60 Trofi Red Bull di Gondol Maling
A
A
A
MILTON KEYNES - Sebanyak 60 trofi milik Red Bull di gondol maling di Milton Keynes pada Sabtu (6/12) pagi waktu setempat.
Kejadian itu terjadi pada pukul 01.30, saat salah satu staf berjaga di malam hari terkejut saat mengetahui pintu bagian depan terbuka dan saat mengecek kondisi di dalam ruangan dia mengetahui bahwa 60 trofi yang berada di lemari berukuran 4x4 raib di gondol maling.
Staf Red Bull yang belum diketahui identitasnya itu langsung melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian setempat. Dari hasil penyelidikan sementara, lebih dari enam orang beraksi dalam peristiwa perampokan ini dan mereka juga menggunakan dua mobil sport berwarna biru dan hitam.
Polisi menduga bahwa plat nomor yang mereka gunakan adalah nomor asing. Tim principal Red Bull Christian Horner mengaku kaget dengan kejadian ini. Sebab trofi yang mereka curi merupakan hasil kerja keras tim selama puluhan tahun.
Kendati demikian, tidak semua trofi yang dicuri adalah asli. Karena ada sebagian trofi yang terbuat dari plastik dan tidak memiliki nilai jual.
"Ini adalah kejadian yang serius. Kami hancur saat melihat pelaku lewat tayangan CCTV bahwa mereka mengendarai kendaraan melalui pintu depan dan mencuri lebih dari 60 trofi. Yang membuat kami jengkel, karena trofi itu merupakan kerja keras kami selama bertahun-tahun. Akibat kejadian ini, pabrik mengalami kerusakan dan ini sangat menjengkelkan bagi petugas malam kami yang tengah bertugas saat ini. Para pelaku mengambil barang-barang yang bukan hanya milik mereka, tetapi yang mewakili upaya kelompok yang berdedikasi," tegas Horner dikutip ESPNF1, Senin (8/12).
Guna mengantisipasi peristiwa serupa, tim akan melakukan penjagaan ketat terutama akses untuk masuk ke dalam pabrik milik Red Bull.
"Di luar kejadian ini, kami bingung mengapa ada orang yang mengambil piala tersebut. Nilai untuk tim tentu sangat luar biasa karena ini didapat dari kerja keras pembalap. Tindakan orang yang kurang bertanggungjawab ini membuat kami lebih ketat lagi memberikan akses kepada orang untuk masuk ke pabrik kami. Bukan hanya kami yang merasa dirugikan tapi penggemar juga akan merasakan hal yang sama, karena mereka untuk sementara waktu tidak diperbolehkan mengunjungi pabrik. Bagi siapa saja yang mengetahui informasi tentang keberadaan piala tersebut atau pelaku yang terlibat untuk menghubungi Polisi Valley Thames."
Kejadian itu terjadi pada pukul 01.30, saat salah satu staf berjaga di malam hari terkejut saat mengetahui pintu bagian depan terbuka dan saat mengecek kondisi di dalam ruangan dia mengetahui bahwa 60 trofi yang berada di lemari berukuran 4x4 raib di gondol maling.
Staf Red Bull yang belum diketahui identitasnya itu langsung melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian setempat. Dari hasil penyelidikan sementara, lebih dari enam orang beraksi dalam peristiwa perampokan ini dan mereka juga menggunakan dua mobil sport berwarna biru dan hitam.
Polisi menduga bahwa plat nomor yang mereka gunakan adalah nomor asing. Tim principal Red Bull Christian Horner mengaku kaget dengan kejadian ini. Sebab trofi yang mereka curi merupakan hasil kerja keras tim selama puluhan tahun.
Kendati demikian, tidak semua trofi yang dicuri adalah asli. Karena ada sebagian trofi yang terbuat dari plastik dan tidak memiliki nilai jual.
"Ini adalah kejadian yang serius. Kami hancur saat melihat pelaku lewat tayangan CCTV bahwa mereka mengendarai kendaraan melalui pintu depan dan mencuri lebih dari 60 trofi. Yang membuat kami jengkel, karena trofi itu merupakan kerja keras kami selama bertahun-tahun. Akibat kejadian ini, pabrik mengalami kerusakan dan ini sangat menjengkelkan bagi petugas malam kami yang tengah bertugas saat ini. Para pelaku mengambil barang-barang yang bukan hanya milik mereka, tetapi yang mewakili upaya kelompok yang berdedikasi," tegas Horner dikutip ESPNF1, Senin (8/12).
Guna mengantisipasi peristiwa serupa, tim akan melakukan penjagaan ketat terutama akses untuk masuk ke dalam pabrik milik Red Bull.
"Di luar kejadian ini, kami bingung mengapa ada orang yang mengambil piala tersebut. Nilai untuk tim tentu sangat luar biasa karena ini didapat dari kerja keras pembalap. Tindakan orang yang kurang bertanggungjawab ini membuat kami lebih ketat lagi memberikan akses kepada orang untuk masuk ke pabrik kami. Bukan hanya kami yang merasa dirugikan tapi penggemar juga akan merasakan hal yang sama, karena mereka untuk sementara waktu tidak diperbolehkan mengunjungi pabrik. Bagi siapa saja yang mengetahui informasi tentang keberadaan piala tersebut atau pelaku yang terlibat untuk menghubungi Polisi Valley Thames."
(bbk)