Pimpinan FIA Disemprot Tim Kecil
A
A
A
LONDON - Balapan Formula 1 memang dapat masalah serius jelang akhir musim 2014 dengan adanya krisis keuangan yang melibatkan sebagian tim. Pimpinan FIA (Federation International Automobile) yang telah bertindak disemprot oleh sebagian kepala tim kecil yang jadi korban krisis tersebut.
Kasus tersebut tentu yang paling menyedot perhatian pecinta F1 saat tim Marussia dan Caterham sempat kolaps di penghujung musim beberapa waktu lalu. Kedua tim sempat disebut tidak bakal tampil di musim balap tahun depan.
Namun sebaliknya, Marussia gagal tampil di sirkus balap mobil musim depan sedangkan Caterham bisa lolos dan tampil setelah FIA merilis daftar tim yang akan ikut serta musim depan. Caterham bisa lolos dengan status menunggu perkembangan soal finansial yang melilitnya.
Kedua tim tersebut pun dijadikan contoh oleh FIA bagaimana pengelolaan tim yang kurang baik. Lotus disebut sebagai tim berikutnya yang kemungkinan bisa mengalami nasib serupa (krisis keuangan).
Presiden FIA, Jean Todt, sempat menghimbau dan mengusulkan pada tim yang terlibat krisis keuangan bisa mengurangi biaya unit produksi. Namun Bob Fernley selaku Deputi Kepala Tim Force India menyebut jika apa yang direncanakan FIA seperti anak buah kapal Titanic yang tak bisa menyelamatkan perahu dari tenggelam. Pasalnya, ia menilai jika kasus ini belum mendapat penanganan pasti yang menjamin tim seperti Marussia, Lotus dan Caterham bisa selamat.
"Pemimpin Formula 1 seperti para pelaut di kapal Titanic di mana mereka mengatur sesuatu yang baru ketika kursi geladak sudah tenggelam. Itu tidak akan merubah posisi kita saat ini di mana kita sedang berada di penghujung tahun. Tanda-tanda peringatan bahaya masih sama. Dan itu harus dipikirkan," ucap Fernley dilansir speedweek, Selasa (30/12/2014).
Todt pun membela diri dengan mengatakan dia sudah melakukan sesuatu demi kelangsungan balapan Formula 1. "Saya berada di pertemuan kedua terakhir dari Grup Strategis dan jadi satu-satunya orang yang ingin mengurangi jumlah komponen yang diproduksi," bela Todt.
Gerard Lopez punya pandangan lain lagi. Kepala tim Lotus itu menyebut jika rencana pemotongan anggaran produksi yang diusulkan FIA disebut kurang tepat.
"Kami menentang memotong anggaran, karena kita bisa menjaga uang tersebut dari sesuatu yang tak bisa diverifikasi. Sebaliknya, kami hanya ingin lebih efektif dari segi sumber daya dan pengembangan tim. Tetapi tak seorang pun mau," kata Lopez.
Kasus tersebut tentu yang paling menyedot perhatian pecinta F1 saat tim Marussia dan Caterham sempat kolaps di penghujung musim beberapa waktu lalu. Kedua tim sempat disebut tidak bakal tampil di musim balap tahun depan.
Namun sebaliknya, Marussia gagal tampil di sirkus balap mobil musim depan sedangkan Caterham bisa lolos dan tampil setelah FIA merilis daftar tim yang akan ikut serta musim depan. Caterham bisa lolos dengan status menunggu perkembangan soal finansial yang melilitnya.
Kedua tim tersebut pun dijadikan contoh oleh FIA bagaimana pengelolaan tim yang kurang baik. Lotus disebut sebagai tim berikutnya yang kemungkinan bisa mengalami nasib serupa (krisis keuangan).
Presiden FIA, Jean Todt, sempat menghimbau dan mengusulkan pada tim yang terlibat krisis keuangan bisa mengurangi biaya unit produksi. Namun Bob Fernley selaku Deputi Kepala Tim Force India menyebut jika apa yang direncanakan FIA seperti anak buah kapal Titanic yang tak bisa menyelamatkan perahu dari tenggelam. Pasalnya, ia menilai jika kasus ini belum mendapat penanganan pasti yang menjamin tim seperti Marussia, Lotus dan Caterham bisa selamat.
"Pemimpin Formula 1 seperti para pelaut di kapal Titanic di mana mereka mengatur sesuatu yang baru ketika kursi geladak sudah tenggelam. Itu tidak akan merubah posisi kita saat ini di mana kita sedang berada di penghujung tahun. Tanda-tanda peringatan bahaya masih sama. Dan itu harus dipikirkan," ucap Fernley dilansir speedweek, Selasa (30/12/2014).
Todt pun membela diri dengan mengatakan dia sudah melakukan sesuatu demi kelangsungan balapan Formula 1. "Saya berada di pertemuan kedua terakhir dari Grup Strategis dan jadi satu-satunya orang yang ingin mengurangi jumlah komponen yang diproduksi," bela Todt.
Gerard Lopez punya pandangan lain lagi. Kepala tim Lotus itu menyebut jika rencana pemotongan anggaran produksi yang diusulkan FIA disebut kurang tepat.
"Kami menentang memotong anggaran, karena kita bisa menjaga uang tersebut dari sesuatu yang tak bisa diverifikasi. Sebaliknya, kami hanya ingin lebih efektif dari segi sumber daya dan pengembangan tim. Tetapi tak seorang pun mau," kata Lopez.
(bbk)