Elang Jawa Pakai Pemain Asli Sleman
A
A
A
SLEMAN - Tim kecil pembentuk skuad Laskar Mataram --sebutan PSS Sleman-- merespons keinginan suporter agar skuad ini memakai pemain asli Sleman. Bahkan, tidak perlu dikhawatirkan jika nantinya pemasukan dari penjualan tiket akan banyak berkurang.
Sesepuh sepak bola Sleman, sekaligus yang telah ditunjukan membentuk tim kecil ini, Sukidi Cakrasiwignya mengatakan, memang tim berjuluk Elang Jawa ini harus kembali ke fitrahnya. ''Yaitu, tim Sleman yang lahir di Sleman dan memakai potensi yang ada di Sleman sendiri. Dan terlebih dahulu kita harus bertumpu pada kaki sendiri,''kata pria yang disapa Mbah Kidi ini, Minggu (30/11).
Lanjut dia, dengan menggunakan banyak pemain lokal, memang ada sisi kekurangan dan kelebihannya. Namun, dia yakin nantinya bisa diselesaikan secara bersama di tim kecil ini, yang memang terdiri dari klub-klub anggota Pengcab Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Sleman, Pemda, serta dari PT Putra Sleman Sembada (PSS).
''Artinya kita tetap tidak menolak pemain dari luar daerah. Hanya memprioritaskan pemain lokal kita sendiri terlebih dahulu. Dan pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Nanti kita dialog terlebih dahulu dengan semua orang yang ada di tim kecil ini. Pasti bisa dipecahkan kalau ada permasalahan, kan disonggo bareng (ditanggung bersama),''ujarnya.
Jika memakai mayoritas pemain lokal, permasalahan yang dihadapi terutama adalah pemasukan tim dari penjualan tiket penonton. Yang pasti ada sedikit berkurang dibandingkan jika tim yang sudah memakai pemain berpengalaman, atau sudah punya nama. Seperti pada musim 2014 ini.
Namun, permasalahan tersebut tidak menjadi kekhawatirannya. Sebab, potensi pemain lokal di Sleman juga dirasanya cukup banyak, berkualitas dan hanya membutuhkan kesempatan saja.
''Ini tantangan. Pastinya kita ambil pemain dengan selektif, yang memang berkualitas. Kita juga tidak akan terpaku pada satu tim saja (misal di tim Sleman United) untuk mendapatkan pemain. Tapi seluruh tim yang ada di Sleman. Dari 80 tim di bawah PSSI Sleman ini ya mesti ada yang berkualitas dan siap untuk bersaing,''kata mantan manajer PSS di musim 1999 saat skuad ini berhasil promosi dari Divisi I ke Divisi Utama silam.
Sesepuh sepak bola Sleman, sekaligus yang telah ditunjukan membentuk tim kecil ini, Sukidi Cakrasiwignya mengatakan, memang tim berjuluk Elang Jawa ini harus kembali ke fitrahnya. ''Yaitu, tim Sleman yang lahir di Sleman dan memakai potensi yang ada di Sleman sendiri. Dan terlebih dahulu kita harus bertumpu pada kaki sendiri,''kata pria yang disapa Mbah Kidi ini, Minggu (30/11).
Lanjut dia, dengan menggunakan banyak pemain lokal, memang ada sisi kekurangan dan kelebihannya. Namun, dia yakin nantinya bisa diselesaikan secara bersama di tim kecil ini, yang memang terdiri dari klub-klub anggota Pengcab Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Sleman, Pemda, serta dari PT Putra Sleman Sembada (PSS).
''Artinya kita tetap tidak menolak pemain dari luar daerah. Hanya memprioritaskan pemain lokal kita sendiri terlebih dahulu. Dan pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Nanti kita dialog terlebih dahulu dengan semua orang yang ada di tim kecil ini. Pasti bisa dipecahkan kalau ada permasalahan, kan disonggo bareng (ditanggung bersama),''ujarnya.
Jika memakai mayoritas pemain lokal, permasalahan yang dihadapi terutama adalah pemasukan tim dari penjualan tiket penonton. Yang pasti ada sedikit berkurang dibandingkan jika tim yang sudah memakai pemain berpengalaman, atau sudah punya nama. Seperti pada musim 2014 ini.
Namun, permasalahan tersebut tidak menjadi kekhawatirannya. Sebab, potensi pemain lokal di Sleman juga dirasanya cukup banyak, berkualitas dan hanya membutuhkan kesempatan saja.
''Ini tantangan. Pastinya kita ambil pemain dengan selektif, yang memang berkualitas. Kita juga tidak akan terpaku pada satu tim saja (misal di tim Sleman United) untuk mendapatkan pemain. Tapi seluruh tim yang ada di Sleman. Dari 80 tim di bawah PSSI Sleman ini ya mesti ada yang berkualitas dan siap untuk bersaing,''kata mantan manajer PSS di musim 1999 saat skuad ini berhasil promosi dari Divisi I ke Divisi Utama silam.
(aww)