Gengsi Lebih Mendominasi
A
A
A
PALEMBANG - Arema Cronus sebenarnya melangkah enteng di SCM Cup 2015, karena sejak semula tak mengumbar target mutlak harus ke final. Namun situasi memaksa tim berjuluk Singo Edan untuk memenangi laga semifinal sekaligus melenggang ke partai puncak.
Itu karena faktor lawan, yakni Persebaya Surabaya. Tak dimungkiri, faktor gengsi membuhung tinggi di pertandingan ini dan Arema tak bisa lagi bersantai. Sebab supporter Aremania dipastikan ogah melihat timnya dipecundangi rival bebuyutan.
Pelatih Arema Cronus Suharno mengakui faktor lawan memberikan tekanan tersendiri bagi timnya. Walau pun dirinya tetap mengedepankan visi penyempurnaan tim dibanding aspek lainnya, dia tak menampik kemenangan atas Persebaya menjadi harapan satu-satunya Aremania.
"Saya sangat paham ada unsur gengsi yang sangat tinggi. Aremania tentu tak ingin timnya kalah dari rivalnya. Tapi saya tidak ingin ini menjadi tekanan yang berlebihan untuk pemain. Kami harus tetap enjoy dan fokus dalam meningkatkan kualitas permainan," urai Suharno, Sabtu (24/1/2015).
Bagi pelatih asal Klaten ini, Persebaya tak ubahnya seperti lawan-lawan yang dihadapi di fase grup sebelumnya. Suharno tidak menciptakan atmosfir emosional pada timnya, karena dia berkeyakinan bahwa tidak ada permusuhan di antara pemain maupun pelatih.
"Tidak ada masalah apa-apa antara tim Arema dan Persebaya. Ini hanya rivalitas tim sepak bola dan bukan untuk bermusuh-musuhan. Saya juga tidak mengatakan ke pemain bahwa ini pertandingan yang harus dilakukan dengan emosional. Semuanya normal," sebut Suharno.
Secara teknis, Suharno melihat Persebaya bukan tim yang layak ditempatkan di bawah Arema. Dia percaya Pelatih Persebaya Ibnu Grahan sudah melihat dan mengetahui kualitas Arema dan menyiapkan strategi tersendiri. Jadi, kedua tim peluangnya tetap 50-50 untuk mencapai kemenangan.
"Saya lihat ada progres di Persebaya. Mereka sempat gagal di Piala Gubernur, kemudian bisa ke semifinal SCM Cup. Jelas Persebaya bukan lawan remeh," tandasnya. Soal komposisi pemain, Suharno bakal dihadapkan pilihan sulit di lini depan.
Striker Cristian Gonzales dan Yao Rudy sedang menggelora. Namun keduanya justru sama-sama efektif saat diposisikan sebagai target man. Lalu, siapa yang akan dipilih? Jika acuannya pengalaman, maka Gonzales lebih berpeluang dijadikan starter.
Beberapa penggawa utama Singo Edan juga lebih fresh karena sempat diistirahatkan di laga terakhir fase grup. Mereka diantaranya Samsul Arif, Cristian Gonzalez, Ahmad Bustomi dan Victor Igbonefo. Arema masih belum bisa memainkan kiper Kurnia Meiga yang sedang tahap pemulihan.
Itu karena faktor lawan, yakni Persebaya Surabaya. Tak dimungkiri, faktor gengsi membuhung tinggi di pertandingan ini dan Arema tak bisa lagi bersantai. Sebab supporter Aremania dipastikan ogah melihat timnya dipecundangi rival bebuyutan.
Pelatih Arema Cronus Suharno mengakui faktor lawan memberikan tekanan tersendiri bagi timnya. Walau pun dirinya tetap mengedepankan visi penyempurnaan tim dibanding aspek lainnya, dia tak menampik kemenangan atas Persebaya menjadi harapan satu-satunya Aremania.
"Saya sangat paham ada unsur gengsi yang sangat tinggi. Aremania tentu tak ingin timnya kalah dari rivalnya. Tapi saya tidak ingin ini menjadi tekanan yang berlebihan untuk pemain. Kami harus tetap enjoy dan fokus dalam meningkatkan kualitas permainan," urai Suharno, Sabtu (24/1/2015).
Bagi pelatih asal Klaten ini, Persebaya tak ubahnya seperti lawan-lawan yang dihadapi di fase grup sebelumnya. Suharno tidak menciptakan atmosfir emosional pada timnya, karena dia berkeyakinan bahwa tidak ada permusuhan di antara pemain maupun pelatih.
"Tidak ada masalah apa-apa antara tim Arema dan Persebaya. Ini hanya rivalitas tim sepak bola dan bukan untuk bermusuh-musuhan. Saya juga tidak mengatakan ke pemain bahwa ini pertandingan yang harus dilakukan dengan emosional. Semuanya normal," sebut Suharno.
Secara teknis, Suharno melihat Persebaya bukan tim yang layak ditempatkan di bawah Arema. Dia percaya Pelatih Persebaya Ibnu Grahan sudah melihat dan mengetahui kualitas Arema dan menyiapkan strategi tersendiri. Jadi, kedua tim peluangnya tetap 50-50 untuk mencapai kemenangan.
"Saya lihat ada progres di Persebaya. Mereka sempat gagal di Piala Gubernur, kemudian bisa ke semifinal SCM Cup. Jelas Persebaya bukan lawan remeh," tandasnya. Soal komposisi pemain, Suharno bakal dihadapkan pilihan sulit di lini depan.
Striker Cristian Gonzales dan Yao Rudy sedang menggelora. Namun keduanya justru sama-sama efektif saat diposisikan sebagai target man. Lalu, siapa yang akan dipilih? Jika acuannya pengalaman, maka Gonzales lebih berpeluang dijadikan starter.
Beberapa penggawa utama Singo Edan juga lebih fresh karena sempat diistirahatkan di laga terakhir fase grup. Mereka diantaranya Samsul Arif, Cristian Gonzalez, Ahmad Bustomi dan Victor Igbonefo. Arema masih belum bisa memainkan kiper Kurnia Meiga yang sedang tahap pemulihan.
(bbk)