PT. PSS Telikung Tim Kecil
A
A
A
SLEMAN - Keputusan PT. Putra Sleman Sembada (PSS) menunjuk Haru Setyawan menjadi manajer tim PSS Sleman direspons beragam. PT. PSS dinilai telikung tugas Tim Kecil yang telah ditunjuk untuk membenahi skuad Elang Jawa dalam menghadapi Divisi Utama 2015.
Penunjukan posisi manajer tim yang mendadak ini pun dirasakan oleh sesepuh sepak bola Sleman, termasuk salah satu anggota Tim Kecil yang bertugas membenahi PSS, Sukidi Cakrasuwignya. Meski demikian, menurut pria yang akrab disapa Mbah Kidi ini, dirinya tak bisa memberikan komentar banyak. "Kalau tanggapan saya, no comment," katanya.
Lanjut Mbah Kidi, dirinya sudah berulang kali memberikan penjabaran bagaimana prosedur pembenahan tim kebanggaan warga Sleman ini. Yang pertama, membenahi terlebih dahulu dapur besar tim, yaitu PT PSS. Setelah dilakukan, baru kemudian memikirkan langkah ke depan tim.
Seperti menunjuk manajer tim, pelatih, maupun seleksi pemain. Tim Kecil yang sebelumnya telah dipercaya untuk membenahi skuad ini dalam penunjukan manajer tersebut sama sekali tak dilibatkan.
"Biarlah masyarakat Sleman yang menilai. Kita itu tidak dicawe-cawe (diajak untuk menunjuk manajer). Ingin kita kan, PSS ini tidak sekadar bagus tapi bisa lebih baik dari kemarin. Yang terkena tragedi 26 Oktober itu (sepak bola gajah). Ini saya sebagai masyarakat Sleman, orang bola, dan katanya sebagai sesepuh, dituakan," kata manajer PSS di musim 1999, saat skuad ini promosi ke Divisi Utama.
Tim Kecil pun saat ini baru dalam proses mendekati PT. PSS. Salah satunya, 88 tim di bawah Pengcab PSSI Sleman yang merupakan pemilik asli PSS ini telah membentuk sebuah perseroan yang juga akan dimasukkan ke PT PSS. "Sekarang kan baru dalam proses," katanya.
Penunjukan posisi manajer ini pun juga mendapatkan respons dari salah satu kelompok suporter, Slemania. Menurut Lilik Yulianto, pria yang belum lama ini telah resmi menjadi ketua umum mengatakan, sosok yang memimpin tim nanti, kenapa tidak dari kalangan pengusaha saja. "Banyak kok yang ingin memimpin PSS ini," ucapnya
Penunjukan posisi manajer tim yang mendadak ini pun dirasakan oleh sesepuh sepak bola Sleman, termasuk salah satu anggota Tim Kecil yang bertugas membenahi PSS, Sukidi Cakrasuwignya. Meski demikian, menurut pria yang akrab disapa Mbah Kidi ini, dirinya tak bisa memberikan komentar banyak. "Kalau tanggapan saya, no comment," katanya.
Lanjut Mbah Kidi, dirinya sudah berulang kali memberikan penjabaran bagaimana prosedur pembenahan tim kebanggaan warga Sleman ini. Yang pertama, membenahi terlebih dahulu dapur besar tim, yaitu PT PSS. Setelah dilakukan, baru kemudian memikirkan langkah ke depan tim.
Seperti menunjuk manajer tim, pelatih, maupun seleksi pemain. Tim Kecil yang sebelumnya telah dipercaya untuk membenahi skuad ini dalam penunjukan manajer tersebut sama sekali tak dilibatkan.
"Biarlah masyarakat Sleman yang menilai. Kita itu tidak dicawe-cawe (diajak untuk menunjuk manajer). Ingin kita kan, PSS ini tidak sekadar bagus tapi bisa lebih baik dari kemarin. Yang terkena tragedi 26 Oktober itu (sepak bola gajah). Ini saya sebagai masyarakat Sleman, orang bola, dan katanya sebagai sesepuh, dituakan," kata manajer PSS di musim 1999, saat skuad ini promosi ke Divisi Utama.
Tim Kecil pun saat ini baru dalam proses mendekati PT. PSS. Salah satunya, 88 tim di bawah Pengcab PSSI Sleman yang merupakan pemilik asli PSS ini telah membentuk sebuah perseroan yang juga akan dimasukkan ke PT PSS. "Sekarang kan baru dalam proses," katanya.
Penunjukan posisi manajer ini pun juga mendapatkan respons dari salah satu kelompok suporter, Slemania. Menurut Lilik Yulianto, pria yang belum lama ini telah resmi menjadi ketua umum mengatakan, sosok yang memimpin tim nanti, kenapa tidak dari kalangan pengusaha saja. "Banyak kok yang ingin memimpin PSS ini," ucapnya
(aww)