Vettel Pergi Karena Takut Kesaing Ricciardo
A
A
A
LONDON - Tampaknya kepergian Sebastian Vettel dari tim Red Bull terus menyisakan cerita. Bos Red Bull, Christian Horner pun membeberkan kalau Vettel meninggalkan timnya karena takut bersaing dengan Daniel Ricciardo.
Penampilan Ricciardo musim balap 2014 memang sangat menjanjikan. Kondisi inilah yang bakal mengancam Vettel apalagi setalah di GP Italia, Ricciardo mampu menyalip Vettel.
Vettel mempunyai kenangan manis bersama Red Bull. Empat gelar juara dunia berturut-turut antara 2010-13 menjadi bukti nyata kemesraan mereka bedua. Sayangnya, hal ini tidak bisa dipertahankan setelah musim depan dipastikan Vettel akan menjadi pembalap anyar Ferrari.
"Kemungkinan Vettel pergi karena faktor Ricciardo. GP Italia merupakan momen yang menentukan buat Vettel dan dia benar-benar frustasi setelah itu," ungkap Horner dalam wawancara dengan bbc, Sabtu (20/12/2014).
Dalam duel di Italia itu, Ricciardo berhasil menyusul Vettel di belokan kedua, dengan mengecohnya untuk menyalip di satu sisi sebelum melakukannya di sisi lain. Aksinya tersebut memaksa Vettel berada di posisi keenam dan Ricciardo berada satu strip di atasnya.
Persaingan Sebastian Vettel dan Daniel Ricciardo di tikungan/reuters
Horner yang sudah mengenal Vettel sejak lama memahami kondisi tersebut. Peristiwa di Italia benar-benar membekas dan sulit dihilangkannya.
Dalam kondisi labil itulah Ferrari memanfaatkannya dengan mencoba merayunya untuk bergabung. "Saya kira Ferari berusaha keras meyakinkannya, dan sekitar (balapan) Spa/Monza ia mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu yang lain tahun depan," cerita Horner.
Karenanya saat Vettel menyatakan ingin segera pindah ke Ferrari, Horner tidak terkejut. Ia menyakiki jika keputusan itu sudah dibuatnya antara GP Italia dan Singapura. "Memasuki balapan Singapura kita tahu bahwa ia sudah merupakan orang yang berbeda," kata Horner.
"Dia lebih santai dan kita bisa melihat ia sudah bulat pikirannya, namun peristiwanya harus terjadi melalui kepergian Fernando ALonso dari Ferarri. Jadi pada akhirnya itu bukanlah kejutan besar. Godaan untuk membalap dengan Ferarri bagi pembalap manapun, sangatlah kuat," pungkas Horner.
Vettel sendiri dalam suatu kesempatan mengatakan jika dirinya tidak melarikan dari Red Bull. Ia mengatakan ingin mencoba sesuatu yang lain dan memanfaatkan kesempatan bergabung dengan tim berlogo kuda jingkrak itu. Tim anyar yang bakal dibelanya memang menjadi salah satu tim favoritnya dimana sang idolanya, Michael Schumacher pernah menjadi juara dunia di sana.
Penampilan Ricciardo musim balap 2014 memang sangat menjanjikan. Kondisi inilah yang bakal mengancam Vettel apalagi setalah di GP Italia, Ricciardo mampu menyalip Vettel.
Vettel mempunyai kenangan manis bersama Red Bull. Empat gelar juara dunia berturut-turut antara 2010-13 menjadi bukti nyata kemesraan mereka bedua. Sayangnya, hal ini tidak bisa dipertahankan setelah musim depan dipastikan Vettel akan menjadi pembalap anyar Ferrari.
"Kemungkinan Vettel pergi karena faktor Ricciardo. GP Italia merupakan momen yang menentukan buat Vettel dan dia benar-benar frustasi setelah itu," ungkap Horner dalam wawancara dengan bbc, Sabtu (20/12/2014).
Dalam duel di Italia itu, Ricciardo berhasil menyusul Vettel di belokan kedua, dengan mengecohnya untuk menyalip di satu sisi sebelum melakukannya di sisi lain. Aksinya tersebut memaksa Vettel berada di posisi keenam dan Ricciardo berada satu strip di atasnya.
Persaingan Sebastian Vettel dan Daniel Ricciardo di tikungan/reuters
Horner yang sudah mengenal Vettel sejak lama memahami kondisi tersebut. Peristiwa di Italia benar-benar membekas dan sulit dihilangkannya.
Dalam kondisi labil itulah Ferrari memanfaatkannya dengan mencoba merayunya untuk bergabung. "Saya kira Ferari berusaha keras meyakinkannya, dan sekitar (balapan) Spa/Monza ia mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu yang lain tahun depan," cerita Horner.
Karenanya saat Vettel menyatakan ingin segera pindah ke Ferrari, Horner tidak terkejut. Ia menyakiki jika keputusan itu sudah dibuatnya antara GP Italia dan Singapura. "Memasuki balapan Singapura kita tahu bahwa ia sudah merupakan orang yang berbeda," kata Horner.
"Dia lebih santai dan kita bisa melihat ia sudah bulat pikirannya, namun peristiwanya harus terjadi melalui kepergian Fernando ALonso dari Ferarri. Jadi pada akhirnya itu bukanlah kejutan besar. Godaan untuk membalap dengan Ferarri bagi pembalap manapun, sangatlah kuat," pungkas Horner.
Vettel sendiri dalam suatu kesempatan mengatakan jika dirinya tidak melarikan dari Red Bull. Ia mengatakan ingin mencoba sesuatu yang lain dan memanfaatkan kesempatan bergabung dengan tim berlogo kuda jingkrak itu. Tim anyar yang bakal dibelanya memang menjadi salah satu tim favoritnya dimana sang idolanya, Michael Schumacher pernah menjadi juara dunia di sana.
(bbk)