg), Charles (kelas 69 kg) dan Alex Tatontos (kelas 75 kg). Sementara satu medali perunggu diraih Haris Mongga (kelas 81 kg).
Hasil ini membuat Sulsel meraih rangking tiga kejurnas elite. Adapun, juara umum diduduki DKI Jakarta dengan empat medali emas, tiga medali perak dan dua medali perunggu. Disusul Maluku dengan tiga medali emas dan dua medali perak.
Sementara itu, Sekretaris Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulsel Abdi Amahoru, mengatakan memang rencana evaluasi tinju sektor putri akan dilakukan. Selain itu, dirinya menyebut evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh. "Bukan hanya atlet, tapi pelatih atlet putri juga," kata dia.
Untuk prestasi petinju putri Sulsel memang mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir. Abdi mengatakan hal itu harus segera diatasi. Padahal, sektor putri provinsi ini sempat berjaya pada 2004-2008. "Kita kalah saingan sengan daerah baru," jelasnya.
Lebih jauh, Abdi mengatakan, tim tinju putra juga tetap harus dievaluasi, pasalnya peraih emas dikejurnas tersebut, berstatus atlet senior. Sementara petinju-petinju muda gagal bersinar. "Ini memberikan sinyal jika pembinaan atlet tidak terlalu baik," tukasnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pertina Reza Ali mengatakan, peningkatan kualitas petinju putri menjadi salah satu prioritas. Apalagi, hal ini masuk didalam program kerja Pertina. "Seharusnya ada kejuaraan khusus untuk putri," tukasnya.
Tiga petinju provinsi ini asal daerah ini yang diturunkan, semuanya bertumbangan dibabak penyisihan. Yakni, Haslinda (51kg) dan Ratna Sari Devi (54kg) dua petinju ini harus tersingkir lebih awal setelah dikalahkan oleh atlet dari Riau, Warni Halawa dan Siti Kalifah. Sementara, Ildawati (64kg) dikalahkan wakil Jawa Tengah, Ari Marsiana.
Pelatih tinju Sulsel, Muqsith Sofyan mengatakan, kegagalan petinju putri Sulsel diajang tersebut membuat pihaknya akan melakukan evaluasi. Apalagi, mereka hanya kandas dibabak penyisihan. "Ini akan dievaluasi," kata dia saat dikonfirmasi.
Sekedar diketahui, dalam dua kejurnas terakhir, prestasi petinju putri Sulsel dinilai kurang maksimal. Muqsith mengataakan, beberap faktor menjadi penyebab menurunnya prestasi petinju putri ini. Seperti proses transisi atlet dari junior ke senior dan minimnya persiapan menghadapi event. "Ini tentu menjadi pekerjaan rumah kami, dan harus dibenahi," katanya.
Diajang Kejurnas Tinju Elite raihan petinju putri ini, berbanding terbalik dengan raihan petinju putra, karena mereka berhasil mendulang tiga emas dan satu medali perunggu. Koleksi tiga medali emas datang dari Abdul Sada (kelas 64 kg), Charles (kelas 69 kg) dan Alex Tatontos (kelas 75 kg). Sementara satu medali perunggu diraih Haris Mongga (kelas 81 kg).
Hasil ini membuat Sulsel meraih rangking tiga kejurnas elite. Adapun, juara umum diduduki DKI Jakarta dengan empat medali emas, tiga medali perak dan dua medali perunggu. Disusul Maluku dengan tiga medali emas dan dua medali perak.
Sementara itu, Sekretaris Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulsel Abdi Amahoru, mengatakan memang rencana evaluasi tinju sektor putri akan dilakukan. Selain itu, dirinya menyebut evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh. "Bukan hanya atlet, tapi pelatih atlet putri juga," kata dia.
Untuk prestasi petinju putri Sulsel memang mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir. Abdi mengatakan hal itu harus segera diatasi. Padahal, sektor putri provinsi ini sempat berjaya pada 2004-2008. "Kita kalah saingan sengan daerah baru," jelasnya.
Lebih jauh, Abdi mengatakan, tim tinju putra juga tetap harus dievaluasi, pasalnya peraih emas dikejurnas tersebut, berstatus atlet senior. Sementara petinju-petinju muda gagal bersinar. "Ini memberikan sinyal jika pembinaan atlet tidak terlalu baik," tukasnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pertina Reza Ali mengatakan, peningkatan kualitas petinju putri menjadi salah satu prioritas. Apalagi, hal ini masuk didalam program kerja Pertina. "Seharusnya ada kejuaraan khusus untuk putri," tukasnya.
(wbs)